Peningkatan Elektabilitas Anies-Muhaimin Mengancam Prabowo-Gibran 

31 December 2023, 11:56

PASANGAN capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dinilai sulit untuk mendapat perolehan suara di atas 50 persen. Hal ini juga dipengaruhi elektabilitas pasangan capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), yang terus menanjak.

“Hal ini tentunya akan dapat menghambat pasangan Prabowo-Gubran mencapai 50 plus 1,” kata pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga saat dihubungi Medcom.id dikutip Minggu, 31 Desember 2023.

Kondisi itu juga dipengaruhi menurunnya tingkat keterpilihan pasangan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Hal ini sejatinya tercermin dari hasil survei yang menjadi rujukan yakni hasil jajak pendapat Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

Baca juga: Bawaslu Jakpus Pertimbangkan Panggil Kembali Gibran

Anies-Muhaimin mendapat 26,1 persen. Sedangkan, Ganjar-Mahfud 19,4 persen dan Prabowo-Gibran 43,7 persen.

“Elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin menunjukkan peningkatan yang cukup siginifikan. Peningkatan ini akan terus bertambah seiring terus menurunnya elektabilitas Ganjar-Mahfud,” ucap Jamiluddin.

Baca juga: Amin Bakal Membuat Bisnis Petani Menarik untuk Anak Muda

Menurut Jamiluddin, jika komposisi perolehan elektoral seperti itu, maka Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bakal berlangsung dua putaran. Pada sejumlah hasil jajak pendapat, keterpilihan Prabowo-Gibran disebut belum mampu menembus angka 50 persen.

“Terlihat dari hasil beberapa lembaga survei yang kredibel. Elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran paling tinggi 46 persen. Fluktuasi elektabilitas paslon nomor 2 ini mengindikasikan akan sulit memperoleh 50 plus 1 pada putaran pertama,” ujar Jamiluddin. (Z-6)

PASANGAN capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dinilai sulit untuk mendapat perolehan suara di atas 50 persen. Hal ini juga dipengaruhi elektabilitas pasangan capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), yang terus menanjak.

“Hal ini tentunya akan dapat menghambat pasangan Prabowo-Gubran mencapai 50 plus 1,” kata pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga saat dihubungi Medcom.id dikutip Minggu, 31 Desember 2023.

Kondisi itu juga dipengaruhi menurunnya tingkat keterpilihan pasangan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Hal ini sejatinya tercermin dari hasil survei yang menjadi rujukan yakni hasil jajak pendapat Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

Baca juga: Bawaslu Jakpus Pertimbangkan Panggil Kembali Gibran

Anies-Muhaimin mendapat 26,1 persen. Sedangkan, Ganjar-Mahfud 19,4 persen dan Prabowo-Gibran 43,7 persen.

“Elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin menunjukkan peningkatan yang cukup siginifikan. Peningkatan ini akan terus bertambah seiring terus menurunnya elektabilitas Ganjar-Mahfud,” ucap Jamiluddin.

Baca juga: Amin Bakal Membuat Bisnis Petani Menarik untuk Anak Muda 

Menurut Jamiluddin, jika komposisi perolehan elektoral seperti itu, maka Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bakal berlangsung dua putaran. Pada sejumlah hasil jajak pendapat, keterpilihan Prabowo-Gibran disebut belum mampu menembus angka 50 persen.

“Terlihat dari hasil beberapa lembaga survei yang kredibel. Elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran paling tinggi 46 persen. Fluktuasi elektabilitas paslon nomor 2 ini mengindikasikan akan sulit memperoleh 50 plus 1 pada putaran pertama,” ujar Jamiluddin. (Z-6)