Pemda Diimbau Jadikan Momentum HUT Daerah untuk Bangkitkan Produk dan Wisata Lokal

27 February 2024, 16:16

Peluncuran Gernas Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) 2024.(Dok Kemenparekraf)

Pariwisata harus bersifat inklusif, terbuka bagi semua kalangan dan masyarakat dari berbagai tingkat ekonomi. Oleh karena itu, berbagai pilihan destinasi, kegiatan dan fasilitas bisa disajikan bagi wisatawan. Mereka akan memilih sesuai kebutuhan dan kemampuan ekonomi.

Kendati begitu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/KaBaparekraf) menaruh perhatian besar bagi turis dengan kategori high spender. Pengeluaran mereka yang masuk kategori high spender dalam konteks wisatawan nusantara (wisnus) mencapai Rp3,8 juta dalam satu kali perjalanan. Wisnus high spender ini akan menjadi salah satu fokus perhatian karena peran mereka yang sangat besar bagi ekosistem parekraf.

Demikian diungkapkan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam peluncuran gerakan nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) tahun 2024 di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta, Senin (26/2).
Baca juga : REI Ulang Tahun, Presiden Jokowi Ucapkan Selamat HUT ke-52

“Gernas BBI dan BBWI akan meningkatkan permintaan dan pembelian produk dalam negeri. Sejak diluncurkan pada 14 Mei 2020, Gernas telah terbukti meningkatkan permintaan dan pembelian produk dalam negeri oleh masyarakat dan pemerintah,” ujar Sandiaga.

Gernas BBWI, kata Sandiaga, menargetkan pergerakan wisatawan Nusantara sebanyak 1,25 miliar-1,5 miliar.

“Ada data yang menarik ternyata wisnus itu, mereka memiliki potensi terus dikembangkan. Jenis aktivitas high spender ini terkait wisata pendidikan, keluarga dan kuliner. Keberadaan mereka, di antaranya saya temui pada saat saya mengikuti Festival Cap Go Meh di Singkawang. Saat itu terungkap, para pengusaha diaspora Singkawang itu bahkan menyumbang dana bagi pembangunan bandara Singkawang agar tak perlu lagi naik kendaraan hingga 4 jam dari Pontianak,” kata Sandiaga.     Baca juga : Anies Baswedan Hadiri Perayaan Ulang Tahun Istri JK, Mufidah Kalla

Implementasi BBI dan BBWI, kata Sandiaga, diharapkan dilaksanakan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota pada momentum perayaan hari ulang tahun. Kegiatan dilaksanakan selama 3 bulan dan melibatkan produk-produk lokal.   

“Selama 3,5 tahun (14 Mei 2020-September 2023), terdapat penambahan jumlah UMKM yang onboarding digital mencapai 14,9 juta unit dari sebelumnya 8 juta unit. Hingga saat ini, total UMKM yang onboarding digital telah mencapai 22,9 juta unit atau terjadi peningkatan sebesar 186%,” ujar Sandiaga.

Sandiaga menegaskan, pemerintah menargetkan peningkatan pertumbuhan ekonomi berkisar 1,67-1,71 persen dari aksi afirmasi belanja produk dalam negeri dengan nilai belanja minimal Rp400 triliun. Pada 2023, sebanyak 95% dari anggaran belanja pemerintah pusat dan daerah untuk produk dalam negeri. Peningkatan kunjungan wisatawan ke destinasi lokal menjadi 1,2 miliar – 1,4 miliar perjalanan.

Aksi afirmasi BBI menjadi kesempatan bagi koperasi dan UMKM untuk mengambil peluang pengembangan usaha, sehingga mereka didorong untuk benar-benar memanfaatkan program tersebut dengan sebaik mungkin.

Ke depan, kata Sandiaga, akan dilaksanakan Anugerah BBWI untuk mengapreasi inisiatif berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. (X-8)

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi