Jakarta, CNN Indonesia — Naskah soal ujian kelas XI di SMK Muhammadiyah Sekaran, Kabupaten Lamongan, yang memuat foto calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan telah ditarik.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah Lamongan, Jawa Timur Hidayat Rachman mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak sekolah dan kepolisian untuk menarik naskah soal itu.
“Kami telah berkoordinasi dengan Polsek dan pihak-pihak terkait termasuk kepala sekolahnya, dan seluruh soal [bergambar Anies] telah kami tarik,” kata Hidayat kepada wartawan, Jumat (15/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hidayat juga meminta agar Kepala Sekolah lembaga pendidikan di tingkat SMA/SMK tidak melakukan hal yang serupa. Karena sesuai aturan, ASN haruslah netral termasuk lembaga pendidikan yang berada di bawah Cabang Dinas Lamongan.
“Saya pikir semua harus tegak lurus dengan aturan itu, semoga kejadian ini menjadi pelajaran dan koreksi bagi lembaga pendidikan yang lain supaya hal ini tidak terjadi lagi,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Lamongan Tony Wijaya mengatakan, usai mendapati laporan soal ujian salah satu SMK itu, pihaknya pun telah memanggil Kepala Sekolah dan Petugas Tata Usaha (TU) yang bersangkutan.
Berdasarkan penelusuran dan keterangan saksi, soal ujian yang memuat foto Anies itu merupakan materi Pra Penilaian Akhir Sekolah (PAS) yang dibuat oleh guru mata pelajaran Bahasa Inggris.
“Soal yang beredar dianggap sebagai soal PAS adalah soal latihan Pra PAS, bukan soal PAS yang diujikan Kamis (7/12)” kata Tony.
Bawaslu Lamongan lantas melakukan analisa terhadap kejadian itu. Kesimpulan pertama soal ujian itu dinilai bukan pelanggaran karena hanya memuat foto Anies seorang.
Menurut Bawaslu Lamongan, dalam Undang-Undang Pemilu dan Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang aturan kampanye, materi kampanye haruslah memuat foto pasangan capres-cawapres, nomor urut atau visi, misi dan program paslon.
“Namun pada foto [soal ujian] yang beredar hanya terdapat foto calon presiden yakni Anies Rasyid Baswedan,” ucapnya.
Tak hanya itu, kata Tony, soal ujian itu bukan pelanggaran pemilu, karena tidak menyebut Anies sebagai peserta Pilpres 2024 atau capres.
“Dari analisa tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa informasi tersebut tidak didapati dugaan pelanggaran pemilu,” pungkas Tony.
(frd/DAL)
[Gambas:Video CNN]
