Muncul Aksi dari Caleg Gerindra Protes Guru Besar Unair Kritik Jokowi

5 February 2024, 16:49

Jakarta, CNN Indonesia — Pembacaan Manifesto Civitas Universitas Airlangga (Unair) diwarnai aksi tandingan. 
Aksi muncul usai pembacaan manifesto oleh Guru Besar Unair Hotman Siahaan yang mengkritisi pelemahan demokrasi era Presiden Joko Widodo (Jokowi) jelang Pilpres 2024, di Gedung Sekolah Pascasarjana Unair B, Dharmawangsa, Surabaya, Senin (5/2) siang.
Selisih 15 menit setelahnya muncul sekelompok orang yang membentangkan spanduk dan berorasi di Halaman Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair. Puluhan orang yang mengaku sebagai mahasiswa berbagai fakultas dan alumni Unair itu mengatasnamakan dirinya kelompok ‘Ksatria Muda Airlangga’.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koordinator massa, Asadur Rahman Muhammad atau Gus Asad mengatakan, aksi ‘Sabda Airlangga’ ini mengecam kampus-kampus di Indonesia, seperti UGM, UI, UII, ITB yang mengkritik Jokowi. Ia menyebut gerakan kampus-kampus itu dipolitisasi salah satu paslon Pilpres 2024.
“Universitas-universitas di Indonesia yang dipolitisisasi bergulir untuk kepentingan salah satu paslon, dan itu tidak terjadi di Universitas Airlangga,” kata Asadur yang juga Caleg DPR RI dari Partai Gerindra, Senin (5/2).

Asadur yang merupakan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair ini mengatakan, Ksatria Muda Airlangga ingin menjaga marwah Unair yang netral sesuai pesan Rektor Unair Mohammad Nasih.
Saat ditanya apakah aksinya ini merupakan tandingan Manifesto Civitas Unair, Asadur pun membantah. Tapi, ia mengomentari indikasi intimidasi dan ancaman aparat yang dalam Pilpres 2024 ini adalah penggiringan opini semata.
“Kalau soal intimidasi, demokrasi dari deklarasi [Manifesto Civitas Unair] sebelumnya, saya mau sampaikan kepada teman-teman, ini ada penggiringan opini yang tidak baik untuk salah satu paslon,” katanya.
“Anda lihat internet, paslon mana yang menggiring civitas academica, universitas-universitas untuk kesan intimidasi. Tidak ada intimidasi di sini. Anda tahu sendiri paslon mana yang baik, hati kecil Anda tahu kenapa memilih si A dan si B. Anda tahu siapa yang ada di belakang si A dan si B. Ini universitas, tempatnya orang intelektual, tidak digiring-giring,” tambahnya.
Lebih lanjut, Asadur juga ingin agar bangsa ini dipimpin secara keberlanjutan. Ia mengkritik mengapa bangsa ini selalu mengulang kepemimpinan dari awal tiap lima tahunan. Hal itu membuat Indonesia tak maju-maju.
“Bangsa ini tidak maju karena kita selalu restart again after five years, selalu mengulang dari awal setelah lima tahun. Anak SD bagaimana bisa kelas 6 kalau setiap kelas 5 dia harus mengulang kelas 1 lagi,” pungkasnya.

Berikut pernyataan sikap Ksatria Muda Airlangga:
1. Mendukung pernyataan Rektor Unair untuk menjadikan pemilu bermartabat tanpa politik uang.
2. Menjaga kondisi perpolitikan yang semakin dekat pada hari pemilihan 14 Februari 2024, kami para Ksatria Muda Airlangga memandang perlu arah civitas academica, pimpinan, dosen, tenaga pendidikan dan warga kampus di Unair untuk menjaga netralitas dan kondusifitas demi nama baik kampus tercinta Universitas Airlangga.
3. Mendorong keberlanjutan, kepemimpinan nasional melalui suara terbanyak rakyat melalui pemilu, suara rakyat adalah suara tuhan.
4. Perbedaan pandangan dan pilihan setiap warga dijamin UUD 1945 dan hal biasa rutin setiap lima tahun sekali.
5. Apresiasi kepada seluruh pemerintah yang telah memimpin bangsa Indonesia sesuai tujuan kemerdekaan dan memastikan keberlanjutan kepemimpinan dengan baik.

(frd/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Partai

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi