Jakarta, CNN Indonesia — Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat berhati-hati dalam menyalurkan dana bantuan kepada warga Palestina yang terimbas konflik dengan Israel.
Petinggi MUI Cholil Nafis berharap masyarakat menyalurkan donasinya kepada lembaga yang tepercaya agar bantuannya tak disalahgunakan.
“Dilihat yang menggalang dana juga melalui jalur yang benar biar nanti tidak malah salah-salah,” kata Cholil dalam konferensi pers di Kantor Pusat, Jakarta, Jumat (13/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MUI juga meminta masyarakat mengecek keabsahan lembaga yang menggalang donasi. Dengan begitu, bantuan yang disalurkan tepat sasaran dan tak menimbulkan masalah di kemudian hari.
“Tolong itu diakreditasi artinya dilakukan validasi juga memang apakah itu legal dan itu memang terpercaya sehingga kita tidak salah dalam menyalurkan itu malah nambah masalah,” jelas Cholil.
Dalam merespons perang antara Hamas dan Israel, MUI menyerukan kepada masyarakat untuk memberikan bantuan kepada warga Palestina.
Bantuan itu bisa dilakukan melalui berbagai organisasi masyarakat hingga organisasi filantropi yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
MUI pun menyerukan agar Israel serta milisi Hamas melakukan gencatan senjata untuk menghentikan perang yang terjadi di Gaza, Palestina.
Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan mengatakan gencatan senjata itu perlu dilakukan demi mewujudkan perdamaian dan menghentikan segala kekerasan yang terjadi di Palestina.
“MUI menyerukan untuk menghentikan segala bentuk kekerasan termasuk perang yang tidak akan selesai, karena itu menyerukan kedua pihak untuk melakukan gencatan senjata guna mewujudkan perdamaian abadi,” kata Amirsyah dalam konferensi pers di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Jumat (13/11).
Diketahui, perang antara Israel dan milisi Hamas di Gaza, Palestina kian memanas. Teranyar, militer Israel mendesak 1,1 juta penduduk di Gaza untuk dievakuasi ke wilayah selatan dalam 24 jam demi keselamatan.
“Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerukan evakuasi seluruh warga sipil Gaza dari rumah mereka ke arah selatan, demi keselamatan dan perlindungan mereka sendiri,” demikian pernyataan militer Israel, dikutip AFP.
Setidaknya lebih dari 2.000 orang tewas dari sisi Palestina dan Israel pasca perang dideklarasikan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
(mab/bmw)
[Gambas:Video CNN]
