Jakarta, CNN Indonesia — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi menyinggung Muhammadiyah yang akan melaksanakan puasa hari pertama atau menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah pada Senin (11/3). Menurutnya, keputusan tersebut harus kita hormati bersama.
Hal tersebut disampaikan Abdullah usai penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah versi pemerintah yang disampaikan Kementerian Agama (Kemenag).
Penetapan ini diumumkan usai Kemenag dan sejumlah pemangku kepentingan melakukan sidang isbat yang hasilnya tidak terlihat hilal pada Minggu (10/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“1 Ramadhan 1445 Hijriah akan jatuh pada tanggal 12 Maret 2024 yang insyaallah akan sama-sama kita laksanakan,” ujar Abdullah di Kantor Kemenag, Minggu (10/3).
“Terpulang sementara saudara-saudara kita di Muhammadiyah dan lain-lainnya yang esok hari akan melaksanakan ibadah puasa, marilah kita bersama-sama hendaknya saling menghormati tentang perbedaan itu,” tambahnya.
Abdullah juga mengutip ayat suci Al-Quran, tepatnya Surat Hud ayat 118-119 tentang manusia yang akan senantiasa berselisih.
“Allah menyatakan manusia itu akan senantiasa berselisih. [Kemudian] Nabi mengatakan bahwa ikhtilaf kita ini adalah rahmah bagi kita,” katanya.
“Oleh sebab itulah maka kita harus saling menghormati, saling menghargai antara yang satu dengan yang lain. Tidak perlu kita memperbincangkan masalah ini dan membesar-besarkan masalah ini dalam kehidupan kita,” imbuhnya.
Selain menyinggung soal Muhammadiyah, Abdullah juga meminta seluruh jumat islam untuk memanfaatkan momen Ramadhan ini untuk meningkatkan kesolehan dan kepedulian sosial.
Ia juga meminta masyarakat untuk tetap bersatu setelah proses pemilihan umum (pemilu) 2024 selesai dilaksanakan.
“Setelah pemilu ini marilah kita tetap bersatu. Mengayunkan langkah bersama-sama. Membangun negara Republik Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
(lom/arh)
