Mengintip Pergerakan Bitcoin di Tahun Baru Imlek 2024. Potensi Naik atau Turun?

8 February 2024, 15:26

  SUARAMERDEKA.COM– Setelah gejolak yang dialami awal tahun, Bitcoin mampu mengatasi rintangan di bulan Januari 2024 dengan kinerja 0,62 persen. Di Tahun Baru Imlek ini selalu membawa harapan baru termasuk bagi para investor dan pengamat pasar mata uang kripto. Bitcoin sebagai aset kripto dominan mendapat perhatian khusus karena volatilitasnya yang tinggi dan pengaruhnya terhadap pasar kripto secara keseluruhan.   Harga Bitcoin cenderung menunjukkan sedikit penurunan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek.

Baca Juga: Siswa dan Guru YPAC Semarang Girang, Bantuan Asuransi Astra Menunjang Proses Belajar Mengajar Penyandang Disabilitas Seperti pada tahun 2022, Bitcoin justru mengalami penurunan 18 persen. Namun, anomali terjadi pada tahun 2023, Bitcoin mengalami kenaikan signifikan sebesar 12 persen, saat itu menyentuh level US$ 23.000, setelah sebelumnya berada di level US$ 21.000. Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan biasanya ketika perayaan Imlek, orang-orang yang merayakan cenderung memerlukan uang tunai dan menariknya dari akun investasi mereka, termasuk kripto. Meski potensi turun masih kuat, tapi ada yang mungkin berbeda dari pergerakan Bitcoin dan pasar kripto umumnya pada tahun 2024 ini. Baca Juga: 4 Fakta Lontong Cap Go Meh, Lebih dari Sekedar Hidangan, Simbol Keberuntungan dan Panjang Umur Menurutnya jika membicarakan tahun 2024, maka tahun yang lebih tepat dijadikan komparasi adalah tahun 2020 sebab tahun 2024 adalah satu tahun sebelum bull market 2021. “Data menunjukan pada tahun 2020, harga Bitcoin adalah US$ 8.360 saat bertepatan dengan perayaan Imlek. Sebulan setelah Imlek, harga Bitcoin meningkat +11,5% ke harga US$ 9.323. Harapannya tahun 2024 ini akan ada pergerakan kenaikan setelah perayaan Imlek,” kata Fyqieh. Baca Juga: Item Build Cyclops Tersakit 2024 Versi RRQ Lemon, Sekali Combo Musuh Auto Ilang Serta Dapet MVP Terus Tahun Naga Kayu Tahun 2024 menjadi tahun Naga Kayu dalam astrologi China, dan diyakini membawa kemakmuran dan keberuntungan, sebagaimana dipercayai dalam perhitungan shio, dan hal ini berdampak besar pada dunia finansial. Berbeda dengan prediksi tahun sebelumnya untuk Tahun Kelinci yang mengantisipasi fluktuasi pasar, Bitcoin justru mengalami lonjakan hampir 155% dalam setahun terakhir, sementara Ethereum naik sekitar 47%. “Saat merayakan Tahun Naga, pasar kripto tampaknya bersemangat. Meski prediksi sebelumnya menyarankan kehati-hatian karena fluktuasi yang diperkirakan terjadi menjelang halving, sehingga bisa membuat ekspektasi Bitcoin berkinerja yang luar biasa. Membeli Bitcoin pada akhir hari pertama Tahun Baru Imlek dan menjualnya 10 hari perdagangan kemudian akan menghasilkan rata-rata +9%, dengan delapan tahun terakhir (2015-2023) menunjukkan keuntungan positif,” ungkap Fyqieh. Baca Juga: Benarkah Prabowo-Gibran Resmi Didiskualifikasi di Pilpres 2024? Begini Faktanya Ditambahkan, salah satu katalis utama yang bisa membuat pasar kripto positif pasca perayaan Imlek di tahun 2024 ini adalah kebijakan pemerintah China itu sendiri. Potensi kenaikan pasar kripto pekan ini bisa didorong oleh stimulus ekonomi China. Sebelumnya, Bank Sentral China mengumumkan pelonggaran kebijakan sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan. Bank akan dipotong sebesar 50 basis poin mulai 5 Februari, yang akan menyediakan modal jangka panjang sebesar 1 triliun yuan. Baca Juga: Raffi-Nagita, Kiky Saputri hingga Happy Asmara Rilis Lagu ‘Doa untuk Pemimpin Negeri’ untuk Prabowo Gibran Dampak penurunan suku bunga China pada pasar kripto yang dapat berkontribusi pada peningkatan likuiditas dan sentimen investor. “Kemungkinan aliran dana yang besar dapat masuk ke pasar kripto dan meningkatkan permintaan. Peningkatan likuiditas sering kali berarti investasi yang lebih besar pada aset berisiko, karena investor mencari imbal hasil yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan peningkatan nilai Bitcoin,” jelas Fyqieh. Stimulus Ekonomi China Saham-saham China pun mengalami reli terbesarnya dalam beberapa tahun terakhir pada hari Selasa (6/2). Baca Juga: Wayang On The Street Kembali Hadir, Warga Semarang Mari Merapat Pemulihan saham China terjadi setelah Beijing meningkatkan upayanya untuk menopang pasar saham yang sedang lesu, yang mengalami tahun 2023 yang buruk dan menjadi yang berkinerja terburuk di dunia sepanjang tahun ini. Sementara, menurut laporan CoinShares, produk investasi BTC mencatat peningkatan dari seluruh arus masuk pada Rabu (7/2). Bitcoin menerima arus masuk sebesar US$ 703 juta, sehingga total aset global yang dikelola menjadi US$ 53 miliar.  Baca Juga: Spider-Man 2 Rilis Update New Game Plus 7 Maret 2024 Mendatang, Gratis! Produk investasi BTC menghadapi arus keluar lebih dari $500 juta pada akhir Januari, dan hal ini serta penjualan GBTC yang agresif mungkin berperan dalam koreksi pasar. Target harga Bitcoin saat ini, jika BTC bergerak di kisaran US$ 43.100 bertengger di MA-50, dan mampu bertahan di level tersebut, maka potensi menuju ke resistance US$ 44.500. Sementara jika kembali turun di bawah MA-50, maka berpotensi bergerak sideways diantara US$ 42.000 – US$ 43.000. Dalam jangka panjang, Fyqieh juga merasa positif tentang masa depan Bitcoin, menyoroti pengendalian inflasi dan peristiwa halving yang akan datang sebagai faktor yang meningkatkan kepercayaan pasar. Baca Juga: 6 Raket Anthony Ginting Ini Menemani Perjalanan Karirnya Hampir 10 Tahun di Dunia Badminton Menurutnya, semangat tahun Naga Kayu dapat membawa pasar kripto ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. “Bitcoin diharapkan mengalami perkembangan signifikan, didorong oleh optimisme pasar dan situasi makroekonomi yang bersiap untuk menghadapi perubahan signifikan, dengan harapan kebangkitan di paruh kedua tahun. Namun, penting untuk tetap waspada terhadap potensi volatilitas pasar, yang disamakan dengan menaiki seekor naga yang penuh dengan kejutan,” tutup Fyqieh.***