Mengenang Tragedi Bintaro, Kecelakaan Maut Kereta 36 Tahun Lalu

19 October 2023, 10:10

TEMPO.CO, Jakarta – Tragedi Bintaro, yang terjadi pada 19 Oktober 1987, merupakan salah satu kecelakaan kereta api terburuk dalam sejarah Indonesia. Tabrakan kereta tragis 36 tahun silam ini terjadi di Stasiun Sudimara, Bintaro, Tangerang, dan melibatkan dua kereta api. Yakni KA 255 jurusan Rangkasbitung-Jakarta dan KA 220 jurusan Tanah Abang-Merak.Kronologi KejadianKejadian dimulai ketika KA 255 berangkat dari Rangkasbitung pada pukul 05.05. Kereta ini membawa sekitar 700 penumpang, dan banyak di antaranya berada di atap gerbong atau bertengger di lokomotif. Pukul 06.50, kereta tiba di Stasiun Sudimara untuk melakukan perhentian singkat guna menurunkan dan menaikkan penumpang.Namun, kebingungan terjadi ketika petugas Pemimpin Perjalanan Kereta Api (PPKA) memberikan perintah langsir. PPKA meniupkan semboyan 46, yang seharusnya menunjukkan bahwa KA 255 harus melakukan perpindahan jalur.Sayangnya, masinis KA 255, Slamet Suradio, salah paham dan melanjutkan perjalanan tanpa melakukan langsir. Petugas PPKA berusaha keras untuk menghentikan kereta, tetapi Slamet Suradio tetap melanjutkan perjalanan.Delapan kilometer setelah meninggalkan Stasiun Sudimara, sekitar 10 menit kemudian, KA 255 menabrak KA 220 yang sudah berangkat dari Stasiun Kebayoran Lama. Tragedi ini menewaskan sedikitnya 153 orang dan melukai 3000 lainnya.Slamet Suradio, masinis KA 255, kemudian dijatuhi hukuman 5 tahun penjara, sementara Adung Syafei, kondektur KA 255, harus mendekam di penjara selama 2 tahun 6 bulan. PPKA Stasiun Kebayoran Lama, Umrihadi, juga dipenjara selama 10 bulan.Korban TragediTragedi Bintaro yang tragis ini menelan korban jiwa yang sangat besar. Setidaknya 153 orang tewas dan 300 orang lainnya mengalami luka-luka. Jumlah pastinya sulit ditentukan karena banyak penumpang gelap yang tidak tercatat.Iklan

Para korban dilarikan ke tujuh rumah sakit terdekat, termasuk RS Cipto Mangunkusumo, yang dijadikan tempat rujukan. Presiden Soeharto bahkan sampai mengunjungi para korban di rumah sakit tersebut.Tragedi Bintaro IITak cukup sekali, tragedi yang sama terulang kembali. Tragedi Bintaro II yang terjadi pada 9 Desember 2013 menyebabkan lima orang tewas dan puluhan lainnya terluka.Berdasarkan Koran Tempo Edisi 13 Desember 2013, peristiwa ini terjadi ketika sebuah kereta Commuter Line menabrak sebuah truk tangki bahan bakar minyak, mengakibatkan sebagian gerbong kereta terguling dan memicu kebakaran hebat.Diduga truk tersebut memaksa menerobos palang pintu yang sedang diturunkan oleh petugas. Pintu kereta di Bintaro, seperti banyak perlintasan kereta di Jabodetabek, termasuk yang rawan bahaya, dengan banyaknya titik perlintasan yang saling memotong tanpa pengawasan.Tingginya frekuensi perjalanan kereta komuter di Jabodetabek, yang mencapai setiap 3 menit sekali di beberapa palang pintu, semakin meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan. Meskipun undang-undang telah mengamanatkan pembenahan perlintasan kereta, realisasi pembenahan ini masih terhambat.10 tahun berlalu, Tragedi Bintaro II seharusnya menjadi cambuk bagi pemerintah untuk segera membenahi titik-titik perlintasan kereta yang rawan kecelakaan, serta untuk mengawasi perlintasan ilegal yang memotong jalur kereta. Keselamatan masyarakat dalam penggunaan transportasi umum harus menjadi prioritas utama.PUTRI SAFIRA PITALOKA | TIM TEMPO
Pilihan editor: 34 Tahun Tragedi Bintaro, Kecelakaan Kereta Api Tewaskan Lebih 150 Orang

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Provinsi

Negara

Topik

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi