Blitar (beritajatim.com) – PDIP sebagai partai terbesar di Kota Blitar bersiap untuk mengembalikan trah Soekarno usai kekalahan di Pilpres lalu. Hal itu menyusul Pemilihan Wali Kota Blitar kurang dari beberapa bulan lagi.
PDIP Kota Blitar memutuskan bakal membuka pendaftaran calon wali kota pada awal Mei besok. Semua tokoh politik yang berminat maju sebagai Calon Wali Kota Blitar bisa mengambil formulir di Kantor DPC PDIP.
“Rencananya, kami membuka pendaftaran calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota pada awal Mei. Sejalan dengan itu, kami juga terus melakukan pemantapan di tubuh internal partai,” kata Syahrul Alim, Ketua DPC PDIP Kota Blitar, Sabtu (27/4/2024).
Diperkirakan sejumlah tokoh politik bakal mendaftar pada saat penjaringan tersebut. Nama-nama seperti Syahrul Alim, Yudi Meira hingga Petahana Santoso diperkirakan bakal ikut mendaftar demi bisa memperoleh rekomendasi dari PDIP.
Perebutan rekom untuk Calon Wali Kota Blitar dari PDIP ini akan berlangsung ketat. Syahrul Alim selaku ketua DPC PDIP Kota Blitar tentu berpeluang untuk memperoleh rekom calo wali kota.
Begitu pula dengan sang petahana, Santoso. Wali Kota Blitar juga tetap memiliki peluang memperoleh rekom, meski perolehan Pilpres lalu jadi hal yang memberatkan.
Nama lain seperti Yudi Meira juga disebut-sebut bakal mendaftar. Peluang Yudi Meira untuk mendapatkan rekom juga cukup tinggi. Karena dirinya adalah Caleg dengan perolehan suara tertinggi di Blitar pada Pileg lalu.
Di tengah isu perebutan rekom itu, Ketua DPC PDIP Kota Blitar Syahrul Alim menegaskan bahwa PDI Perjuangan adalah partai yang sampai saat ini selalu berkomitmen memperjuangkan kepentingan masyarakat, terutama wong cilik.
Sehingga, semangat itu juga yang wajib dimiliki oleh siapapun yang ingin mendaftarkan diri sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar mendatang
Disinggung soal persentase kemenangan pada kontestasi Pilkada Kota Blitar, Syahrul optimistis PDI Perjuangan akan mampu mempertahankan kursi wali kota yang telah dikuasainya sejak 3 periode lalu.
“Insyaallah kami optimis, karena selama 3 periode terakhir ini PDI Perjuangan selalu menang, apalagi dengan perolehan kursi DPRD kemarin di mana PDI Perjuangan masih menjadi yang tertinggi,” tutup Syahrul. [owi/suf]