Jakarta –
Kesehatan paru-paru dapat terancam oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup tidak sehat seperti kebiasaan merokok atau terpapar asap rokok, polusi udara, hingga paparan radiasi. Lalu, tanpa sadar menghirup partikel abses di area konstruksi atau terpapar gas radon juga mampu memicu penyakit kanker paru.
Gejala pertumbuhan kanker paru dapat dikenali dengan tanda-tanda batuk berkelanjutan lebih dari dua minggu, batuk saat menelan karena terbentuk saluran abnormal antara saluran makanan (kerongkongan) dan saluran pernapasan (bronkus), serta sesak napas karena penumpukan cairan di sekitar paru-paru.
Selain itu, batuk berdarah akibat kerusakan pembuluh darah, mengi akibat penyumbatan saluran pernapasan, nyeri dada yang menjalar ke bahu dan punggung, serta suara serak yang berlangsung lebih dari dua minggu juga menjadi gejala lain dari kanker paru.
“Terdapat kanker paru primer yang pertumbuhanya di dalam paru, dan kanker paru sekunder yang terjadi karena penyebaran kanker dari bagian tubuh lain. Kanker paru juga termasuk silent killer di mana pada stadium awal sering tidak bergejala sehingga lebih dari 70 persen pasien kanker paru terdiagnosis sudah dalam stadium lanjut. Oleh karena ketika gejala-gejala tersebut sudah terjadi, harus segera diperiksa ke dokter,” ungkap Dokter Spesialis Paru Konsultan Onkologi di Mayapada Hospital Kuningan dr. Jaka Pradipta, Sp.P (K) dalam keterangan tertulis, Kamis (28/11/2024).
Sementara itu, Dokter Spesialis Paru Konsultan Onkologi di Mayapada Hospital Bandung dr. Widhy Yudistira Nalapraya, Sp.P(K) Onk menjelaskan terkait cara diagnosis kanker paru, termasuk dengan Bronkoskopi Cryo.
“Diagnosis kanker paru dapat dilakukan mulai dari rontgen, CT Scan, atau analisis sel kanker melalui dahak (sitologi dahak), hingga gold standard-nya adalah biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan paru-paru untuk pemeriksaan mikroskopis di laboratorium. Biopsi ini semakin canggih dengan teknik baru bernama Bronkoskopi Cryo untuk mendiagnosis kanker paru lebih akurat,” papar dr. Widhy.
Mengenai Bronkoskopi Cryo, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Pulmonologi Medik Kritis dr. Eric Daniel Tenda, DIC, Ph.D, Sp.PD, K-PMK, FINASIM, menjelaskan teknik pengobatan ini didukung oleh unit electrosurgical canggih VIO3.
“Bronkoskopi Cryo adalah teknik pengobatan penyakit paru yang menggunakan teknik cryo, didukung oleh unit electrosurgical canggih VIO3, dan terapi koagulasi plasma argon (APC). Teknik cryo ini pada prinsipnya membekukan jaringan yang akan diambil di saluran pernapasan dengan gas CO2 sehingga jaringan tersebut dapat menempel pada ujung alat cryo,” ujar dr. Eric.
Bronkoskopi Cryo termasuk inovasi di bidang intervensi pulmonologi dengan teknik advanced dan dapat dilakukan di rumah sakit yang memiliki teknologi penunjang. Misalnya, salah satu unit dari Mayapada Hospital yaitu Mayapada Hospital Jakarta Selatan yang telah mampu melakukan teknik Bronkoskopi Cryo.
“Tindakan ini dilakukan jika dokter mencurigai adanya tumor atau kelainan pada paru untuk mengambil sejumlah kecil jaringan yang nantinya diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Keunggulan biopsi bronkoskopi dengan teknik cryo adalah sampel jaringan yang didapat bisa lebih besar dan utuh sehingga pemeriksaan sampel menjadi lebih akurat,” jelas dr. Eric.
Selain untuk menunjang prosedur biopsi, teknik cryo juga dapat digunakan untuk menangani kanker paru khususnya stadium lanjut. Melalui Cryo-Devitalisasi, jaringan sel kanker yang menyumbat saluran napas dapat dihancurkan, sementara Cryo-Rekanalisasi membantu membuka jalan napas yang tersumbat akibat massa tumor atau gumpalan darah.
Penanganan kanker paru lainnya juga bisa dengan operasi. Seiring perkembangan ilmu kedokteran, penanganan kanker paru stadium awal dapat dilakukan dengan pengangkatan sebagian kecil jaringan paru. Namun di Indonesia, mayoritas kasus kanker paru ditemukan sudah dalam stadium lanjut.
Pilihan pengobatan kanker paru berikutnya adalah terapi radiasi menggunakan sinar X, radiosurgery yang memberikan radiasi dosis tinggi dengan presisi tinggi, atau terapi target yang menggunakan obat untuk menyerang sel kanker secara spesifik tanpa merusak sel sehat.
Penanganan kanker paru dengan bronkoskopi cryo dan metode penanganan lainnya dapat dilakukan di Oncology Center Mayapada Hospital yang memiliki tim dokter multidisiplin seperti dr. Eric Tenda, dr. Jaka, dan dr. Widhy. Oncology Center Mayapada Hospital merupakan layanan yang khusus menangani masalah kanker mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis, pengobatan, terapi berkelanjutan, hingga end-of-life care, dan dilengkapi dengan teknologi medis yang canggih untuk melakukan berbagai tindakan penanganan yang advanced.
Layanan Oncology Center Mayapada Hospital memiliki standar protokol internasional dalam penanganan kanker dengan menghadirkan Tumor Board yang aktif memberikan rencana perawatan yang tepat. Selain itu, terdapat tim Patient Navigator yang berpengalaman untuk mendampingi pasien dalam setiap langkah perawatan.
Sekarang, Anda bisa terhubung dengan tim dokter ahli di Oncology Center Mayapada Hospital untuk mengetahui penanganan terbaik dalam menangani kanker paru melalui aplikasi MyCare. Aplikasi milik Mayapada Hospital ini juga bisa melakukan penjadwalan konsultasi dengan mudah dan memperoleh nomor antrean lebih awal. Bahkan, MyCare sudah terkoneksi dengan berbagai metode pembayaran yang praktis.
Informasi lebih lengkap terkait bentuk penanganan masalah kanker di Oncology Center Mayapada Hospital dapat Anda ketahui dalam fitur Health Article & Tips di aplikasi MyCare. Unduh aplikasi MyCare di Google Play Store dan App Store untuk mendapatkan kemudahan akses layanan kesehatan di Mayapada Hospital dan dapatkan reward point saat pertama kali registrasi di MyCare untuk dipakai sebagai potongan harga layanan di Mayapada Hospital.
(anl/ega)