Mantan Presiden Rusia Klaim Ukraina Bagian dari Rusia

7 March 2024, 9:10

Jakarta, CNBC Indonesia – Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengeklaim bahwa Ukraina adalah bagian dari Rusia. Hal ini ia katakan dalam pidatonya di sebuah festival pemuda di kota selatan Sochi.
Wakil ketua Dewan Keamanan Rusia tersebut juga menyebut negaranya akan terus menuntut “operasi militer khusus” di Ukraina sampai pihak lain menyerah.
Medvedev berbicara di depan peta Ukraina, yang menunjukkan negara itu sebagai wilayah yang jauh lebih kecil dan terkurung daratan, terhimpit oleh Polandia, dan Rusia memegang kendali penuh atas wilayah timur, selatan, dan pantai Laut Hitam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Salah satu mantan pemimpin Ukraina pernah mengatakan bahwa Ukraina bukanlah Rusia,” kata Medvedev, seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (7/3/2024).
“Konsep itu harus dihilangkan selamanya. Ukraina sudah pasti Rusia,” tambahnya, yang kemudian disambut tepuk tangan penonton.
Ia juga mengatakan pembicaraan damai tidak akan mungkin terjadi jika kepemimpinan Ukraina saat ini dipimpin oleh Presiden Volodymyr Zelensky. Medvedev mengatakan setiap pemerintahan Ukraina di masa depan yang menginginkan perundingan harus mengakui bahwa Kyiv adalah Rusia.
Mengomentari hubungan Timur-Barat, Medvedev mengatakan hubungan antara Moskow dan Washington lebih buruk dibandingkan saat krisis rudal Kuba tahun 1962. Ia sebelumnya menuduh pasukan khusus dan penasihat militer Amerika Serikat mengobarkan perang melawan Rusia.

Tak hanya itu, Medvedev juga menuduh negara-negara Barat berpartisipasi dalam perang di Ukraina setelah rekaman penyadapan pejabat militer Jerman dipublikasikan di media sosial Rusia. Diskusi berkisar pada potensi dampak penggunaan rudal Taurus buatan Jerman oleh Ukraina.
Percakapan tersebut mencakup pernyataan tentang mengarahkan rudal ke sasaran seperti Jembatan Kerch, yang menghubungkan daratan Rusia dengan Krimea yang diduduki, yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.
Kanselir Jerman Olaf Scholz sejauh ini menolak mengirim rudal ke Ukraina karena khawatir hal itu akan meningkatkan konflik. Dalam postingan Telegram pada Minggu, Medvedev mengkritik militer Jerman dan mengklaim negara tersebut bersiap untuk menyerang Rusia.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Timur Tengah Minggir, Rudal NATO Serang Rusia

(luc/luc)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi