‘Malapetaka’ Texas & Meksiko, Ratusan Nyawa Tewas Kepanasan

30 June 2023, 10:00

Jakarta, CNBC Indonesia – Gelombang panas mematikan menyelimuti Meksiko dan Amerika Serikat (AS) bagian selatan. Hal itu setidaknya meyebabkan 14 jiwa meninggal dunia di wilayah Texas dan Louisiana, serta 112 jiwa di Meksiko pada tahun ini.
Pihak berwenang di Meksiko dan Amerika Serikat bagian selatan telah melaporkan peningkatan kematian akibat cuaca panas karena suhu tinggi melanda wilayah tersebut. Selain itu, cuaca panas mengakibatkan pemadaman listrik.
“Gelombang panas telah mengakibatkan setidaknya 14 kematian di negara bagian Texas dan Louisiana AS pada hari Kamis. Dan pada hari Rabu, pihak berwenang Meksiko merilis sebuah laporan yang menunjukkan bahwa 112 orang telah meninggal karena penyebab panas sepanjang tahun ini, termasuk 69 kematian hanya dalam satu minggu di bulan ini,” mengutip laporan Aljazeera, Jumat (30/6/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut kementerian kesehatan Meksiko, jumlah tersebut hampir tiga kali lebih tinggi dari jumlah keseluruhan kematian yang diakibatkan oleh cuaca panas pada 2022 yang berjumlah 42 jiwa
Namun demikian, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador meragukan meningkatnya jumlah kematian. Hal itu menepis laporan sebagai bagian dari “tren jurnalisme kuning yang mengkhawatirkan”.
Sementara itu, suhu di negara tersebut memang melonjak hingga 40 derajat Celcius (105 derajat Fahrenheit) dalam beberapa pekan terakhir. Banyak kematian terjadi di negara bagian utara seperti Nuevo Leon, yang sebagian perbatasan dengan Texas, karena serangan panas dan dehidrasi.
Faktor perubahan iklim
Peristiwa cuaca ekstrim seperti gelombang panas telah meningkatkan frekuensi dan intensitasnya sebagian karena perubahan iklim. Suhu ekstrem dapat menimbulkan risiko mematikan bagi penduduk dan mengganggu layanan di berbagai bidang seperti energi dan transportasi.
Bahkan, cuaca panas saat ini telah membebani jaringan listrik di negara bagian seperti Texas.
Sebuah studi bersama oleh Palang Merah dan PBB sebelumnya menemukan bahwa 38 gelombang panas mengakibatkan setidaknya 70.000 kematian antara tahun 2010 dan 2019. Bahkan jumlah kematian tersebut lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Gelombang panas saat ini membentang sepanjang Meksiko dan AS bagian selatan, meliputi wilayah dari Panhandle Florida barat hingga Arizona.
Otoritas AS mendesak agar Layanan Cuaca Nasional AS (NWS) berhati-hati dalam mengeluarkan peringatan panas berlebih di negara bagian seperti Tennessee, Arkansas, dan Missouri, dengan suhu lebih dari 43 derajat Celcius (110 derajat Fahrenheit) yang memanggang wilayah tersebut.
Pihak berwenang telah mendesak warga untuk berhati-hati saat menghadapi kondisi luar ruangan yang terik. “Peringatan panas yang berlebihan berlanjut untuk Texas selatan,” kata kota perbatasan Texas, Laredo, dalam sebuah posting Twitter.
“Ingatlah untuk minum banyak air, jangan pernah meninggalkan anak-anak atau hewan peliharaan di dalam kendaraan dan waspadai gejala serangan panas.”
Lebih jauh ke utara di Memphis, Tennessee, pejabat kota juga telah meminta bantuan penduduk untuk memantau kesehatan anggota masyarakat.
“Tolong, tolong, tolong sering-seringlah memeriksa anggota keluarga, teman, dan tetangga Anda hari ini, terutama jika mereka adalah bagian dari populasi yang rentan,” kata pejabat Memphis dalam sebuah pernyataan di media sosial.
Di sisi lain, pemadaman listrik telah memperburuk risiko di kota-kota seperti Memphis, di mana puluhan ribu penduduk terpaksa hidup tanpa listrik menyusul badai yang merobohkan kabel listrik pada hari Minggu.
Sementara suhu panas yang ekstrim dapat mempengaruhi penduduk dari semua latar belakang, apalagi penduduk dari komunitas berpenghasilan rendah yang cenderung kekurangan sumber daya seperti AC.
Orang-orang dengan pekerjaan yang melibatkan tenaga kerja kasar juga dapat menghadapi risiko yang lebih tinggi, terutama jika tidak ada undang-undang yang menjamin langkah-langkah perlindungan, seperti akses ke air dingin, tempat berteduh, dan istirahat kerja selama periode panas yang ekstrim.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Suhu di India-Myanmar Tembus 51,2 C, Apa Itu Gelombang Panas?

(pgr/pgr)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi