Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Timnas AMIN Ingatkan Potensi Defisit

2 March 2024, 7:57

TEMPO.CO, Jakarta – Sekretaris Dewan Pakar Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Wijayanto Samirin angkat bicara soal program makan siang gratis milik Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) yang kini sedang dibahas oleh pemerintah. Menurut dia, program itu akan menghabiskan banyak biaya. “Masalahnya, ini program unggulan Paslon 02 sehingga jika 02 terpilih maka mau tak mau harus diwujudkan karena cost untuk menunda program ini sangat besar, yaitu hilangnya trust masyarakat,” kata Wijayanto dalam keterangan tertulisnya kepada Tempo, Jumat, 1 Maret 2024.Wijayanto menilai ada empat aspek penting dalam perumusan isu ini, yakni aspek fiskal, aspek manfaat, aspek operasional, dan aspek karakter bangsa. Pertama, jelas Wijayanto, dalam aspek fiskal diperlukan Rp 400-450 triliun per tahun untuk menjalankan program. Wijayanto memberi simulasi jika perkiraan pengeluaran tahun 2025 meliputi biaya bunga utang negara Rp 500 triliun, biaya gaji Rp 500 triliun, transfer daerah Rp 900 triliun, dan belanja barang Rp 400 triliun. “Belum lagi jika ditambah biaya bansos dan subsidi, maka APBN dipastikan akan jebol, defisit akan tembus jauh di atas 3 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto),” ujarnya. Pakar Ekonomi Universitas Paramadina itu mengklaim program itu layak jika income ratio mencapai 23 persen PDB yang mana tax ratio mencapai sekitar 20 persen PDB seperti tercantum dalam Visi-Misi Prabowo-Gibran. Menurut dia, kenyataan menunjukkan bahwa tax ratio terus menurun dari 10,4 persen pada 2022, menjadi 10,2 persen pada 2023.Selanjutnya: “Tren penurunan berpotensi berlanjut di 2025 dan tahun-tahun mendatang….” 

Partai

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi