Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya Raih Medali Emas dalam Piala Dunia Panjat Tebing di Prancis

14 July 2023, 6:10

TEMPO.CO, Jakarta – Mahasiswa program studi Manajemen di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Rahmad Adi Mulyono berhasil meraih medali emas dalam ajang Piala Dunia Panjat Tebing 2023 di Chamonix, Prancis pada Sabtu, 8 Juli lalu. Acara telah berlangsung pada 7 – 9 Juli 2023.Kompetisi ini diadakan oleh Federasi Olahraga Panjat Tebing Internasional (IFSC), badan pengatur internasional untuk panjat tebing yang didirikan di Jerman pada 2007. Kejuaraan dunia sendiri sudah mereka adakan tiap tahun sejak 1990 hingga sekarang.Tahun ini, rangkaian acara Piala Dunia Panjat Tebing diadakan di 13 kota di berbagai belahan dunia. Kejuaraan sudah dimulai sejak 21 April di Hachioji, Jepang dan akan berakhir pada 24 September mendatang di Wujiang, Cina.Adapun, ketiga belas kota tersebut berdasarkan urutan diadakannya kompetisi adalah Hachioji, Jepang; Seoul, Korea; Jakarta, Indonesia; Salt Lake City, Amerika Serikat; Praha, Ceko; Brixen, Italia; Innsbruck, Austria; Villars, Swiss; Chamonix, Prancis; Briançon, Prancis; Bern, Swiss; Koper, Slovenia; dan Wujiang, Cina.Para kompetitor di masing-masing kota dinilai dengan kualifikasi yang berbeda-beda. Khusus untuk kompetisi yang diadakan di Chamonix, para atlet dinilai berdasarkan dua kualifikasi yaitu lead dan speed. Lead adalah seberapa tinggi atlet bisa memanjat, dan speed berarti kecepatan atlet dalam memanjat. Kompetisi juga dibagi menjadi kategori laki-laki dan perempuan.Spiderman Jatim Raih Emas
Adi yang menyandang julukan Spiderman Jatim berhasil lolos ke babak final speed putra usai mengalahkan Nursamsa Raharjati, yang juga berasal dari Indonesia. Di semifinal, dia mencatatkan waktu 4,97 detik, unggul tipis atas Nursamsa di 4,98 detik. Nursamsa sendiri meraih medali perunggu pada nomor ini.Berdasarkan situs IFSC, Adi yang berusia 22 tahun terdaftar sebagai anggota Federasi Panjat Tebing Indonesia. Pemuda asal Surabaya ini telah mengikuti kejuaraan panjat tebing di berbagai negara sejak 2018, menempati posisi dari ke-31 hingga menyabet medali emas untuk pertama kalinya di tahun ini.Iklan

Kemudian, pada babak final dia melawan perwakilan Kazakhstan, Rishat Khaibullin. Berhasil unggul, Adi mendapatkan medali emas setelah mencatatkan waktu 5,01 detik atas Khaibullin yang mencatatkan waktu 5,05 detik.“Syukur alhamdulillah, saya sangat senang dan bersemangat karena ini adalah medali emas pertama saya di kompetisi Piala Dunia,” ujar Adi dilansir dari situs UM Surabaya pada Kamis, 13 Juli 2023.Menurutnya, dia dan timnya telah berlatih dan berusaha keras mempersiapkan diri di setiap kompetisi, dan apa yang dia nantikan berbuah manis di kejuaraan dunia. Dia berharap bisa melanjutkan dan mendapatkan medali pada kejuaraan-kejuaraan berikutnya.Mahasiswa semester akhir tersebut juga berharap di tengah kesibukannya berkiprah di bidang olahraga, dia tetap bisa menyelesaikan kuliah secara tepat waktu di UM Surabaya.Pilihan Editor: Gelar Guru Besar Dicabut Nadiem, Mantan Petinggi MWA UNS Bakal Gugat ke PTUN

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi