Lika-liku Gunung Ibu di Maluku Utara yang Belakangan Kerap Erupsi

25 February 2024, 20:06

TEMPO.CO, Jakarta –  Gunung Ibu di Halmahera, Maluku Utara meletus pada Jumat dinihari, 23 Februari 2024. Letusan diperkirakan terjadi persis pada pergantian hari, dari Kamis kemarin.Asap dari kawah utama erupsi tersebut tampak berwana putih dan kelabu dengan intesitas bervariasi, dari tipis, sedang, hingga tebal. Adapun tinggi kolom abu vuklaniknya bisa mencapai maksimal 1.000 meter dari puncak.Erupsi Gunung Ibu pada Senin, 5 Februari 2024. Erupsi dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 1 menit 8 detik tersebut terjadi sekitar pukul 11.29 WIT. Gunung api bertipe stratovolcano tersebut kini berstatus level II atau Waspada. Tinggi kolom abu teramati erupsi Gunung Ibu itu sekitar 800 meter di atas puncak atau 2.125 mdpl. “Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat,” ucap Plt. Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, Senin 5 Februari 2024.Sepanjang awal tahun 2024, Gunung Ibu telah tercatat mengalami letusan atau erupsi sebanyak 20 kali. Jumlah letusan dari Gunung Ibu sudah hampir mendekati Gunung Semeru yang dimana tercatat sudah mengalami 28 kali letusan di awal tahun 2024.Profil Gunung IbuSeperti yang dilansir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Gunung Ibu secara administratif termasuk wilayah Kecamatan Ibu Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi maluku Utara. Secara geografis terletak pada ketinggian posisi 10 29’ Lintang Utara dan 1270 38’ Bujur Timur. Puncaknya memiliki ketinggian 1.340 m di atas permukaan laut.Dalam sejarahnya Gunung Ibu diketahui meletus pertama kali pada Agustus hingga September 1911 berupa letusan eksplosif di kawah pusat. Letusan berikutnya terjadi pada Desember 1998 setelah 87 tahun beristirahat, menghasilkan sumbat lava yang menutupi dasar kawah bagian dalam.  Pertama kali Gunung Ibu meletus terjadi pada Agustus hingga September 1911. Tidak ada penjelasan jenis dan dampak letusan tersebut. Letusan berikutnya berlangsung 87 tahun kemudian, yaitu Desember 1998 yang menghasilkan sumbat lava. Letusan berlangsung secara periodik berlangsung antara 45-60 detik dengan selang waktu 5-15 menit setiap siklus. Iklan

Gunung Ibu merupakan salah satu dari lima gunung api yang masih aktif di Provinsi Maluku Utara. Aktivitas kegempaan selama kurun waktu Januari hingga Maret 2006 hingga Maret 2007 masih didominasi oleh gempa letusan dengan rata-rata 58 kali kejadian per hari, sedangkan jenis gempa vulkanik hanya sesekali terekam. Gunung Ibu merupakan gunung api dengan puncak terpancung dan sejumlah kumpulan kawah besar. Kawah utara bagian dalam berdiameter 1 Km dengan kedalaman 400 meter, sebelumnya terdiri atas beberapa danau kecil. Kawah bagian luar berdiameter 1,2 km, terbuka pada sisi bagian utara, membentuk lembah dengan dinding yang terjal. Sebuah kerucut parasit terdapat di sebelah timur laut puncak Gunung Ibu. Kerucut parasit lain yang lebih kecil di bagian barat daya merupakan kerucut aliran lava. Di sekitar Gunung Ibu terdapat beberapa maar (lubang besar), antara lain Danau Takuoka, Bareta, dan Danau Gamici. Danau Tokuoka berjarak 10,5 Km dan Danau Bareta 8,5 Km sebelah utara Gunung Ibu, sedangkan Danau Gamici jaraknya 9 Km sebelah barat puncak.Halmahera Barat dihuni oleh penduduk yang beraneka ragam suku/etnis yang cukup tinggi. Suku-suku ini terbagi menjadi dua, yaitu suku asli dan suku pendatang. Suku asli di daerah ini adalah Suku Sahu, Suku Ternate, Suku Wayoli, Suku Gorap, Suku Loloda dan Suku Gamkonora, sementara suku pendatang antara lain suku Sangir, suku Makian, suku Ambon, suku Tidore, suku Jawa dan suku Gorontalo. Dengan Kondisi tersebut memberikan Konsentrasi pada keragaman bahasa, adat istiadat dan tradisi masyarakat di kabupaten paling barat pulau Halmahera ini.  MYESHA FATINA RACHMAN I AMINUDIN
Pilihan editor : 

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi