Libatkan Anjing Pelacak dalam Operasi Narkoba di Bakauheni, Polisi Tangkap 8 Tersangka

17 March 2024, 4:00

TEMPO.CO, Jakarta – Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri melibatkan Polsatwa Korsabhara Baharkam Polri Detasemen K-9 atau polisi anjing pelacak dalam Operasi Seaport Interdiction di Pelabuhan Bakauheni Lampung. Hasilnya, enam anjing pelacak menemukan ribuan gram sabu dan barang haram lain. Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Erdi A Chaniago mengatakan pelaksanaan kegiatan Operasi Seaport Interdiction berlangsung selama 10 hari. Operasi ini dimulai pada 3 hingga 12 Maret 2024. “Hasilnya diamankan delapan orang tersangka dengan barang bukti 80 ribu gram sabu, 1.006 butir ekstasi dan 2.309 gram ganja,” kata Erdi di Jakarta, pada Sabtu, 16 Maret 2024, seperti dikutip dalam keterangan tertulis. Erdi menyebut dalam operasi ini menggunakan alat deteksi berupa enam ekor anjing K-9 dengan kemampuan lacak narkoba. Enam anjing pelacak narkoba itu terdiri dari ras German sheperd, Belgian Melianois dan Labrador. Anjing jenis ini disebut mempunyai kekuatan penciuman 600 juta reseptor yang saat ini belum tergantikan dengan alat deteksi apapun.”Anjing K-9 ini dikendalikan dengan 6 pawang terlatih dan 8 personel pelindung yang sudah mempunyai kompetensi sertifikasi pawang K9 serta lulusan pelatihan DS ATTA Amerika serikat,” kata dia. Erdi menjelaskan sasaran Operasi Seaport Interdiction ini, yaitu kendaran yang melintas menuju penyeberangan kapal ferry Pelabuhan Bakauheni, dengan melacak narkoba yang diduga terdapat pada kendaraan, barang bawaan, serta orang.”Ketika K-9 mengedus adanya narkoba akan memberikan kode berupa perilaku menggigit, menggaruk-garuk dan atau menggonggong,” ujarnya.Selanjutnya barang bukti akan segera diamankan oleh pawang atau pelindung unit K-9 untuk tindakan lanjutan oleh kepolisian dan penyidik.Iklan

“Selama kegiatan berjalan aman dan kondusif,” kata dia.Awal Mula Anjing Pelacak Disebut K-9Penamaan K-9 bukan akronim, melainkan istilah dalam dunia fauna yang berasal dari kata Canine. Canine atau Caninae bukanlah tentang anjing saja, melainkan bisa juga merujuk pada Coyote atau anjing hutan. Kendati demikian, Canine memang sangat identik dengan jenis anjing yang cerdas. Dari Canine atau K-9 dijadikan sebutan untuk anjing pelacak kepolisian.Unit K-9 ini pertama kali digunakan pada 1889 oleh Komisaris Polisi Metropolitan London, Sir Charles Warren. Kegagalan Warren mengidentifikasi dan menangkap pembunuh, membuatnya memutuskan untuk menggunakan anjing pelacak. Alhasil, setiap kasus yang dia identfikasi menjadi lebih mudah dan hasilnya tepat sasaran berkat anjing pelacak.Melansir Atchison Daily Globe, metode ini menyebar cepat ke Austria-Hongaria dan Jerman. Polisi Jerman memilih anjing gembala Jerman sebagai jenis yang ideal untuk pekerjaan polisi dan membuka sekolah pelatihan anjing pertama pada 1920 di Greenheide. Pada tahun berikutnya, banyak anjing Belgian Malinois ditambahkan ke unit K-9. Anjing-anjing itu dilatih untuk mematuhi petugas mereka dan melacak serta menyerang penjahat.ADIL AL HASAN | TIM TEMPOPilihan Editor: Sepekan Posko Mudik Gratis Terminal Terpadu Depok Cetak 4 Ribu Tiket

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi