Ilustrasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanPenyidik KPK memanggil dua orang anggota TNI terkait kasus dugaan suap Plt Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba. Keduanya diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi.Keduanya ialah Husri Lelean dan Dede Sobari. Mereka adalah ajudan dari Abdul Gani.”Hari ini bertempat di Gedung Merah Putih KPK, Tim Penyidik menjadwalkan pemanggilan dan pemeriksaan saksi-saksi,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Senin (4/3).Bersama dua orang anggota TNI itu, ada satu saksi lain yang turut dipanggil penyidik. Saksi tersebut ialah seorang dokter bernama Aminatu Zahra. KPK pun belum menjelaskan peran maupun keterkaitan ketiga saksi tersebut dalam kasus ini.Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba menaiki mobil tahanan KPK usai konferensi pers penetapan dan penahanan tersangka terkait korupsi di lingkungan pemerintah Provinsi Maluku Utara, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (20/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanDalam kasus ini, KPK menjerat Gani Kasuba sebagai penerima suap bersama Ridwan Arsan selaku Kepala Badan Pengadaan Barang dan Jasa serta Ramadhan Ibrahim sebagai orang kepercayaan Gani.Adapun tersangka pemberinya yakni: Stevi Thomas (swasta), Adnan Hasanudin (Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman), Daud Ismail (Kepala Dinas PUPR), dan Kristian Wuisan (swasta).Gani dkk diduga menerima suap terkait pengaturan proyek di lingkungan Pemprov Malut. Diduga ada pemberian fee sebagai imbal dari pemenang proyek yang sudah ditentukan pemenangnya.Uang suap yang diduga disetorkan pemenang lelang kepada Gani dkk mencapai Rp 2,2 miliar. Gani dkk saat ini sudah ditahan KPK.Empat tersangka penyuap dalam kasus ini sudah selesai tahap penyidikannya. Berkas keempatnya sudah dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Ternate.Mereka bakal disidang dalam waktu dekat. Informasi dari Panmud Tipikor, agenda persidangan untuk pembacaan surat dakwaan pada Rabu (6/3),” ujar Ali.
