Koridor Ke-7 Bus Trans Jateng Akan Beroperasi, Diharap Kurangi Angka Kecelakaan

20 February 2023, 12:00

SEMARANG, suaramerdeka.com – Sejak Juli 2017, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah meluncurkan layanan Angkutan Aglomerasi Perkotaan (Bus Trans Jateng). Skemanya adalah pembelian layanan (buy the service) dan Bus Trans Jateng telah beroperasi di empat wilayah aglomerasi. Bus Trans Jateng melayani rute-rute yang menghubungkan wilayah aglomerasi perkotaan di Jawa Tengah. Baca Juga: Dukung Penuh PSSI Tumpas Mafia Sepak Bola, Polri Siapkan Satgas Antimafia Bola
“Melayani sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang meliputi keamanan, keselamatan, kenyamanan, keteraturan, kesetaraan dan keterjangkauan. Total dilayani oleh 98 unit bus,” ujar Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata. Prinsip yang digunakan adalah tidak menggusur tetapi menggeser.

Operator yang ada dengan rute yang dilalui layanan Bus Trans Jateng dapat menjadi bagian dari operasional Trans Jateng. Baca Juga: Cinta Zodiak dari Ramalan Senin 20 Februari 2023: Hubungan Virgo Sembuh, Eksperimen Capricorn, Scorpio Stres! Tidak menambah jumlah kendaraan di trayek yang akan dilayani tetapi justru mengurangi dengan sistem scraping kendaraan berdasarkan kapasitas kendaraan. Armada Bus Trans Jateng menggunakan jenis bus medium dengan kapasitas 40 penumpang (duduk dan berdiri). Tahun 2023 direncanakan akan beroperasi Bus Trans Jateng di koridor Surakarta – Wonogiri sepanjang 40 km. Baca Juga: Serius Tumpas Tuntas Mafia Sepak Bola, Erick Thohir Tegas: Kalau Perlu Seumur Hidup Di-Blacklist… Koridor ini merupakan Bus Trans Jateng ketujuh, yang akan dilayani 14 bus sedang dengan 128 halte. Bus yang akan beroperasi berlantai rendah (low entry). “Keberadaan koridor Bus Trans Jakarta di wilayah Wonogiri, setidaknya dapat membantu mengurangi korban kecelakaan lalu lintas,” kata Djoko Setijowarno. Saat ini di Jawa telah beroperasi 6 koridor Bus Trans Jateng. Baca Juga: Barcelona Kalahkan Cadiz 2-0, Makin Mantap di Puncak Klasemen Liga Spanyol Rencana pengembangan layanan Bus Trans Jateng selanjutnya (selain akan mengoperasikan koridor Surakarta-Wonogiri tahun 2023) akan dikembangkan 10 koridor lagi. Satu koridor di Kawasan Kedungsepur, yaitu Semarang-Demak. Tiga koridor di Kawasan Subosukowonosraten, yaitu Surakarta – Boyolali, Surakarta – Klaten dan Surakarta – Karanganyar. Dua koridor di Kawasan Purwomanggung, yaitu Secang – Parakan, Secang – Muntilan. Tiga koridor di Kawasan Barlingmascakeb, yaitu Cilacap – Purwokerto, Purwokerto – Wangon, dan Purwokerto – Kroya. Lalu, satu koridor di Kawasan Bergasmalang (Brebes, Tegal, Slawi, Pemalang), yaitu Tegal -Brebes. Baca Juga: Menang 4-1 Atas Hertha Berlin, Borussia Dortmund Panaskan Persaingan Liga Jerman Tantangan ke depan adalah mencari skema pendanaan operasional yang tidak berasal dari APBD Provinsi Jawa Tengah dan penumpang. Namun bisa berasal dari beberapa sumber pendanaan lain. Di antaranya, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN, Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Swasta. Kemudian, alokasi sebagian Anggaran Pendidikan, pemasangan iklan, pembuatan halte cerdas ( smart halte) dengan Public Transport Information System (PTIS). “Memang memerlukan regulasi lagi untuk menguatkan pencairan skema pendanaan tambahan,” tegas Djoko Setijowarno.***