Kondisi Perekonomian Global Tidak Pasti, Sri Mulyani: APBN Perlu Dijaga

25 November 2023, 15:19

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) perlu terus dijaga agar bisa menjadi instrumen andalan dalam menghadapi berbagai tekanan.“Kita perlu untuk terus menjaga APBN sebagai instrumen yang selalu diandalkan dalam menghadapi berbagai tekanan,” kata Sri Mulyani, di Jakarta, Sabtu, 25 November 2023.Pernyataan tersebut merespons hasil diskusi bersama para menteri keuangan anggota forum Asia Pacific Economic Cooperation (APEC). Dalam diskusi itu, para menteri keuangan sepakat bahwa kondisi perekonomian global masih menantang dengan ketidakpastian yang meningkat.Risiko tersebut di antaranya berasal dari stance kebijakan moneter global (higher for longer) dan peningkatan tensi geopolitik yang memperlemah prospek ekonomi global.Menimbang hal itu, dibutuhkan instrumen yang dapat menjaga ketahanan negara. “Komitmen untuk terus menjaga APBN itu sangat penting karena ini adalah alat yang menjadi fondasi dan sekaligus powerful untuk meng-address isu-isu pembangunan,” ujar dia.Di samping itu, Bendahara Negara mengungkapkan pertemuan APEC juga membahas tentang modern supply side ekonomi, terutama bagaimana disrupsi sisi suplai baik karena geopolitik maupun karena teknologi menjadi ancaman stabilitas perekonomian di Asia Pasifik.Iklan

Para Menteri Keuangan APEC berkomitmen mendukung serangkaian kebijakan di sisi suplai untuk mengatasi kegagalan pasar dan mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berdaya tahan, inklusif, dan berkelanjutan.Komitmen tersebut difokuskan pada peningkatan suplai tenaga kerja, sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, research and development (R&D), serta investasi untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.Kemudian, APEC juga membahas mengenai sustainable finance. Sri Mulyani menyebut hal itu menjadi salah satu yang penting dan konsisten dibahas dalam pertemuan G20, yakni mengenai pentingnya untuk terus mendukung transisi energi secara bersih terutama di berbagai negara, termasuk pendanaan perubahan iklim dari negara maju kepada negara berkembang sebesar 100 miliar dolar AS sampai dengan tahun 2025.Terakhir, para Menteri Keuangan APEC mendukung ekosistem aset digital yang resilien, inklusif, dan inovatif dengan menjaga standar aturan yang tinggi dan meningkatkan stabilitas keuangan serta mitigasi risiko yang ditimbulkan.Pilihan Editor: APBN Defisit Rp 700 M Setelah Surplus 9 Bulan Berturut-turut, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi