Ketua BEM UI dan UGM Ungkap Peretasan hingga Intimidasi Selama 2023

30 November 2023, 10:13

Jakarta, CNN Indonesia — Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang menyebut kejadian dugaan peretasan akun media sosial miliknya sudah sering terjadi.
Melki menyebut peretasan akun media sosial miliknya terjadi empat atau lima kali semenjak ia menjabat sebagai Ketua BEM UI sepanjang tahun 2023 ini.
Dugaan peretasan terakhir menimpa akun WhatsApp miliknya, Sabtu (25/11) kemarin. Di mana saat itu akun WhatsApp miliknya tiba-tiba logout dengan sendirinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya rasa itu sudah kejadian keempat atau kelima kali. Pernah juga akun Twitter (X), Instagram, tapi saya tidak tahu mungkin WhatsApp punya proteksi keamanan yang lebih rawan dibandingkan dengan akun-akun saya yang lain,” kata Melki ditemui di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret, Kota Yogyakarta, Rabu (29/11).
“Bahkan, tidak hanya saya. Akun Twitter resmi BEM UI pun sampai hari ini masih diretas,” sambung dia.
Dari kejadian yang terakhir ini, Melki mengaku kehilangan seluruh percakapannya di WhatsApp setelah ia berhasil mengakses kembali akun miliknya terhitung 24 jam lebih semenjak dugaan peretasan itu terjadi.
“Dan chat-chat yang ada hilang,” beber mahasiswa asli Pontianak, Kalimantan Barat itu.
Kejadian macam ini, kata Melki tak hanya terjadi pada dirinya saja. Infiltrasi hingga intimidasi seperti didatangi aparat keamanan turut dialaminya serta mahasiswa dan elemen masyarakat sipil lainnya. Ia menduga mereka yang bersikap kritis dibungkam.
“Saya rasa itu sudah menjadi bukti bahwa semakin panasnya menjelang Pilpres 2024, semakin panasnya juga hal-hal yang menimpa kelompok masyarakat kritis,” imbuhnya.

Ketua BEM KM Universitas Gadjah Mada (UGM), Gielbran Muhammad Noor sementara itu mengaku juga sempat mendapatkan intimidasi.
Dia menduga hal itu terjadi karena dirinya beberapa kali sempat menjadi pemantik acara diskusi, yang salah satu kegiatannya mengundang Rocky Gerung, Refly Harun, hingga Saut Situmorang, September 2023 lalu.
Gielbran membeberkan pernah dihubungi nomor tak dikenal, mengaku berasal dari Fakultas Pertanian Universitas Pakuan, Bogor. Sosok tersebut bilang mendapat tugas untuk mewawancarai dirinya dan meminta CV miliknya.
Gielbran justru merasa tergelitik lantaran upaya dari sosok tersebut terlihat sangat amatiran.
“Saya cek tidak ada fakultas pertanian (di Pakuan), setelah saya tanyakan dia berdalih dan mengelak dari fakultas biologi. Mata kuliahnya soal ekonomi dan bisnis, tugasnya mewawancarai dan meminta CV ketua BEM KM UGM. Hal yang nggak makes sense,” beber Gielbran.
Sampai akhirnya Gielbran memakai aplikasi Getcontact dan mengetahui nomor kontak yang menghubunginya adalah kepunyaan seorang intel suatu institusi milik negara.
“Saya punya bukti chatting-nya, bukti screenshoot-nya dan bukti Getcontact-nya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen Iwan Setiawan mengklaim tidak ada anggota yang terlibat dalam dugaan intimidasi terhadap Melki dan keluarganya di Pontianak, Kalimantan Barat.
“Sampai dengan saat ini, tidak ada anggota saya yang terkait dengan hal tersebut,” kata lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Jumat (10/11).
Bantahan serupa juga diutarakan oleh Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pipit Rismanto. Pipit menyatakan tidak ada anggota yang terlibat dalam dugaan intimidasi Melki dan keluarganya di Pontianak.
“Yang informasi awal kita duga apakah ada oknum anggota Polri, kita pastikan tidak ada oknum anggota Polri yang terlibat, kami pastikan tidak ada satupun anggota Polri yang melakukan tindakan-tindakan tercela yang tidak sesuai aturan,” kata Pipit.
Pipit menegaskan jika masyarakat ada yang merasa terancam atau terintimidasi oleh anggota Polri, jangan ragu untuk melapor.
“Dari Polda Kalimantan Barat tentunya kita akan terbuka apabila ada hal-hal yang masyarakat merasa tidak nyaman atau merasa terintimidasi oleh oknum-oknum tertentu, silakan melaporkan secara resmi ke Polda Kalimantan Barat,” kata dia.
(kum/DAL)

[Gambas:Video CNN]