Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

10 April 2024, 14:04

TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono merayakan Idul Fitri 1445 H atau Lebaran 2024 di Kawasan IKN, Kalimantan Timur pada Rabu, 10 April 2024. Ia melaksanakan salat Ied di Masjid Darussalam, Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara.“Saya sangat gembira, saya senang bersama warga melaksanakan salat Idul Fitri di sini dan saya kira semangat untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan kita, saya sangat melihat dari masyarakat di sini, tokoh agama di sini,” kata Bambang melalui keterangan tertulis, Rabu, 10 April 2024.Dalam kesempatan itu, Bambang menyampaikan harapannya kepada masyarakat untuk bekerja sama membangun IKN. Menurut Bambang, pembangunan ibu kota baru akan mendatangkan manfaat bagi semua pihak.”Insyaallah anak cucu kita juga nanti akan mendapatkan manfaat, dan kita semua selalu dilindungi Allah SWT,” tutur Bambang.Pembangunan IKN menuai kritik sejak awal proyek. Salah satu yang dipersoalkan adalah minimnya partisipasi publik dalam pembahasan mengenai rencana pembangunan IKN. Pun dalam pelaksanaannya, IKN mendapat sorotan publik karena banyak masalah. Bahkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyoal kasus dugaan pelanggaran HAM terhadap sembilan petani di Kabupaten Penajam Paser Utara yang menolak pembangunan Bandara Naratetama di kawasan IKN. Para petani tersebut ditangkap paksa dan sempat digunduli oleh polisi.Iklan

Bahkan pembangunan IKN juga sempat mendapat sorotan dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA. NASA menangkap gambaran perubahan kawasan hutan di Kalimantan setelah pembangunan IKN. Berdasarkan hasil potret pada Februari 2024 itu, tampak kawasan hutan yang dulunya hijau pada April 2022 kian terkikis. Juru Kampanye Greenpeace Indonesia Rio Rompas mengatakan, kerusakan hutan lebih luas dari yang dirilis NASA. Menurut Rio, sebenarnya hutan hijau yang dirilis satelit NASA itu merupakan hutan produksi tanaman eukaliptus. Hutan alam yang di kawasan inti IKN memang sudah hilang sebelumnya, karena digantikan dengan hutan tanaman industri. Kawasan hutan yang terbuka itulah yang kemudian, kata Rio, terlihat dari foto satelit NASA. “Tapi kami melihat bahwa ancaman deforestasi hutan itu bukan hanya di kawasan inti IKN saja, juga ada di wilayah perluasan IKN. Kami menemukan masih ada sekitar 31 ribu atau setengah dari luas Jakarta yang akan berpotensi hilang karena pembukaan IKN,” tuturnya kepada Tempo yang dikutip Senin, 4 Maret 2024.Artinya, selain ancaman terhadap hutan alam yang 31 ribu hektare di wilayah IKN dan perluasannya tersebut, ancaman lain juga membayang-bayangi sekitar 23 jenis spesies terancam kritis atau critical endangered species. Spesies tersebut memang sudah dikategorikan sebagai habitat dan satwa-satwa yang terancam punah. Pilihan Editor: Sidang Sengketa Pilpres: Apa Kata 4 Menteri tentang Bansos Jokowi?

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi