Kasus: stunting

  • Kemendukbangga Raih Penghargaan Internasional atas Cakupan KBPP Tertinggi

    Kemendukbangga Raih Penghargaan Internasional atas Cakupan KBPP Tertinggi

    Jakarta: Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Indonesia menerima penghargaan internasional dari FP2030, sebuah organisasi global yang berfokus pada perencanaan keluarga.

    Penghargaan diberikan karena keberhasilan Indonesia mencapai persentase tertinggi dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana Pascapersalinan (KBPP) di kawasan Asia Pasifik.

    Managing Director FP2030 Asia Pacific Hub, Sumita Banerjee, secara langsung menyerahkan penghargaan tersebut kepada Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji dalam acara peluncuran hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2024 di Gedung BKKBN, Jumat, 29 November 2024.

    “Kami bersyukur atas penghargaan ini. Keberhasilan ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi profesi, termasuk bidan,” ujar Wihaji.

    Ia menambahkan, program KB Pascasalin sangat penting untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, serta mengurangi risiko stunting pada bayi dan balita.

    Menurut Wihaji, penghargaan ini menjadi pengakuan internasional atas upaya Indonesia dalam meningkatkan layanan KB pascapersalinan. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus menyempurnakan dan memperluas cakupan program tersebut, terutama ke daerah-daerah terpencil.

    “Melalui program Family Planning 2030 (FP2030), kami akan menjamin akses alat kontrasepsi bagi pasangan usia subur di seluruh pelosok tanah air, seperti yang telah disepakati dalam London Summit 2012,” jelasnya.

    Sumita Banerjee memuji kekuatan program KB Indonesia yang dianggap sebagai salah satu praktik berdampak tinggi di Asia Pasifik. Ia menyoroti sistem manajemen data KB yang kuat sebagai salah satu keunggulan Indonesia.

    “Program KB di Indonesia membantu mengurangi kebutuhan yang tidak terpenuhi (unmet need) dan memberdayakan perempuan, memperkuat keluarga, serta mendukung komunitas dan negara,” ujarnya.

    Sumita juga berharap Indonesia terus berinvestasi pada data berbasis ilmiah dan membagikan pengalaman strategisnya kepada negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik.

    Acara ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK),  Pratikno dan Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes

    Penghargaan ini menjadi motivasi bagi Indonesia untuk terus memperkuat program KB dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

    Jakarta: Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Indonesia menerima penghargaan internasional dari FP2030, sebuah organisasi global yang berfokus pada perencanaan keluarga.
     
    Penghargaan diberikan karena keberhasilan Indonesia mencapai persentase tertinggi dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana Pascapersalinan (KBPP) di kawasan Asia Pasifik.
     
    Managing Director FP2030 Asia Pacific Hub, Sumita Banerjee, secara langsung menyerahkan penghargaan tersebut kepada Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji dalam acara peluncuran hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2024 di Gedung BKKBN, Jumat, 29 November 2024.
    “Kami bersyukur atas penghargaan ini. Keberhasilan ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi profesi, termasuk bidan,” ujar Wihaji.
     
    Ia menambahkan, program KB Pascasalin sangat penting untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, serta mengurangi risiko stunting pada bayi dan balita.
     
    Menurut Wihaji, penghargaan ini menjadi pengakuan internasional atas upaya Indonesia dalam meningkatkan layanan KB pascapersalinan. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus menyempurnakan dan memperluas cakupan program tersebut, terutama ke daerah-daerah terpencil.
     
    “Melalui program Family Planning 2030 (FP2030), kami akan menjamin akses alat kontrasepsi bagi pasangan usia subur di seluruh pelosok tanah air, seperti yang telah disepakati dalam London Summit 2012,” jelasnya.
     
    Sumita Banerjee memuji kekuatan program KB Indonesia yang dianggap sebagai salah satu praktik berdampak tinggi di Asia Pasifik. Ia menyoroti sistem manajemen data KB yang kuat sebagai salah satu keunggulan Indonesia.
     
    “Program KB di Indonesia membantu mengurangi kebutuhan yang tidak terpenuhi (unmet need) dan memberdayakan perempuan, memperkuat keluarga, serta mendukung komunitas dan negara,” ujarnya.
     
    Sumita juga berharap Indonesia terus berinvestasi pada data berbasis ilmiah dan membagikan pengalaman strategisnya kepada negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik.
     
    Acara ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK),  Pratikno dan Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes
     
    Penghargaan ini menjadi motivasi bagi Indonesia untuk terus memperkuat program KB dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • Komdigi Ajak Anak Muda di Ambon Tingkatkan Kesadaran soal Stunting

    Komdigi Ajak Anak Muda di Ambon Tingkatkan Kesadaran soal Stunting

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyatakan pada tahun 2030 mendatang, Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi global. Namun demikian, potensi tersebut kini masih terkendala oleh rendahnya kualitas SDM Indonesia yang disebabkan oleh tingginya angka stunting.

    “Kementerian Komunikasi dan Digital mendukung kampanye nasional bersama BKKBN, Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah yang fokus kepada peningkatan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, calon pengantin dan ibu muda, supaya pencegahan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga masyarakat,” ungkap Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Kesehatan Komdigi Riski Lustiono, dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/11/2024).

    Hal ini ia tegaskan ketika membuka acara Genbest Talk di Kota Ambon, Maluku pada Jumat (29/11). Riski juga mengajak kepada para peserta untuk menggetok tularkan informasi yang didapat dalam forum sehingga keluarga, rekan dekat semakin memahami upaya pencegahan stunting.

    “Bapak, ibu, rekan-rekan yang hadir dalam forum ini adalah pilihan. Tidak semua dapat berkesempatan mengikuti forum seperti ini. Untuk itu, kami berharap Bapak Ibu juga menyampaikan informasi yang didapat dari para narasumber nantinya untuk disampaikan kembali ke orang disekitar Bapak dan Ibu, sehingga semakin banyak masyarakat memahami bagaimana terhindar dari stunting,” terangnya.

    Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Yan Aslian Noor yang hadir sebagai salah satu narasumber mengapresiasi program makan bergizi gratis akan segera diterapkan pemerintah.

    Yan mengaku pihaknya juga telah sempat mengadakan program serupa di Maluku. Menurutnya program tersebut terbukti berhasil dalam menurunkan angka stunting asalkan penerapannya benar dan tidak asal-asalan.

    “Jadi kenapa kita mesti ragu, ini sudah benar kok caranya karena pemberian makanan bergizi terbukti sebagai cara yang jitu dalam mengatasi stunting,” tambahnya.

    Di sisi lain, dokter spesialis anak sekaligus Influencer, dr. Kurniawan Satria Denta, Sp.A yang juga hadir sebagai narasumber menekankan pengetahuan terkait stunting sangat penting untuk diketahui oleh generasi muda.

    “Sering orang mengira kalau stunting ini berarti berkaitan dengan status ekonomi, sehingga kalau status ekonominya menengah ke bawah itu pasti berisiko tinggi stunting. Hal ini mungkin saja benar namun demikian bukan lah merupakan faktor utamanya,” ujarnya.

    “Karena yang namanya stunting itu adalah akibat dari pola asuh, yang terkait dengan pengetahuan orang tua. Oleh karena itu Jika orang tuanya kaya sekalipun jika pengetahuan tentang stunting-nya minim maka dia bisa saja memberikan makanan dan minuman yang tidak bernutrisi kepada anak-anaknya sehingga menyebabkan stunting,” tambahnya.

    Sementara itu, Genbest Talk tidak hanya memberikan pemahaman tentang stunting kepada generasi muda di Kota Ambon, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mengikuti workshop pembuatan konten edukatif dan menarik yang dipandu oleh kreator konten Mira Sahid.

    Para peserta nantinya diharapkan dapat menghasilkan konten-konten menarik seputar pencegahan stunting, yang bertujuan untuk membangun kesadaran dan mengedukasi masyarakat secara luas.

    Untuk diketahui, Genbest atau Generasi Bersih dan Sehat sendiri adalah gerakan yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo dengan tujuan mendorong generasi muda agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

    Pada situs genbest.id dan media sosial @genbestid, Genbest menyediakan berbagai informasi mengenai stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, kesiapan pernikahan, serta reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, hingga videografik.

    (anl/ega)

  • Komitmen dalam Penerapan SDGs, PT Vale Raih Lima Penghargaan Indonesia Sustainable Development Goals 2024

    Komitmen dalam Penerapan SDGs, PT Vale Raih Lima Penghargaan Indonesia Sustainable Development Goals 2024

    SDGs 2.2 kategori SDGs PROGRAM CSR/CID Pilar Pembangunan Sosial, kategori Silver

    SDGs 8.3 kategori SDGs Program CSR/CID Pilar Pembangunan Ekonomi, kategori gold

    SDGs 9 kategori SDGs Program CSR/CID Pilar Pembangunan Ekonomi, kategori Silver

    SDGs 14 kategori SDGs Program CSR/CID Pilar Pembangunan Lingkungan, kategori Silver

    SDGs 15 kategori SDGs Program CSR/CID Pilar Pembangunan Lingkungan, kategori gold.

    Endra Kusuma menjelaskan, penghargaan yang diperoleh ini atas dukungan semua pihak baik karyawan PT Vale maupun masyarakat dan pemerintah kabupaten Luwu Timur yang tiada henti memberikan supportnya dalam memberikan ide dan gagasan dengan harapan program yang dijalankan mampu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat dimana perusahaan beroperasi.

    “Terima kasih atas dukungannya, tentu penghargaan ini tidak bisa diraih tanpa dukungan semua pihak. Penghargaan ini semakin memacu perusahaan untuk menjalankan program keberlanjutan dari sisi Environment, Social and Governance (ESG). Apa yang telah dijalankan selama ini dengan berpedoman pada SDGs sejalan dengan misi perseroan, mengubah sumber daya alam untuk kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan. Bersama. Tentu ini menjadi modal penting kemitraan yang berkelanjutan ini kedepannya,” katanya.

    Beberapa program yang diikutkan dalam penilaian, seperti pada pilar sosial terkait Inisiatif pencegahan dan penanggulangan Stunting (kerdil) dan Wasting Syndrome (terlalu kurus/terlalu tinggi).

    Selanjutnya untuk pilar ekonomi, PT Vale menghadirkan program Peningkatan Peluang Usaha dan Kerja bagi Masyarakat (Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, Gabungan UMKM, Usaha Pertanian Non UMKM) “SAKTI WOLIKO” .

    “Program Sakti Woliko tidak saja membuka lapangan usaha baru bagi masyarakat, tapi juga membuka lapangan kerja baru. Bahlan, menjadi salah satu opsi mata pencaharian alternatif di lingkup Kecamatan Towuti secara umum, dan Desa Matompi secara khusus. Pada program ini, kami memberdayakan kelompok pemuda (termasuk penyandang disabilitas) di lingkup Kecamatan Towuti secara umum, dan desa matompi secara khusus,”tuturnya.

  • DPUPR Kota Cilegon Siap Maksimalkan Infrastruktur untuk Percepatan Penurunan Stunting – Page 3

    DPUPR Kota Cilegon Siap Maksimalkan Infrastruktur untuk Percepatan Penurunan Stunting – Page 3

    Dalam kesempatan tersebut, Dendi mengapresiasi sinergi lintas sektor yang menekankan pentingnya peran berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

    “Penurunan angka stunting bukan hanya tugas DPUPR, tetapi juga melibatkan Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya. Ini adalah tugas bersama,” katanya.

    Diketahui, Sekretaris Daerah Kota Cilegon, Maman Mauludin, turut menyoroti pentingnya sinergi antar-pemangku kepentingan dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif yang berfokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

    “Sinergitas ini adalah kunci keberhasilan. Semua pihak harus terlibat untuk memastikan intervensi yang efektif,” ujarnya.

    Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPP-GBM), angka stunting di Cilegon terus menurun. Pada Februari 2024, tercatat 876 balita (2,87%) mengalami stunting, dan angka ini menurun menjadi 818 balita (2,62%) pada Agustus 2024.

    “Saat ini tercatat 818 kasus stunting, dan kami optimis angka ini akan terus menurun dengan dukungan semua pihak. Target prevalensi nasional sebesar 14% di 2024, insyaallah, bisa tercapai,” ujar Maman.

    Langkah strategis yang dilakukan DPUPR menjadi bukti bahwa penyediaan infrastruktur berkualitas adalah kunci dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat. Dengan sinergi yang kuat antara OPD dan masyarakat, Kota Cilegon optimis dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan bebas dari ancaman stunting.

    “Dengan kerja sama yang solid, angka stunting akan terus menurun. Kami akan mendukung sepenuhnya melalui pembangunan infrastruktur yang sesuai kebutuhan, demi masa depan generasi Cilegon yang lebih sehat dan berkualitas,” tutur Dendi.

     

    (*)

  • Pemkot Cilegon Tekankan Sinergi Lintas Sektor Jadi Kunci Wujudkan Kota Bebas Stunting – Page 3

    Pemkot Cilegon Tekankan Sinergi Lintas Sektor Jadi Kunci Wujudkan Kota Bebas Stunting – Page 3

    Untuk mencapai target tersebut, Pemkot Cilegon telah mengimplementasikan berbagai program inovatif, seperti: Program “Bapak Asuh” dengan melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memberikan dukungan pangan bergizi bagi balita stunting. Kemudian, membuat Dapur Umum PKK yang menyediakan makanan tambahan untuk meningkatkan gizi balita.

    Dukungan Baznas yang memberikan bantuan makanan tambahan kepada keluarga balita stunting. Tim Pendamping Keluarga (TPK), sebanyak 1.005 tim aktif memantau kesehatan ibu hamil, menyusui, dan balita secara langsung di lapangan.  

    Selain itu, Pemkot juga fokus pada intervensi jangka panjang, seperti penyediaan akses air bersih, sarana kesehatan, dan kampanye pola hidup bersih untuk menciptakan lingkungan yang sehat.  

    Sementara Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon, Lia Nurlia Mahatma, menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk memastikan tidak ada tambahan kasus stunting baru.

    “Langkah ini tidak hanya fokus pada balita stunting tetapi juga pencegahan dini bagi ibu hamil dan menyusui,” kata Lia.

  • Pj Bupati Jepara Ingin Korpri Jadi Wadah Perekat dan Pemersatu Bangsa, Tetap Jaga Netralitas

    Pj Bupati Jepara Ingin Korpri Jadi Wadah Perekat dan Pemersatu Bangsa, Tetap Jaga Netralitas

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Pj Bupati Jepara H EdySupriyanta,  meyakini, Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) merupakan wadah perekat dan pemersatu bangsa. 

    Demikian yang disampaikan Pj Bupati Jepara H Edy Supriyanta saat membacakan sambutan Presiden Republik Indonesia dan menjadi Pembina Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-53 Korpri dan HUT Ke-25 Dharma Wanita Persatuan (DWP), di Halaman Kantor Bupati, Jumat (29/11/2024).

    Menurutnya di sinilah Korpri dapat memainkan peran strategis karena pengabdian Korpri tegak lurus terhadap kepentingan bangsa dan negara dalam upaya mewujudkan tujuan nasional. 

    Terutama pada saat berlangsungnya pesta demokrasi, lanjut kata H Edy Supriyanta, netralitas ASN menjadi hal yang krusial karena menjadi prinsip fundamental dalam sistem pemerintahan yang demokratis dan berkeadilan. 

    Netralitas mencerminkan prinsip keadilan dan persamaan dalam pemerintahan. 

    “Mari kita dukung program-program pemerintah, yang selalu berorientasi pada kesejahteraan rakyat Indonesia,”ucapnya.

    Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara, Korpri akan bertransformasi menjadi Korps Pegawai ASN Republik Indonesia. 

    Tujuan utamanya untuk memperkuat jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa.

    Sehingga tidak ada dualisme dalam pembinaan ASN, serta menjadi wahana mempercepat penyebaran informasi program pemerintah kepada masyarakat. 

    “Korpri merupakan bagian integral dari pemerintahan dan harus diperkuat. Korpri sebagai perekat dan pemersatu bangsa,”tutur H. Edy Supriyanta.

    Terkait Peringatan HUT Ke-25 DWP, sesuai tema tahun ini “Penguatan Fondasi Transformasi Organisasi DWP Menuju Indonesia Emas 20245.

    Pj. Bupati Jepara berharap, DWP dapat mendukung profesionalisme kinerja Korpri dan ASN di Jepara. 

    “Sebagai pewaris ideologis tiga perempuan hebat, yakni Ratu Shima, Ratu Kalinyamat, dan R.A. Kartini, DWP punya tanggung jawab moral yang sangat besar, untuk berperan aktif dalam pemberdayaan perempuan,”pungkasnya.

    Pada kesempatan tersebut, telah diserahkan juara lomba dalam rangka HUT Ke-53 Korpri Tahun 2024 tingkat Kabupaten Jepara.

    Antara lain lomba tenis meja, Pengucapan Panca Prasetya Korpri dan Pengucapan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Penghargaan Diskrapus pada Pertemuan Pembelajaran Sebaya Nasional Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Tahun 2024, Pemenang Korpri Peduli Pilkada, Perhargaan Perorangan sebagai Pelatih Ahli Terbaik.

    Selain itu, juga diserahkan bantuan Pemeberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal bagi anak stunting kepada Dinas Kesehatan, dan Bantuan TV bagi penghuni Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU) Potroyudan. (Ito)

  • UNSOED dan UHB Berikan Baglog dan Uji Coba Alat Kukus Jamur di Desa Winduaji

    UNSOED dan UHB Berikan Baglog dan Uji Coba Alat Kukus Jamur di Desa Winduaji

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Program Kosabangsa (Kolaborasi Bersama Membangun Masyarakat) terus memberikan kontribusi nyata dalam upaya mengatasi stunting dan kemiskinan di Desa Winduaji Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes.
    Dalam kegiatan terbaru, Tim Kosabangsa yang terdiri dari Tim Pelaksana dari Universitas Harapan Bangsa (UHB) yang diketuai oleh Noor Yunida Triana, S.Kep., Ns., M.Kep, bersama anggota tim yaitu Esti Saraswati, S.E., M.Si., Ak. dan Ikit Netra Wirakhmi, SST, S.Kep., Ns., M.Kes, serta lima mahasiswa UHB, dan didampingi oleh Tim Pendamping dari Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) (unsoed.ac.id) dengan ketua Prof. Dr. Nuniek Ina Ratnaningtyas, M.S dan anggota Prof. Dr. Sri Lestari, S.E., M.Si dan Dr. Erna Kusumawati, SKM, M.Si menyerahkan baglog jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus).
    Baglog jamur tiram putih diberikan kepada 10 orang petani jamur tiram dan 15 orang yang berasal dari keluarga miskin ekstrem yang memiliki balita stunting yang telah dilatih untuk berusaha menjadi petani jamur tiram yang baru serta mengadakan uji coba alat kukus jamur.
    Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Desa Winduaji, H Abdurrahman, yang memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan program ini. “Program ini adalah bukti nyata dari perhatian yang diberikan kepada masyarakat Desa Winduaji. Kami sangat mengapresiasi upaya kolaborasi dari berbagai pihak yang telah berkomitmen membantu keluarga-keluarga yang rentan, terutama dalam aspek kesehatan dan ekonomi. Semoga kegiatan ini bisa berdampak positif secara berkelanjutan,” ujar H Abdurrahman. 
    Baca juga : Wujudkan EcoSociopreneurship untuk Daya Saing Global, FEB UNSOED Gelar Monev PKKM
    Penyerahan baglog jamur tiram putih kepada para petani menjadi momen yang sangat dinantikan. Baglog-baglog ini diharapkan dapat membantu keluarga stunting mengembangkan usaha budidaya jamur yang bernilai ekonomis. Ketua Kelompok Tani Agro Tani Mandiri, Dedi Riyadi, S.T., menyampaikan rasa terima kasihnya. 
    “Kami sangat terbantu dengan penyerahan baglog ini. Dengan bimbingan dari tim program, kami bisa memulai budidaya jamur yang berpotensi meningkatkan penghasilan keluarga kami. Terlebih, kami juga bisa menyediakan sumber pangan bergizi bagi anak-anak kami,” ungkap Dedi dengan penuh harapan.
    Selain itu, uji coba alat kukus jamur juga dilakukan untuk memperkenalkan teknologi pengolahan jamur yang efisien. Uji coba ini diikuti dengan antusias oleh para petani yang ingin mempelajari cara-cara baru untuk mengolah hasil panen mereka. Tim dari UNSOED, dipimpin oleh Prof. Dr. Nuniek Ina Ratnaningtyas, M.S., memandu sesi ini dengan penjelasan yang komprehensif. “Alat kukus ini akan membantu petani mengolah jamur dengan lebih cepat dan efektif, sehingga hasil produksi bisa lebih maksimal,” kata Prof. Nuniek.
    Taufiqqur Rahman, SE, seorang pengusaha jamur tiram yang berpengalaman, turut memberikan materi tentang penggunaan baglog dan alat kukus jamur. Kemudian Prof. Dr. Sri Lestari, S.E., M.Si, dari UNSOED, memberikan penguatan dari segi ekonomi. 
    Selanjutnya Noor Yunida Triana, S.Kep., Ns., M.Kep, dari UHB Purwokerto, yang juga memimpin tim pelaksana, turut memberikan penjelasan mengenai keberlanjutan program. “Kami berharap, dengan adanya teknologi baru ini, masyarakat tidak hanya mampu membudidayakan jamur, tetapi juga mengolahnya untuk menciptakan produk yang bernilai tambah. Ini adalah langkah besar menuju kemandirian ekonomi desa,” ujar Noor Yunida. 
    Program ini juga melibatkan Bidan Desa Winduaji, yang sangat terlibat dalam mendukung keluarga stunting. Dukungan dari Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) melalui anggaran tahun 2024 sangat berperan dalam mewujudkan program ini. Dengan sinergi antara akademisi, pemerintah desa, dan masyarakat, diharapkan Desa Winduaji dapat terus berkembang dan menciptakan solusi berkelanjutan untuk mengatasi stunting dan kemiskinan.

  • Pemkab Lamongan Evaluasi TPPS, Fokuskan Konsistensi Penurunan Prevalensi Stunting

    Pemkab Lamongan Evaluasi TPPS, Fokuskan Konsistensi Penurunan Prevalensi Stunting

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan terus berupaya mengoptimalkan penurunan prevalensi stunting. Salah satunya dengan menggelar rapat evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) trisemester II, di Aula Gadjah Mada Pemkab Lamongan, Kamis (28/11/2024).

    Wakil Bupati Lamongan, sekaligus Ketua TPPS Kabupaten Lamongan, Abdul Rouf menuturkan bahwa upaya konsistensi penurunan prevalensi stunting harus terus dimasifkan. Meskipun capaian angka prevalensi stunting tahun 2023 sudah menurun, yakni 9,4 persen.

    “Walaupun capaian angka prevalensi stunting kita sudah rendah yakni 9,4 persen, angka tersebut jauh di bawah target nasional maupun provinsi. Namun TPPS jangan berhenti, intervensi penurunan angka stunting harus tetap dijalankan secara masif, terukur, dan berkelanjutan (intervensi sensitif dan spesifik),” tutur Kiai Rouf, sapaan akrab wakil bupati.

    Selain untuk menurunkan prevalensi stunting, konsistensi tersebut juga bertujuan agar mampu mengukur tingkat ketepatan sasaran program yang sudah dilaksanakan.

    Selanjutnya, Kiai Rouf meminta agar forum ini dijadikan sebagai media menyampaikan laporan apa yang sudah dilaksanakan, rencana ke depan, dan solusi dari kendala yang ditemukan di lapangan.

    “Komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk percepatan penurunan stunting tertuang pula dalam Peraturan Bupati nomor 60 tahun 2023 tentang percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lamongan. Peraturan tersebut mengacu pada Perpres nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting,” tuturnya.

    Disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Lamongan, Aini Mas’idha bahwa pada angka prevalensi 9,4 persen saat ini, TPPS Kabupaten Lamongan memfokuskan pada pelaksanaan intervensi sensitif.

    “Karena intervensi ini secara tidak langsung memengaruhi kejadian stunting, seperti perbaikan pola asuh, pemberian bantuan sosial, penyediaan sarana air bersih dan jamban yang sehat,” ujarnya.

    Realisasi intervensi sensitif di Kota Soto salah satunya adalah Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH). Saat ini hampir seluruh orang tua yang memiliki balita/baduta di Kabupaten Lamongan sudah mengikuti SOTH.

    “Dalam mengupayakan penurunan stunting, kami berkoordinasi lintas sektor. Tujuannya mampu melaksanakan intervensi sensitif hingga spesifik. Sehingga target kita sebagai daerah zero stunting terealisasikan,” kata Aini Mas’idhah.

    Aini memaparkan bahwa hasil Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) tahun 2024 pada bulan Februari berada pada angka 4,11 dan 3,6 di bulan Agustus.

    Pada kesempatan yang sama, Kiai Rouf menyerahkan Bina Keluarga Balita (BKB) kit kepada 34 desa lokus stunting di Lamongan. (fak/ian)

  • Jaktim terus kampanyekan Gemarikan ke siswa SD untuk cegah stunting

    Jaktim terus kampanyekan Gemarikan ke siswa SD untuk cegah stunting

    Mudah-mudahan dengan adanya acara ini, anak-anak antusias untuk makan ikan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur terus mengkampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) ke siswa sekolah dasar (SD) untuk mencegah stunting (tengkes).

    Wakil Wali Kota Jaktim, Iin Mutmainnah mengatakan kegiatan ini bertujuan agar para anak-anak menyukai ikan yang kaya protein, sehingga dapat tumbuh dengan sehat dan terhindar dari stunting.

    Iin berharap Gemarikan ini menjadikan membudayakan, membiasakan makan ikan sebagai menu protein terbaik di dalam keseharian.

    Dalam kegiatan Gemarikan tersebut kurang lebih 300 siswa yang mendapatkan olahan daging ikan.

    “Mudah-mudahan dengan adanya acara ini, anak-anak antusias untuk makan ikan yang bagi yang tidak suka menjadi suka, apa manfaatnya juga mereka juga tahu. Jumlah siswa kita 300 mendapat olahan ikan,” kata Gusnidawati.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Cegah Stunting, ANTAM Edukasi Masyarakat Lewat Program GEN SEHAT 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 November 2024

    Cegah Stunting, ANTAM Edukasi Masyarakat Lewat Program GEN SEHAT  Nasional 28 November 2024

    Cegah Stunting, ANTAM Edukasi Masyarakat Lewat Program GEN SEHAT 
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – PT Aneka Tambang Logam Mulia Tbk (
    ANTAM
    ) melalui Unit Bisnis Pengolahan (UBP) Bauksit Tayan terus menunjukkan komitmen terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar.
    Melalui program Generasi Sehat (GEN SEHAT), ANTAM menggelar edukasi terkait 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan Gerakan Sayang Ibu Cegah
    Stunting
    (GASICAS) di dua desa di Kecamatan Tayan Hilir, Kalimantan Barat, yakni Desa Pedalaman pada Jumat (15/11/2024) dan Desa Tanjung Bunut Senin (18/11/2024).
    Sekretaris Perusahaan ANTAM Syarif Faisal Alkadrie mengatakna, GEN SEHAT merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung penurunan prevalensi
    stunting
    .

    Stunting
    tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga kecerdasan, produktivitas, dan prestasi anak di masa depan. Hal ini menciptakan dampak yang serius bagi generasi penerus bangsa,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (27/11/2024).
    Kegiatan itu bertujuan memutus mata rantai
    stunting
    sejak masa kehamilan melalui pemenuhan gizi ibu hamil. 
    Dia menambahkan, program itu dirancang untuk memberikan edukasi yang informatif dan mudah dipahami sehingga masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya pencegahan
    stunting
    sejak dini.
    Program GEN SEHAT juga melibatkan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak (Fikes UMP) yang berperan dalam memberikan materi dan konseling.
    “Kolaborasi dengan Fikes UMP memberikan nilai tambah yang signifikan karena masyarakat membutuhkan pendekatan yang tepat dan kompeten dalam mengatasi
    stunting
    ,” jelas Faisal.
    Program itu pun mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat. Masyarakat merasa terbantu dengan informasi dan pendampingan yang diberikan, terutama dalam memahami langkah-langkah konkret untuk mencegah
    stunting
    .
    “Semoga rangkaian program GEN SEHAT yang komprehensif ini dapat menjawab kebutuhan masyarakat dan mendukung terbentuknya sumber daya manusia unggul sebagai generasi penerus bangsa,” tutur Faisal.
    Program tersebut diikuti puluhan peserta yang mendapatkan edukasi mengenai pentingnya nutrisi bagi ibu hamil, menyusui, serta balita di bawah dua tahun (baduta).
    Selain itu, peserta juga menerima Buku Optimalisasi Asupan dan Asuhan 1.000 HPK dan Diary Pencegahan Stunting untuk mencatat perkembangan anak serta pengalaman selama masa pertumbuhan anak.
    Melalui program itu, ANTAM tidak hanya berfokus pada aktivitas operasional perusahaan, tetapi juga turut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah operasionalnya. 
    Program GEN SEHAT menjadi bukti nyata komitmen ANTAM dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. 
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.