Jakarta: Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Indonesia menerima penghargaan internasional dari FP2030, sebuah organisasi global yang berfokus pada perencanaan keluarga.
Penghargaan diberikan karena keberhasilan Indonesia mencapai persentase tertinggi dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana Pascapersalinan (KBPP) di kawasan Asia Pasifik.
Managing Director FP2030 Asia Pacific Hub, Sumita Banerjee, secara langsung menyerahkan penghargaan tersebut kepada Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji dalam acara peluncuran hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2024 di Gedung BKKBN, Jumat, 29 November 2024.
“Kami bersyukur atas penghargaan ini. Keberhasilan ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi profesi, termasuk bidan,” ujar Wihaji.
Ia menambahkan, program KB Pascasalin sangat penting untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, serta mengurangi risiko stunting pada bayi dan balita.
Menurut Wihaji, penghargaan ini menjadi pengakuan internasional atas upaya Indonesia dalam meningkatkan layanan KB pascapersalinan. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus menyempurnakan dan memperluas cakupan program tersebut, terutama ke daerah-daerah terpencil.
“Melalui program Family Planning 2030 (FP2030), kami akan menjamin akses alat kontrasepsi bagi pasangan usia subur di seluruh pelosok tanah air, seperti yang telah disepakati dalam London Summit 2012,” jelasnya.
Sumita Banerjee memuji kekuatan program KB Indonesia yang dianggap sebagai salah satu praktik berdampak tinggi di Asia Pasifik. Ia menyoroti sistem manajemen data KB yang kuat sebagai salah satu keunggulan Indonesia.
“Program KB di Indonesia membantu mengurangi kebutuhan yang tidak terpenuhi (unmet need) dan memberdayakan perempuan, memperkuat keluarga, serta mendukung komunitas dan negara,” ujarnya.
Sumita juga berharap Indonesia terus berinvestasi pada data berbasis ilmiah dan membagikan pengalaman strategisnya kepada negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik.
Acara ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno dan Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes
Penghargaan ini menjadi motivasi bagi Indonesia untuk terus memperkuat program KB dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Jakarta: Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Indonesia menerima penghargaan internasional dari FP2030, sebuah organisasi global yang berfokus pada perencanaan keluarga.
Penghargaan diberikan karena keberhasilan Indonesia mencapai persentase tertinggi dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana Pascapersalinan (KBPP) di kawasan Asia Pasifik.
Managing Director FP2030 Asia Pacific Hub, Sumita Banerjee, secara langsung menyerahkan penghargaan tersebut kepada Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji dalam acara peluncuran hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2024 di Gedung BKKBN, Jumat, 29 November 2024.
“Kami bersyukur atas penghargaan ini. Keberhasilan ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi profesi, termasuk bidan,” ujar Wihaji.
Ia menambahkan, program KB Pascasalin sangat penting untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, serta mengurangi risiko stunting pada bayi dan balita.
Menurut Wihaji, penghargaan ini menjadi pengakuan internasional atas upaya Indonesia dalam meningkatkan layanan KB pascapersalinan. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus menyempurnakan dan memperluas cakupan program tersebut, terutama ke daerah-daerah terpencil.
“Melalui program Family Planning 2030 (FP2030), kami akan menjamin akses alat kontrasepsi bagi pasangan usia subur di seluruh pelosok tanah air, seperti yang telah disepakati dalam London Summit 2012,” jelasnya.
Sumita Banerjee memuji kekuatan program KB Indonesia yang dianggap sebagai salah satu praktik berdampak tinggi di Asia Pasifik. Ia menyoroti sistem manajemen data KB yang kuat sebagai salah satu keunggulan Indonesia.
“Program KB di Indonesia membantu mengurangi kebutuhan yang tidak terpenuhi (unmet need) dan memberdayakan perempuan, memperkuat keluarga, serta mendukung komunitas dan negara,” ujarnya.
Sumita juga berharap Indonesia terus berinvestasi pada data berbasis ilmiah dan membagikan pengalaman strategisnya kepada negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik.
Acara ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno dan Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes
Penghargaan ini menjadi motivasi bagi Indonesia untuk terus memperkuat program KB dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ALB)