Kapan Terjadinya Malam Lailatul Qadar? Kenali Tanda-Tandanya Berikut Ini

27 March 2024, 16:00

SUARAMERDEKA.COM – Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa bagi umat muslim. Malam Lailatul Qadar hanya terjadi di bulan Ramadhan. Pada malam Lailatul Qadar, umat muslim dianjurkan untuk menundukkan diri seraya berdoa, memohon ampun, serta mengucapkan pujian kepada Allah SWT. Malam Lailatul Qadar juga merupakan sebuah malam yang memperingati peristiwa ketika malaikat Jibril pertama kali menyampaikan perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Wahyu pertama yang disampaikan oleh malaikat Jibril yaitu Surat Al-Alaq ayat 1-5. Baca Juga: Rosan Roeslani Dipercaya Pimpin Gerakan Solidaritas Nasional Wujud Kelanjutan TKN Prabowo-Gibran

Malam Lailatul Qadar pun disebut juga sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Hal ini dikarenakan malam ini menjadi malam di mana wahyu pertama dari Allah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Lalu, kapan terjadinya malam Lailatul Qadar? Malam Lailatul Qadar disebutkan terjadi pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Dalam buku Fiqih Wanita oleh M. Abdul Ghoffar dijelaskan, malam lailatul qadar jatuh pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan. Malam Lailatul Qadar terjadi tepatnya pada malam-malam ganjil yakni malam dua puluh satu, dua puluh tiga, dua puluh lima, dua puluh tujuh, dan dua puluh sembilan. Baca Juga: Polda Jawa Tengah Ungkap 2.189 Kasus dan Tangkap 3.579 Pelaku Selama Operasi Pekat Candi 2024 Hal ini didasarkan pada sebuah hadits. Rasulullah SAW pernah bersabda: يَ فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ – رواه أحمد والبخاري وأبو داود Artinya: “Lailatul qadar itu berada pada sepuluh malam yang terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR Ahmad, Al-Bukhari, dan Abu Dawud) Ini juga dijelaskan dalam salah satu riwayat dari Ubadah bin Ash Shamit dalam tafsir Ibnu Katsir. Rasulullah bersabda: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَيْلَةُ الْقَدْرِ فِيْ الْعَشْرِ الْبَوَاقِيْ, مَنْ قَامَهُنَّ ابْتِغَاءَ حِسْبَتِهِنَّ فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَغْفِرُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ, وَهِيَ لَيْلَةُ وِتْرٍ, تِسْعٌ أَوْ سَبْعٌ أَوْ خَامِسَةٌ أَوْ ثَالِثَةٌ أَوْ آخِرُ لَيْلَةٍ, وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ َ: إِنَّ أَمَارَةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَةٌ كَأَنَّ فِيْهَا قَمَراً سَاطِعاً سَاكِنَةٌ سَاجِيَةٌ, لاَ بَرْدَ فِيْهَا وَلاَ حَرَّ, وَلاَ يَحِلُّ لِكَوْكَبٍ أَنْ يُرْمَى بِهِ فِيْهَا حَتَّى تُصْبِحَ, وَإِنَّ أَمَارَتَهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيْحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً, لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْلَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ, وَلاَ يَحِلُّ لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ. Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Lailatul Qadar (terjadi) pada sepuluh malam terakhir. Barangsiapa yang menghidupkan malam-malam itu karena berharap keutamaannya, maka sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang. Dan malam itu adalah pada malam ganjil, ke dua puluh sembilan, dua puluh tujuh, dua puluh lima, dua puluh tiga atau malam terakhir di bulan Ramadhan.” Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama Jakarta Timur, Truk Engkel Tabrak Sejumlah Kendaraan Malam Lailatul Qadar Ramadhan 2024 diprediksi jatuh pada tanggal berikut. Malam 21 Ramadhan 2024 atau Minggu, 31 Maret 2024 malam Senin, 1 April 2024 Malam 23 Ramadhan 2024 atau Selasa, 2 April 2024 malam Rabu, 3 April 2024 Malam 27 Ramadhan 2024 atau Sabtu, 6 April 2024 malam Minggu, 7 April 2024 Malam 29 Ramadhan 2024 atau Senin, 8 April 2024 malam Selasa, 9 April 2024 Baca Juga: Mengembangkan Potensi Usaha Masyarakat di Cirebon, PNM Berikan Studi Banding Anyaman bagi Ketua Kelompok Unggulan Mekaar Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar Dikutip dari Universitas Islam An Nuur Lampung, berikut ini tanda-tanda Lailatul Qadar : 1. Cahaya Matahari Pagi Redup Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu.” (HR Ahmad) إن ليلة القدر ليلة سمحة طلقة لا حارة ولا باردة يطلع صبيحتها الشمس دائرة حمراء ليس لها شعاع Artinya: “Sesungguhnya Lailatul Qadar adalah malam yang lembut, cerah, tidak panas dan tidak dingin. Pada pagi harinya matahari terbit bulat merah tanpa sinar.” (HR. Muslim) Baca Juga: Es Puter Conglik Kuliner Legendaris Khas Semarang, Takjil Segar Nan Legit saat Ramadhan 2. Malam yang Tenang, Damai, dan Tidak Panas Rasulullah SAW bersabda, إنها ليلة سمحة طلقة لا حارة ولا باردة تجري على الناس رحمة فيها Artinya: “Sesungguhnya malam itu adalah malam yang lembut, cerah, tidak panas dan tidak dingin. Pada malam itu turun rahmat kepada manusia.” (HR. Ahmad). 3. Bulan Nampak Separuh Bulat Tanda malam Lailatul Qadar disebutkan bahwa kemunculan bulan hanya terlihat separuh bulatan. Sebagaimana dalam hadits: “Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, ‘Kami pernah berdiskusi tentang Lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, ‘Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.'” (HR. Muslim). 4. Malam yang Penuh Cahaya Malam lailatul qadar merupakan malam yang bercahaya baik di langit maupun di bumi. Baca Juga: Detik-Detik Terakhir Stevie Agnecya Berpulang Diungkap Sang Adik Ipar, Bisikan Hangat Ini Mengantarnya Pergi dengan Senyuman Rasulullah SAW bersabda: إنها ليلة طلقاء بيضاء كأنها صبح يومها لا تشبهها ليلة Artinya: “Sesungguhnya malam itu adalah malam yang cerah putih seperti pagi harinya. Tidak ada malam yang menyerupainya.” (HR. Ahmad) 5. Matahari Cenderung Berwarna Putih Tanda malam Lailatul Qadar selanjutnya, yakni matahari terbit cenderung berwarna putih dan tidak memancarkan sinar ke segala penjuru. Ruhyat Ahmad dalam buku Panduan Ramadhan: Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah menyebutkan hadits yang diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab RA, هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةٍ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا Artinya: “Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR Muslim no. 762). Baca Juga: Resep Tahu Pong Khas Semarang, Bisa Bikin Sendiri di Rumah Kuahnya Sedap Mantap Itulah tanda-tanda malam Lailatul Qadar. Sayangnya, tidak semua orang dapat mendapatkan malam kemuliaan ini. Seorang muslim yang menghidupkan malam-malam Ramadhannya, memungkinkan baginya untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar tanpa disadari.***

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi