Kaesang Bungkam Usai Jumpa Sultan Yogya, Sekda Bantah Isu Ade Armando

14 January 2024, 20:50

Jakarta, CNN Indonesia — Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep bungkam mengenai isi pertemuannya dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Minggu (14/1) pagi.
Kaesang didampingi istrinya, Erina Gudono menemui Sultan secara tertutup di Gedhong Wilis mulai sekitar pukul 09.00 WIB. Pertemuan di Gedhong Wilis dilakukan secara tertutup. Sementara wartawan hanya diperkenankan mengambil gambar dari Balai Woro.
Sekitar pukul 09.50 WIB, Kaesang dan Erina keluar dari Gedhong Wilis. Mereka langsung masuk mobil dan meninggalkan lokasi menuju Pasar Beringharjo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Pasar Beringharjo, Kaesang didampingi sejumlah kader PSI berbelanja sejumlah busana batik bersama Erina. Mereka menyusuri lorong-lorong lapak sambil terus diserbu emak-emak serta pengunjung pasar lain yang mengajak berswafoto.
Selesai belanja, Kaesang yang merupakan putra bungsu Presiden Joko Widowo (Jokowi) itu keluar melalui pintu timur pasar dan tak menjawab pertanyaan wartawan mengenai isi pertemuannya dengan Sultan.

Selanjutnya, Kaesang bersama rombongan menuju ke Ambarrukmo Plaza. Ia sempat ke wahana bermain Timezone sebelum ke acara makan siang dan dialog bersama influencer hingga sekitar pukul 14.00 WIB.
Selepas acara, Kaesang hanya menjelaskan perihal agenda dialog dengan para influencer dan tak merespons pertanyaan agenda bertemu Sultan.
Terpisah, Sekda DIY Beny Suharsono mengatakan, Kaesang bersama istrinya datang menemui Sultan tanpa mengenakan atribut partai. Beny menjelaskan kapasitas Sultan menerima Kaesang hari ini sebagai Gubernur DIY.
“Kedatangannya (Kaesang dan Erina) silaturahim sebagai generasi muda berdialog situasi kekinian yang terjadi saat ini. Intinya dialog kekeluargaan,” kata Beny di Kompleks Kepatihan.
Dalam kesempatan itu, kata Beny, Kaesang sebagai generasi muda yang terjun ke dunia politik juga sempat meminta masukan dari Sultan.
“Menurut saya yang menarik, karena beliau adalah pemimpin muda ingin mendapatkan banyak masukan. Ngarsa Dalem kan juga pernah memimpin hal yang sama dulu, bahkan 3 periode (pasca keluarnya UU Keistimewaan) sehingga pelan-pelan itu disampaikan ke Mas Kaesang,” ujarnya.
Beny juga menekankan, bahwa dalam pertemuan tertutup itu tidak ada pembahasan mengenai Ade Armando dan polemik ucapan politik dinasti di Yogyakarta.
“Mboten (Tidak), itu kan sudah berlalu, sudah selesai. Mas Kaesang hanya dialog kenegaraan saja, karena generasi muda jadi ya dialognya ala generasi muda,” katanya.
Selain itu, lanjut Beny, permintaan maaf dari PSI menyangkut ucapan Ade Armando juga sudah disampaikan sekjen parpol berlambang mawar tersebut, Raja Juli Antoni beberapa waktu lalu.
“Lho kan sudah dilakukan oleh pak Sekjen sudah menyampaikan ke situ, antara lain dialognya sampai sana (pertemuan Raja Juli Antoni dengan Sultan),” ujarnya.
Terlepas dari hal ini, Beny menyebut jika Sultan bakal menerima tokoh-tokoh politik dengan pintu terbuka.
“Siapapun yang ingin bertemu beliau dengan senang hati akan menerimanya. Karena sebagai bagian daripada demokratisasi,” pungkas Beny.

(kum/DAL)

[Gambas:Video CNN]