Jokowi Sudah Temui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair, Fokus Bahas Soal IKN

20 April 2024, 18:28

TEMPO.CO, Jakarta –  Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan maraton dengan berbagai pihak, antara lain CEO Apple Tim Cook, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, dan  eks Perdana Menteri Inggris yang juga anggota Dewan Penasihat Ibu Kota Nusantara (IKN)Tony Blair. Apa saja hasil pertemuan mereka? CEO Apple Tim Cook Bahas Investasi dan Regulasi Teknologi di IKNJokowi juga bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) Apple, Timothy Donald Cook, atau yang dikenal dengan Tim Cook, pada Rabu, 17 April 2024, di Istana Kepresidenan Jakarta. Pertemuan tersebut berlangsung selama satu jam, dimulai pukul 09.30 WIB.Kunjungan Tim Cook ke Istana Negara ini bertujuan untuk membahas investasi dan regulasi yang akan diterapkan pemerintah terhadap perusahaan teknologi, termasuk Apple. Informasi tersebut telah dikonfirmasi sebelumnya oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi.Menurut Budi Arie, hasil pertemuan antara Jokowi dan Tim Cook telah mencakup beberapa poin penting. Salah satunya adalah Jokowi meminta Apple untuk berinvestasi di beberapa proyek di Indonesia, tidak hanya sebagai pasar produk Apple tetapi juga sebagai bagian dari rantai pasok global Apple. Presiden juga mendorong Apple untuk berpartisipasi dalam pengembangan smart city di Ibu Kota Nusantara (IKN).Selain itu, Jokowi juga menunjuk Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, sebagai koordinator jika Apple berinvestasi di IKN. Tim Cook menyatakan bahwa Indonesia merupakan pasar penting bagi Apple dan perusahaan tersebut membuka peluang untuk membangun pabrik di Indonesia. Cook juga mengungkapkan kekagumannya terhadap Indonesia dan percaya bahwa negara ini memiliki potensi investasi yang besar.Tony Blair Soal Panel Tenaga Surya IKNBekas Perdana Menteri Inggris Tony Blair bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan di Jakarta pada Kamis, 18 April 2024. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membicarakan rencana investasi di sektor energi baru terbarukan di Ibu Kota Nusantara (IKN), termasuk investasi dari Uni Emirat Arab (UAE) yang akan difasilitasi oleh Tony Blair Institute.Rencana investasi dari UAE mencakup pembangunan panel surya di IKN dengan kapasitas listrik 1,2 gigawatt. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa proyek ini akan melibatkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan regulasi akan dirumuskan setelah kolaborasi dengan PLN.Kontrak kerja sama untuk proyek pembangunan panel surya antara Indonesia dan UAE belum memiliki jadwal pasti untuk ditandatangani.Selain investasi UAE, Presiden Jokowi dan Tony Blair juga membahas mengenai penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage/CCS) di IKN. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2024 telah mengatur mengenai penyelenggaraan kegiatan CCS, dengan porsi penyimpanan karbon prioritaskan untuk penghasil karbon dalam negeri sebesar 70 persen, sementara pihak asing diizinkan menyimpan karbon dengan porsi 30 persen atas seizin kontraktor dan pemegang izin operasi CCS di Indonesia.Iklan

Menku Cina Wang Yi tentang Infrastruktur Transportasi IKNJokowi menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis pagi, 18 April 2024. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memperkuat kerja sama dalam kerangka Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative), menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian.Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyampaikan beberapa poin penting kepada Wang Yi terkait ekonomi dan investasi. Pertama, Jokowi mendorong Cina untuk mendukung pembangunan infrastruktur transportasi di IKN Nusantara, Kalimantan Timur, termasuk moda transportasi.Kedua, Jokowi membahas kelanjutan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan menginginkan transfer teknologi dari China ke Indonesia, dengan harapan percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.Ketiga, Presiden Jokowi memperkuat dorongan kepada pemerintah Cina untuk segera melaksanakan investasi dalam sektor industri petrokimia di wilayah Kalimantan Utara. Cina menjadi mitra dagang terbesar bagi Indonesia, dengan nilai perdagangan yang signifikan. Selain itu, China juga merupakan salah satu investor asing terkemuka di Indonesia.Selain itu, Jokowi dan Wang Yi juga membicarakan kolaborasi untuk meningkatkan ketahanan pangan di kedua negara. Mereka mempertimbangkan untuk mempelajari model pertanian yang telah terbukti berhasil diimplementasikan di Cina sebagai salah satu langkah untuk mencapai tujuan tersebut.Diskusi lebih lanjut mengenai kerja sama ekonomi akan dilakukan dalam pertemuan High-Level Dialogue Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia-Cina di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, yang dijadwalkan pada Jumat, 19 April 2024. Indonesia akan diwakili oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Menlu Retno Marsudi, sementara pihak Cina akan diwakili oleh Menlu Wang Yi.Terakhir, Jokowi juga menyampaikan pesan mengenai situasi di Timur Tengah, di mana ia menekankan pentingnya untuk mencegah eskalasi konflik. Wang Yi melanjutkan agenda pertemuan dengan bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto setelah bertemu dengan Jokowi. Meskipun tidak ada informasi terperinci mengenai pembahasan dengan Prabowo, belum ada pernyataan resmi dari kedua belah pihak mengenai pertemuan tersebut.MICHELLE GABRIELA  |  RADEN PUTRI | RIZKI DEWI AYU | DANIEL A.FAJRIPilihan Editor: Jokowi Minta Luhut Koordinasikan Investasi Apple di IKN