Jokowi Bertemu PM Jepang, Ini yang Dibahas

17 December 2023, 15:15

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Kantor PM Jepang, Tokyo, pada Sabtu (16/12). Dalam pertemuan bilateral tersebut, Jokowi mengamankan berbagai kerja sama ekonomi antara Indonesia-Jepang.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, dan Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso.
Salah satunya kerja sama yang dibangun terkait perundingan Protokol Perubahan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) yang dimulai pada 2019 dan ditargetkan dapat diterapkan pada kuartal pertama 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Terdapat tiga poin utama dalam IJEPA untuk Indonesia. Pertama, perbaikan akses pasar Indonesia di Jepang. Kedua, perluasan akses pasar perbankan, dan terakhir kerja sama Manufacturing Industrial Development Center (MIDEC) yang dapat mendukung industri Indonesia menjadi basis produksi kawasan.
Keduanya juga membahas pembangunan MRT, dimana Jokowi mengapresiasi komitmen Jepang dalam pembangunan jalur timur-barat dan berharap pembangunan fase selanjutnya dapat diselesaikan sesuai rencana. Ia pun berharap pembangunan jalur lainnya dapat selesai tepat waktu.
“Saya berharap pembangunan Jalur Utara – Selatan untuk Fase 2A dan 2B bisa selesai tepat waktu,” ujar Presiden Joko Widodo, dikutip dari keterangan resmi, Minggu, (17/12/2023).
Sedangkan terkait kerja sama transisi energi, Indonesia sebagai Co-initiator Asia Zero Emission Community (AZEC) menegaskan kembali pentingnya kerja sama De-Karbonisasi, pembiayaan yang inklusif dan transfer teknologi low-carbon. Selain itu, AZEC harus bisa memastikan tindaklanjut dari 12 MoU yang sudah ditandatangani pada saat pertemuan tingkat Menteri AZEC beberapa bulan yang lalu.
Di kesempatan yang sama, Jokowi juga meminta dukungan percepatan tiga proyek prioritas. “Yaitu, Pembangkit Listrik Geotermal di Muara Laboh, proyek Waste to Energy Legok Nangka di Jawa Barat, dan pengelolaan lahan gambut di Kalimantan Tengah,” tegasnya di depan PM Jepang.
Selain hal di atas, kedua pemimpin negara juga membahas kerja sama di bidang mineral kritis serta maritim. Presiden Joko Widodo berharap Jepang dapat mendukung kemajuan hilirisasi industri mineral Indonesia dan kontribusi Indonesia sebagai bagian penting rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) dunia.
“Saya juga mengharapkan dukungan yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi pulau terluar Indonesia, termasuk pengembangan industri perikanan serta hibah kapal patroli dan ikan,” ucap Presiden Joko Widodo.
Jokowi dan Kishida meresmikan pula kerja sama di bidang kesehatan, khususnya kardiovaskular. Pertemuan keduanya menghasilkan Nota Kesepahaman antara Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dengan Tokushukai Medical Corporation senilai 10 miliar yen atau Rp1 triliun.
Terakhir, Jokowi dan Kishida juga membahas isu terkait Palestina. Ia menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mengupayakan gencatan senjata permanen, merancang bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan, dan mendorong dimulainya proses damai untuk mencapai penyelesaian dua negara secepatnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Jokowi: Hati-hati Pilih Pemimpin di 2024!

(pgr/pgr)