Jangan Bicara AI untuk Papua, di Kota-kota Besar Saja

9 August 2023, 16:22

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyebut saat ini belum perlu bicara mengenai kecerdasan buatan atau artificial intellegence (AI) untuk Papua.
“Jangan bicara AI [untuk Papua] itu di Jakarta saja lah, di kota-kota besar. Jangan ngomong IT jauh-jauh, masih banyak rakyat kita yang tersingkir, teralienasi, tersegregasi baik struktural maupun budaya,” kata Muhadjir di Jakarta, Rabu (9/8).
Menurut Muhadjir bicara soal AI maupun Internet of Things (IoT) di Papua sebetulnya bukan hal buruk. Namun, saat ini menurutnya bukan waktu yang tepat bagi Papua.

“Bagaimana kita ngomong AI, aplikasi? Ya itu bagus, tapi ingat Indonesia ini kalau mau maju harus maju bersama. Tidak boleh ada yang tertinggal,” ungkap dia.
Muhadjir juga menyoroti masalah minimnya menara Base Transceiver Station (BTS) di Papua. Menurutnya saat ini belum ada dana lagi untuk membangun menara BTS karena dikorupsi.
Sebelumnya, kasus korupsi BTS 4G BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencuat ke publik. Dalam perkara ini, kerugian keuangan negara diduga mencapai Rp8 triliun.
“Jangan bicara BTS. BTS habis dananya dikorupsi sehingga dana di sana enggak ada. Sementara, ini kita tahu mereka bergelimpangan terancam kelaparan,” ujar dia.
“Tapi mereka saudara kita yang harus kita santuni, selamatkan. Tadi Pak Presiden wanti-wanti APBN itu untuk mereka yang tidak beruntung, sekali lagi APBN diutamakan untuk mereka rakyat yang tidak beruntung,” paparnya menambahkan.

Effendy mengatakan saat ini masalah kemiskinan ekstrem hingga stunting menjadi perhatian pemerintah. Ia bahkan menyebut 100 persen anak Papua masih ingusan.
“Kemiskinan ekstrem, miskin, stunting, itu harus menjadi perhatian betul. Di Papua itu, 100 persen anak masih ingusan, itu kan kita alami waktu 60-an,” tuturnya.
Kecerdasan buatan atau AI tengah menjadi sorotan dunia. Pasalnya, teknologi AI semakin berkembang dan dapat membantu pekerjaan manusia.

Di sisi lain, sejumlah pendapat menyebut kehadiran AI akan menggantikan banyak pekerjaan manusia. Salah satu pendapat datang dari laporan Goldman Sachs yang berjudul The Potentially Large Effects of Artificial Intelligence on Economic Growth.
“Menggunakan data terkait pekerjaan di AS dan Eropa, kami menemukan dua pertiga pekerjaan saat ini akan terekspos oleh automatisasi dan AI generatif bisa menggantikan seperempat pekerjaan yang ada saat ini,” demikian keterangan dalam laporan tersebut.

Perkembangan Kecerdasan Buatan Dari Masa ke Masa (Foto: Laudy Gracivia)

(tim/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Statement

Fasum

Transportasi