Jakarta, CNBC Indonesia – Penasihat senior Perdana Menteri (PM) Israel Netanyahu, Ophir Falk, mengatakan “meningkatnya tekanan internasional untuk mengakhiri perang” di Gaza tidak akan menghentikan Israel dari tujuan “menghancurkan Hamas”.
“Para pengkritik menolak kemenangan total [Israel] sebagai hal yang tidak masuk akal. Namun fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya,” kata dia dalam opini editorial di Wall Street Journal, dikutip Sabtu (16/3/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Israel mengklaim telah “membongkar” 18 dari 24 batalyon yang dioperasikan Hamas di Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 21.500 pejuang kelompok tersebut, serta menghancurkan banyak terowongan.
Sebagai gambaran, Falk mengatakan militer AS memerlukan waktu sembilan bulan untuk membunuh 5.000 anggota ISIS di Mosul, Irak. Artinya, kemampuan Israel menghancurkan kelompok Hamas jauh lebih signifikan.
“Pertempuran dengan intensitas tinggi akan mereda setelah Rafah, bantuan kemanusiaan tidak lagi dibajak oleh Hamas, dan keselamatan warga sipil dapat tercapai. Kemenangan total sudah dalam jangkauan. Israel akan menyelesaikan misinya,” ia menuturkan.
Diketahui, beberapa negara dan organisasi kemanusian di berbagai belahan dunia terus meminta Israel mengakhiri perang di Gaza. Beberapa negara seperti Mesir, Qatar, dan AS, juga aktif memediasi aksi gencatan senjata dan pengiriman bantuan ke Gaza.
Namun, hingga kini belum ada titik temu kesepakatan untuk membuat Israel menghentikan perang yang telah menewaskan setidaknya 31.490 warga Palestina di Gaza, menghancurkan bangunan-bangunan, dan membuat warga setempat kehilangan rumah dan keluarga mereka.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
14 Negara Tolak Gencatan Senjata Israel, Ada Tetangga RI
(fab/fab)