Bisnis.com, JAKARTA – Investor menyayangkan maraknya pemberitaan terkait fraud atau penyelewengan yang terjadi di eFishery, yang berdampak pada pergantian direksi.
Diketahui, Adhy Wibisono diangkat sebagai CEO sementara menggantikan Gibran Huzaifah. Tujuannya untuk memperbaiki tata kelola perusahaan.
Bendahara Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo), sekaligus Co-Founder & Managing Partner Ideosource VC dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani mengatakan sebagai salah satu investor awal di eFishery, pihaknya sangat menyayangkan yang terjadi di eFishery.
Dia belum dapat memberikan komentar secara pasti dimana proses audit internal masih berlangsung. Namun, berharap agar ke depan eFishery dapat lebih baik.
“Hal positif yang tentu bisa kita lihat dengan pergantian kepemimpinan adalah komitmen perusahaan dan para pemegang saham untuk memperbaiki tata kelola dan meningkatkan kepercayaan stakeholder,” kata Edward kepada Bisnis, Selasa (17/12/2024).
Edward mengatakan dengan proses Good Corporate Governance (GCG) yang baik, dia berharapa eFishery bisa tetap berjalan sesuai rencana bisnisnya dan tetap menjadi perusahaan startup akuakultur Indonesia yang tangguh.
Adapun mengenai penyelewengan dan pengawasan terhadap fraud di startup, kata Edward, standar pengelolaan fraud perlu melibatkan sistem kontrol internal dimana audit berkala dan pengawasan ketat dari dewan direksi dan komisaris dilakukan rutin. Termasuk di dalamnya penerapan budaya etis dan integritas tinggi sejak awal. Transparansi laporan keuangan dan akuntabilitas sesuai data di lapangan harus dipastikan terjadi.
“Level direksi perlu melihat secara langsung tim di lapangan apakah “tally” dalam melaporkan transaksinya sehingga tingkat “fraud” walaupun terlihat kecil misalnya sebesar 0.5% tidak terjadi dalam konteks operasional dan kepercayaan investor,” kata Edward.
Sebelumnya, dalam beberapa waktu terakhir eFishery menjadi perhatian atas dugaan fraud di internal. Gibran yang menjadi nakhoda perusahaan sejak 2013 atau 11 tahun lalu sempat memberikan pernyataan kepada awak media mengenai fraud di internal pada September 2024.
Gibran mengakui terjadi fraud dengan rasio 0,5% dari total pendapatan. Namun dia menegaskan fraud tersebut tidak akan membuat bisnis eFishery tumbang. Fraud atau penyimpangan dalam kategori wajar dan telah ditangani.
“Fraud memang ada di kita, tetapi fraud-nya di bawah 0,5% dari revenue. Jadi rendah. Banyak yang bilang eFishery mau mati karena fraud, kalau jumlahnya segitu nggak membunuh perusahaannya, kami memastikan di bagian itu,” kata Gibran di Parle Senayan, Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Meski angka fraud yang terdeteksi tidak menyentuh 0,5%, Gibran menekankan angka itu tetap saja berbahaya. Sebab, kata dia, temuan fraud bertentangan dengan nilai yang diadopsi eFishery yang bertekad membantu para pembudidaya.
Untuk itu, perusahaan memastikan fraud harus dibasmi hingga tak ada sama sekali, termasuk menindak tegas pihak yang melakukan fraud.
“Kalau ada yang melakukan fraud, kami punya tindakan tegas,” jelasnya.
Bisnis mencoba menghubungi Gibran terkait dugaan kasus fraud yang terjadi. Hingga berita ini diturunkan Gibran tak kunjung menjawab.