Indonesia Young Museum Professional Forum 2023 Sukses Digelar di Jakarta

21 December 2023, 10:09

BERSELANCARLAH di dunia maya, maka kita akan dapat menemukan berbagai saran untuk memajukan kualitas museum di Indonesia, baik yang disampaikan oleh pemerintah maupun dari profesional dan tokoh-tokoh museum.

Hal ini membuat Indonesia Hidden Heritage Creative Hub mencoba melangkah lebih jauh dari sekadar saran dengan membuat wadah pertemuan antara para profesional museum, penggiat museum, dan industri-industri lain yang kami percaya dapat membantu meningkatkan kualitas museum.

Wadah dinamakan Indonesia Young Museum Profesional Forum, yang berfokus pada kelompok muda dengan rentang umur 20-40 tahun.

Baca juga: IHA Hadirkan Ruang Wicara untuk Optimalkan Inovasi Pelayanan Museum

Indonesia Hidden Heritage Creative Hub percaya, dengan sinergi dan kolaborasi antara profesional muda yang kreatif dan relevan dengan perkembangan zaman, maka akan mampu memberikan harapan besar untuk kemajuan masa depan museum.

Bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional, Indonesia Young Museum Professional Forum (IYMPF) digelar pertama kali di Auditorium Gd. B.J. Habibie, Jakarta, Sabtu (04/11).

IYMPF dengan bangga didukung oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional serta beberapa mitra strategis seperti Kantor Staf Presiden, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Asosiasi Museum Indonesia DKI Paramita Jaya, dan Impact Hub Jakarta.

Dukungan untuk IYMPF juga datang dari dunia bisnis dan kalangan museum, diantaranya Samsung Electronics Indonesia, Grab, Sarinah, Paragon, Art 1 : New Museum, Luar Living, Museum Bank Indonesia, Ichinogami, dan Demero. Sedangkan dari kalangan komunitas, datang dari Youth Ranger Indonesia, Jakarta Good Guide, dan Bookhive Jakarta. Tidak ketinggalan mitra media ekskusif IYMPF, yaitu Media Group, yang terdiri dari Media Indonesia, Metro TV, dan Medicom.id.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, dalam sambutannya menjabarkan bahwa sesuai Bhinneka Tunggal Ika, kita memiliki kekayaan yang sangat beragam.

Baca juga: Tiongkok Sukses Digitalisasi Separuh Benda Koleksi Museum Istana

\Terkait dengan museum, menurutnya selama ini masih ada beberapa masala. Oleh karena itu, Handoko sangat senang dengan adanya para pemuda pemudi yang peduli dengan museum.

Menurutnya, Museum harus dapat melakukan riset, agar bisa menemukan peninggalan, apalagi yang tersembunyi. “Dari situ yang dikoleksi kemudian dikonservasi, kemudian dieksplorasi lagi, dilihat ceritanya untuk dipamerkan baik yang kelihatan nyata/tangible maupun tak berwujud/intangible,” imbuhnya.

Dia melanjutkan bahwa kekuatan BRIN adalah pada ceritanya, yaitucerita di balik koleksi museum

Menteri Kemenparekraf, Sandiaga Uno mengatakan bahwa museum adalah tempat menyimpan sejarah. Museum bisa menjadi wisata menarik dan berperan menjadi tempat pemikiran kreatif bangsa Indonesia. Sandi berharap masyarakat bisa merawat dan menggali kebudayaan Indonesia melalui museum.

Sedangkan Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP) yang membidangi pembangunan manusia, Abetnego Tarigan membahas mengenai pemantauan dan pendalaman Kantor Staf Presiden dan museum, di mana terdapat empat klaster besar permasalahan tata kelola permuseuman di Indonesia yaitu pendanaan, kelembagaan, aset, dan sosiokultural.

Zamrud Setya Negara selaku Koordinator Bidang Konservasi, Kuratorial, Koleksi, dan Pameran Museum Cagar Budaya Kementdikbudristek menjabarkan mengenai adanya regulasi baru di bidang museum dan cagar budaya untuk memajukan museum.

Adapun Mis’ari, Kepala Unit Pengelola Museum Kebaharian DKI Jakarta yang mewakili Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, menyambut baik dan merayakan langkah awal dari gerakan anak muda di museum dan bersama Dinas Kebudayaan DKI Jakarta memajukan museum sebagai rumah budaya.

Perwakilan dari Asosiasi Museum DKI Jakarta Paramita Jaya, Yiyok T. Herlambang, berharap ada berbagai pertemuan yang bisa menjadi sinergi bagi para peserta.

Menurutnya, museum diharuskan untuk berkolaborasi dengan pemerintah, akademisi, bisnis, asosiasi, dan komunitas. Yiyok berharap hubungan tersebut menjadi simpul kesatuan yang kuat, yaitu menjadi satu forum yang harus didukung bersama.

Salah satu bentuk kolaborasi yang bisa dilakukan dan didukung bersama adalah bagaimana cara memajukan museum yang masih tertinggal dan museum yang kurang diminati masyarakat dapat melakukan revitalisasi tata pamer dengan menggunakan teknologi digital sesuai dengan kebutuhan museum dan minat masyarakat.

Baca juga: Kemendikbudristek Gelar Sosialisasi Museum dan Cagar Budaya di Tegal

Yiyok juga mengatakan adanya Rancangan Undang-Undang (RUU) yang sudah dimasukkan ke Program Legislasi Nasional Prioritas (Prolegnas) DPR di tahun 2023 ini. Yiyok berharap masyarakat bangga melihat museum sebagai cerminan generasi muda dengan genre yang berbagai macam.

Christina Vannini, Secretary of International Committee for Museum Management (ICOM-INTERCOM) mewakili Goranka Horjan selaku INTERCOM Chair, menyambut gembira karena IYMPF adalah kegiatan yang besar dan menarik.

Christina dalam rekaman videonya yang ditampilkan saat pembukaan IYMPF, memperkenalkan ICOM-INTERCOM yang merupakan pusat pengembangan museum dunia.

Dia mengatakan bahwa setelah pandemi, banyak variasi dalam pengembangan museum. Manajemen dan kepemimpinan yang baik menjadi kunci pengembangan museum. Teknologi dan digitalisasi dapat mengungkap hal yang nyata maupun tak berwujud pada objek benda museum.

Stephanie Arrowsmith, dari Impact Hub Global mengatakan kesempatan ini menjadi ajang bertemu banyak profesional di permuseuman melalui komunitas. Diharapkan memberi impact positif, museum penting bagi pengetahuan lokal dan edukasi.

Museum berguna untuk menyimpan berbagai benda dan melestarikan benda bersejarah, melihat sejarah, dan belajar darinya

CEO Youth Ranger Indonesia, Rinaldi Nur Ibrahim, mengatakan bahwa di era digital peran pemuda di museum semakin penting. Pemuda sebagai agen perubahan membawa inovasi teknologi dan kreatifitas baru di museum.

“Pemuda juga menjembatani kesenjangan masa lalu dengan tuntutan modern. Anak muda adalah pilar utama pembangunan suatu bangsa, mereka bisa menciptakan terobosan baru bagi masyarakat agar semakin sadar peran penting dari museum,” terangnya.

Ismail Ekadana yang mewakili Samsung Technology Indonesia menyampaikan “Pemuda harus lebih sering datang ke museum. Samsung men-support digitalisasi museum.

Dalam forum ini diharapkan peserta menemukan inspirasi, jaringan, dan wawasan terkini seputar museum. Peserta diharapkan menyatu dalam semangat ‘Muda di Museum, Maju dan Modern’.

Forum ini juga sebagai platform bagi generasi muda lintas industri dan keilmuan bertemu, berjejaring dan berinovasi untuk Museum di Indonesia.

Direktur Eksekutif Indonesia Hidden Heritage Creative Hub, Nofa Farida Lestari, berharap inisiasi membuat jejaring untuk memajukan museum melalui IYMPF dapat memantik dan membakar semangat generasi muda sebagai tuan rumah dari kebudayaan negaranya serta bersyukur atas seluruh dukungan lintas Kementerian/Lembaga, Asosiasi, Bisnis, dan Komunitasi

Direktur Proyek IYMPF, Karina Mintahir, berharap para peserta mendapat tambahan wawasan dan bisa melakukan perubahan holistik serta mempercepat evolusi di museum. Pelatihan bersama mitra akan berkolaborasi dengan IYMPF untuk meningkatkan kapabilitas dalam pemajuan museum.

Acara dilanjutkan dengan Seminar Muda di Museum, yang membahas mengenai anak muda memandang dan hal apa saja yang bisa dilakukan untuk memajukan museum.

Pembicara di seminar ini adalah Ratih Damayanti selaku Direktur Pengelola Koleksi Ilmiah BRIN, Monica Gunawan selaku pemilik Art 1 : New Museum, dan Karina Mintahir selaku Project Director IYMPF

Forum Group Diskusi merupakan acara utama dari IYMPF. Merangkum hasil dari enam tema besar grup diskusi yaitu tema kualitas museum, binis, teknologi, sumber daya manusia, dan citra museum.

Rangkuman tersebut dirangkum menjadi white paper yang akan diberikan pada pemangku kebijakan museum untuk dapat dijadikan acuan pengambilan kebijakan dengan perspektif profesional muda yang penting untuk didengar.

Sebagai upaya sinergi yang berkelanjutan, IYMPF melakukan deklarasi muda di museum dan membentuk grup komunikasi untuk membantu dan memudahkan profesional muda yang ingin berkolaborasi dan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan lanjutan untuk meningkatkan kemampuan para profesional muda museum Indonesia.

IYMPF diawali dengan diadakannya seminar singkat yang menampilkan tokoh-tokoh muda museum, yang kemudian dilanjutkan dengan Forum Group Discussion (FGD) yang terdiri dari 6 tema besar yaitu tema kualitas museum, bisnis, teknologi, sumber daya manusia, dan citra museum. FGD dipilih sebagai langkah nyata untuk kolaborasi para profesional muda museum untuk membahas dan merumuskan usaha untuk memajukan museum. (RO/S-4)

Hasil akhir FGD yang kemudian dirangkum akan menjadi white paper yang nantinya diberikan kepada para pemangku kebijakan museum untuk dapat dijadikan acuan pengambilan kebijakan dengan perspektif profesional muda yang penting untuk didengar.

Terakhir, sebagai upaya sinergi yang berkelanjutan, IYMPF melakukan deklarasi muda di museum dan membentuk grup komunikasi untuk membantu dan memudahkan profesional muda yang ingin berkolaborasi dan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan lanjutan untuk meningkatkan kemampuan para profesional muda museum Indonesia. (RO/S-4)

BERSELANCARLAH di dunia maya, maka kita akan dapat menemukan berbagai saran untuk memajukan kualitas museum di Indonesia, baik yang disampaikan oleh pemerintah maupun dari profesional dan tokoh-tokoh museum.

Hal ini membuat Indonesia Hidden Heritage Creative Hub mencoba melangkah lebih jauh dari sekadar saran dengan membuat wadah pertemuan antara para profesional museum, penggiat museum, dan industri-industri lain yang kami percaya dapat membantu meningkatkan kualitas museum.

Wadah dinamakan Indonesia Young Museum Profesional Forum, yang berfokus pada kelompok muda dengan rentang umur 20-40 tahun.

Baca juga: IHA Hadirkan Ruang Wicara untuk Optimalkan Inovasi Pelayanan MuseumIndonesia Hidden Heritage Creative Hub percaya, dengan sinergi dan kolaborasi antara profesional muda yang kreatif dan relevan dengan perkembangan zaman, maka akan mampu memberikan harapan besar untuk kemajuan masa depan museum.

Bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional, Indonesia Young Museum Professional Forum (IYMPF) digelar pertama kali di Auditorium Gd. B.J. Habibie, Jakarta, Sabtu (04/11).

IYMPF dengan bangga didukung oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional serta beberapa mitra strategis seperti Kantor Staf Presiden, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Asosiasi Museum Indonesia DKI Paramita Jaya, dan Impact Hub Jakarta.

Dukungan untuk IYMPF juga datang dari dunia bisnis dan kalangan museum, diantaranya Samsung Electronics Indonesia, Grab, Sarinah, Paragon, Art 1 : New Museum, Luar Living, Museum Bank Indonesia, Ichinogami, dan Demero. Sedangkan dari kalangan komunitas, datang dari Youth Ranger Indonesia, Jakarta Good Guide, dan Bookhive Jakarta. Tidak ketinggalan mitra media ekskusif IYMPF, yaitu Media Group, yang terdiri dari Media Indonesia, Metro TV, dan Medicom.id.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, dalam sambutannya menjabarkan bahwa sesuai Bhinneka Tunggal Ika, kita memiliki kekayaan yang sangat beragam.

Baca juga: Tiongkok Sukses Digitalisasi Separuh Benda Koleksi Museum Istana

\Terkait dengan museum, menurutnya selama ini masih ada beberapa masala. Oleh karena itu, Handoko sangat senang dengan adanya para pemuda pemudi yang peduli dengan museum.

Menurutnya, Museum harus dapat melakukan riset, agar bisa menemukan peninggalan, apalagi yang tersembunyi. “Dari situ yang dikoleksi kemudian dikonservasi, kemudian dieksplorasi lagi, dilihat ceritanya untuk dipamerkan baik yang kelihatan nyata/tangible maupun tak berwujud/intangible,” imbuhnya.

Dia melanjutkan bahwa kekuatan BRIN adalah pada ceritanya, yaitucerita di balik koleksi museum

Menteri Kemenparekraf, Sandiaga Uno mengatakan bahwa museum adalah tempat menyimpan sejarah. Museum bisa menjadi wisata menarik dan berperan menjadi tempat pemikiran kreatif bangsa Indonesia. Sandi berharap masyarakat bisa merawat dan menggali kebudayaan Indonesia melalui museum.

Sedangkan Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP) yang membidangi pembangunan manusia, Abetnego Tarigan membahas mengenai pemantauan dan pendalaman Kantor Staf Presiden dan museum, di mana terdapat empat klaster besar permasalahan tata kelola permuseuman di Indonesia yaitu pendanaan, kelembagaan, aset, dan sosiokultural.

Zamrud Setya Negara selaku Koordinator Bidang Konservasi, Kuratorial, Koleksi, dan Pameran Museum Cagar Budaya Kementdikbudristek menjabarkan mengenai adanya regulasi baru di bidang museum dan cagar budaya untuk memajukan museum.

Adapun Mis’ari, Kepala Unit Pengelola Museum Kebaharian DKI Jakarta yang mewakili Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, menyambut baik dan merayakan langkah awal dari gerakan anak muda di museum dan bersama Dinas Kebudayaan DKI Jakarta memajukan museum sebagai rumah budaya.

Perwakilan dari Asosiasi Museum DKI Jakarta Paramita Jaya, Yiyok T. Herlambang, berharap ada berbagai pertemuan yang bisa menjadi sinergi bagi para peserta.

Menurutnya, museum diharuskan untuk berkolaborasi dengan pemerintah, akademisi, bisnis, asosiasi, dan komunitas. Yiyok berharap hubungan tersebut menjadi simpul kesatuan yang kuat, yaitu menjadi satu forum yang harus didukung bersama.

Salah satu bentuk kolaborasi yang bisa dilakukan dan didukung bersama adalah bagaimana cara memajukan museum yang masih tertinggal dan museum yang kurang diminati masyarakat dapat melakukan revitalisasi tata pamer dengan menggunakan teknologi digital sesuai dengan kebutuhan museum dan minat masyarakat.

Baca juga: Kemendikbudristek Gelar Sosialisasi Museum dan Cagar Budaya di Tegal

Yiyok juga mengatakan adanya Rancangan Undang-Undang (RUU) yang sudah dimasukkan ke Program Legislasi Nasional Prioritas (Prolegnas) DPR di tahun 2023 ini. Yiyok berharap masyarakat bangga melihat museum sebagai cerminan generasi muda dengan genre yang berbagai macam.

Christina Vannini, Secretary of International Committee for Museum Management (ICOM-INTERCOM) mewakili Goranka Horjan selaku INTERCOM Chair, menyambut gembira karena IYMPF adalah kegiatan yang besar dan menarik.

Christina dalam rekaman videonya yang ditampilkan saat pembukaan IYMPF, memperkenalkan ICOM-INTERCOM yang merupakan pusat pengembangan museum dunia.

Dia mengatakan bahwa setelah pandemi, banyak variasi dalam pengembangan museum. Manajemen dan kepemimpinan yang baik menjadi kunci pengembangan museum. Teknologi dan digitalisasi dapat mengungkap hal yang nyata maupun tak berwujud pada objek benda museum.

Stephanie Arrowsmith, dari Impact Hub Global mengatakan kesempatan ini menjadi ajang bertemu banyak profesional di permuseuman melalui komunitas. Diharapkan memberi impact positif, museum penting bagi pengetahuan lokal dan edukasi.

Museum berguna untuk menyimpan berbagai benda dan melestarikan benda bersejarah, melihat sejarah, dan belajar darinya

CEO Youth Ranger Indonesia, Rinaldi Nur Ibrahim, mengatakan bahwa di era digital peran pemuda di museum semakin penting. Pemuda sebagai agen perubahan membawa inovasi teknologi dan kreatifitas baru di museum.

“Pemuda juga menjembatani kesenjangan masa lalu dengan tuntutan modern. Anak muda adalah pilar utama pembangunan suatu bangsa, mereka bisa menciptakan terobosan baru bagi masyarakat agar semakin sadar peran penting dari museum,” terangnya.

Ismail Ekadana yang mewakili Samsung Technology Indonesia menyampaikan “Pemuda harus lebih sering datang ke museum. Samsung men-support digitalisasi museum.

Dalam forum ini diharapkan peserta menemukan inspirasi, jaringan, dan wawasan terkini seputar museum. Peserta diharapkan menyatu dalam semangat ‘Muda di Museum, Maju dan Modern’.

Forum ini juga sebagai platform bagi generasi muda lintas industri dan keilmuan bertemu, berjejaring dan berinovasi untuk Museum di Indonesia.

Direktur Eksekutif Indonesia Hidden Heritage Creative Hub, Nofa Farida Lestari, berharap inisiasi membuat jejaring untuk memajukan museum melalui IYMPF dapat memantik dan membakar semangat generasi muda sebagai tuan rumah dari kebudayaan negaranya serta bersyukur atas seluruh dukungan lintas Kementerian/Lembaga, Asosiasi, Bisnis, dan Komunitasi

Direktur Proyek IYMPF, Karina Mintahir, berharap para peserta mendapat tambahan wawasan dan bisa melakukan perubahan holistik serta mempercepat evolusi di museum. Pelatihan bersama mitra akan berkolaborasi dengan IYMPF untuk meningkatkan kapabilitas dalam pemajuan museum.

Acara dilanjutkan dengan Seminar Muda di Museum, yang membahas mengenai anak muda memandang dan hal apa saja yang bisa dilakukan untuk memajukan museum.

Pembicara di seminar ini adalah Ratih Damayanti selaku Direktur Pengelola Koleksi Ilmiah BRIN, Monica Gunawan selaku pemilik Art 1 : New Museum, dan Karina Mintahir selaku Project Director IYMPF

Forum Group Diskusi merupakan acara utama dari IYMPF. Merangkum hasil dari enam tema besar grup diskusi yaitu tema kualitas museum, binis, teknologi, sumber daya manusia, dan citra museum.

Rangkuman tersebut dirangkum menjadi white paper yang akan diberikan pada pemangku kebijakan museum untuk dapat dijadikan acuan pengambilan kebijakan dengan perspektif profesional muda yang penting untuk didengar.

Sebagai upaya sinergi yang berkelanjutan, IYMPF melakukan deklarasi muda di museum dan membentuk grup komunikasi untuk membantu dan memudahkan profesional muda yang ingin berkolaborasi dan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan lanjutan untuk meningkatkan kemampuan para profesional muda museum Indonesia.

IYMPF diawali dengan diadakannya seminar singkat yang menampilkan tokoh-tokoh muda museum, yang kemudian dilanjutkan dengan Forum Group Discussion (FGD) yang terdiri dari 6 tema besar yaitu tema kualitas museum, bisnis, teknologi, sumber daya manusia, dan citra museum. FGD dipilih sebagai langkah nyata untuk kolaborasi para profesional muda museum untuk membahas dan merumuskan usaha untuk memajukan museum. (RO/S-4)

Hasil akhir FGD yang kemudian dirangkum akan menjadi white paper yang nantinya diberikan kepada para pemangku kebijakan museum untuk dapat dijadikan acuan pengambilan kebijakan dengan perspektif profesional muda yang penting untuk didengar.

Terakhir, sebagai upaya sinergi yang berkelanjutan, IYMPF melakukan deklarasi muda di museum dan membentuk grup komunikasi untuk membantu dan memudahkan profesional muda yang ingin berkolaborasi dan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan lanjutan untuk meningkatkan kemampuan para profesional muda museum Indonesia. (RO/S-4)

 

 

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi