Harga Minyak Naik, Airlangga Pastikan Subsidi BBM Belum Bengkak

5 February 2024, 18:50

Jakarta, CNBC Indonesia – Fluktuasi harga minyak mentah dunia yang terus bergejolak beberapa pekan terakhir tak membuat pemerintah khawatir subsidi bahan bakar minyak (BBM) bengkak pada 2024.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kapasitas fiskal pada awal tahun masih sangat longgar sehingga belum berpotensi terbebani oleh tekanan harga minyak dunia dan tak naiknya harga BBM bersubsidi di dalam negeri.
“Pertama ini masih Januari, jadi ruang fiskalnya masih cukup luas, jadi tidak ada kenaikan dalam waktu dekat,” kata Airlangga di kantornya, Jakarta, Senin (5/2/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagaimana diketahui, anggaran untuk subsidi BBM pada 2024 sendiri telah ditetapkan sebesar Rp 25,8 triliun untuk subsidi BBM jenis tertentu, atau sebesar 19,58 juta kiloliter (KL). Airlangga menilai, besaran anggaran itu masih akan mencukupi untuk mengantisipasi fluktuasi harga minyak mentah dunia saat ini.

“Dan ke depan kita masih melihat fluktuasi harga BBM-nya, karena ini harga belum stabil. Kita lihat kita bisa evaluasi enam bulan anggarannya masih cukup tersedia,” tutur Airlangga.
Gejolak harga minyak mentah dunia saat ini memang masih bergerak di atas level US$60 per barel, meski pergerakannya cenderung menurun. Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan Jumat (2/2/2024), harga minyak mentah Brent anjlok 1,74% menuju posisi US$ 77,33 per barel. Begitu pula dengan minyak mentah WTI yang ambles lebih dalam 2,09% ke US$ 72,28 per barel.
Namun, di tengah gejolak harga BBM itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif telah menaikkan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) pada Januari 2024 sebesar US$ 77,12 per barel. Ketetapan ini melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 139.K/MG.03/DJM/2024.

Besaran harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada Januari 2024 itu meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yakni pada Desember 2023 yang sebesar US$ 75,51 per barel, atau naik sekitar US$ 1,61 per barel.
Meskipun ada kenaikan, harga acuan ICP itu masih di bawah proyeksi pemerintah dalam asumsi dasar ekonomi makro APBN 2024. Dalam asumsi makro itu, harga acuan ICP ditetapkan sebesar US$ 82 per barrel.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Airlangga Usul Kereta Cepat Bandung – Surabaya Jadi PSN

(haa/haa)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Statement

Fasum

Transportasi