Haiti Jadi Medan Perang, Bos Gangster yang Kuasai Negara Tewas

22 March 2024, 22:00

Jakarta, CNBC Indonesia – Situasi di Haiti setelah pengambilalihan Ibu Kota Port-au-Prince oleh kelompok geng bersenjata masih terus dinamis. Terbaru, sebuah operasi polisi menewaskan kepala geng Delmas 95, Ernst Julme, yang dikenal sebagai Ti Greg.
Sebuah sumber telah mengkonfirmasi hal ini. Julme baru-baru ini melarikan diri dari penjara terbesar di Haiti dalam pembobolan penjara massal.
Kematian Julme, anggota aliansi “Viv Ansanm” pimpinan Jimmy ‘Barbeque’ Cherizier, menandai kemunduran bagi gerakan geng bersenjata itu untuk mengambil alih lebih banyak kota.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sehari sebelum kematian Julme, geng bernama Bwa Kale dan pimpinannya, Makandal, mendapatkan serangan di wilayah Petion-Ville. Dalam serbuan tersebut, Makandal dilaporkan tewas dan anggota Bwa Kale lainnya terdesak dan kabur.
Kemunduran para geng bersenjata ini terjadi saat kelompok-kelompok politik telah memilih semua anggota dewan transisi yang akan mengambil alih kekuasaan presiden menjelang pemilu mendatang.
Dewan tersebut, yang dimaksudkan untuk menyatukan kelas politik Haiti yang terpecah, ditugaskan untuk menunjuk pengganti Perdana Menteri Ariel Henry, yang mengundurkan diri pada 11 Maret karena kekerasan geng menghalanginya kembali ke negara tersebut setelah berkunjung ke Kenya.
Rencana transisi ini ditengahi di Jamaika oleh Komunitas Antarpemerintah Karibia (CARICOM), bersama dengan perwakilan pemerintah dan oposisi Haiti. CARICOM merilis daftar kelompok politik yang akan diwakili di dewan.
Keputusan transisi ini pun disambut baik oleh dunia internasional. Salah satunya adalah Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.

Wakil Juru Bicara PBB, Farhan Haq, menyebutkan pengerahan pasukan internasional secara cepat sangat penting untuk memperbaiki situasi politik dan keamanan. PBB juga ditegaskannya akan mendukung pemulihan lembaga-lembaga demokrasi Haiti dan menyerukan perlindungan warga sipil.
“Sekretaris Jenderal menyambut baik laporan bahwa para pemangku kepentingan Haiti telah mencalonkan perwakilan untuk Dewan Presiden Transisi,” kata Wakil Juru Bicara PBB, Farhan Haq, pada konferensi pers.
Sementara itu, beberapa negara telah mengambil langkah dengan kekerasan yang terjadi di Haiti ini. Pemerintah Kanada mengatakan pada Kamis malam bahwa Angkatan Bersenjata Kanada telah bekerja sama dengan Kedutaan Besar Kanada di Haiti untuk membantu perencanaan darurat.
Pernyataan tersebut tidak dijelaskan lebih lanjut. Namun hal tersebut muncul sebagai tanggapan terhadap laporan bahwa tentara Kanada diterbangkan untuk melindungi kedutaan Kanada.
Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis mengatur keberangkatan 90 warganya dari kota Cap-Haitien di Haiti utara ke Miami serta dari Port-au-Prince ke Republik Dominika.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Krisis Haiti Makin Parah, Geng Merajalela-Negara Terancam ‘Jatuh’

(luc/luc)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi