GP Ansor: Menag Beri Pendidikan Politik soal Pilih Pemimpin Tak Cuma Ganteng

1 October 2023, 19:45

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengikuti rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/5/2023). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTOMenteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sempat menyampaikan pernyataan soal memilih pemimpin tak cuma dari fisik saja, tapi melihat rekam jejaknya. Hal ini sempat menjadi sorotan karena dianggap menyindir capres tertentu.Terkait hal itu, Wakil Sekjen Pimpinan Pusat GP Ansor Wibowo Prasetyo menilai pernyataan Gus Yaqut sangat positif dan edukatif. Gus Yaqut tidak menyebut sosok tapi kriteria sehingga memancing warga untuk lebih cerdas dalam memilih calon pemimpin bangsa.“Pernyataan Menteri Agama itu normatif, memberikan pendidikan politik kepada warga negara agar memilih calon pemimpin tidak dari penampilan saja tapi juga dari track record-nya, dari jejak rekamnya,” terang Wibowo Prasetyo di Jakarta, Minggu (1/10/2023).“Track record capres dan cawapres sangat penting, terutama rekam jejak dalam penggunaan agama sebagai alat politik. Sebagai Menteri Agama, Gus Men tentu harus menyampaikan hal ini ke publik sebagai pendidikan politik,” sambung stafsus Menag itu.Wasekjen GP Ansor Wibowo Prasetyo. Foto: GP AnsorMeski Gus Yaqut tidak menyebut nama, pernyataan ini direspons oleh Ketua PKB Abdul Muhaimin Iskandar dan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. Keduanya menyebut pernyataan Menag sebagai omongan buzzer. Bahkan, Jazil mengatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah pendisiplinan.“Soal pendisiplinan, saya kira itu terlalu reaktif dan arogan. Faktanya, Gus Men sama sekali tidak menyebut nama dalam pernyataannya. Sekali lagi, Gus Men hanya menyebut kriteria dan itu wajar bahkan perlu untuk pendidikan politik,” tegas Wibowo.Cak Imin dan Jazil BerlebihanHal senada disampaikan Kadensus 99 PP GP Ansor Nuruzzaman. Menurutnya, respons Muhaimin Iskandar dan Jazilul Fawaid dinilai berlebihan. “Cak Imin dan Jazil ini politisi baperan. Pernyataan seperti itu memang harus disampaikan Gus Men sebagai Menteri Agama,” tegas Nuruzzaman.“Kalau jadi politisi baperan mending berhenti saja dari politisi. Mereka berdua juga dapat gaji dari uang rakyat lho. Tugas mereka bukan mem-framing pernyataan Menag tapi harusnya mendukung pernyataannya,” tukasnya.Menurut pria yang akrab disapa Bib Zaman ini, respons Cak Imin dan Jazil harus dipertanyakan. “Jangan-jangan mereka berdua baper karena merasa menggunakan agama untuk kepentingan elektoral? Harusnya mereka berdua setuju dengan pernyataan menteri agama. Kenapa jadi takut dan baper begitu?” tandasnya.

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi