Gibran Coba Kembangkan Konsep Smart Farming di Indonesia

5 January 2024, 22:12

CALON Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, mendorong penggunaan smart farming untuk menjaga ketahanan pangan di tengah keterbatasan lahan pertanian. Smart farming adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan mendirikan lumbung pangan di desa, daerah, dan tingkat nasional.

Smarft farming juga merupakan salah satu dari 8 program gagasan dari alon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka.Gibran sendiri telah memulai inisiatif penerapan smart farming di Solo, Jawa Tengah, meskipun wilayah tersebut memiliki keterbatasan lahan pertanian.

“Solo memiliki keterbatasan lahan pertanian, sementara di sekitarnya terdapat lahan yang cukup. Kami memiliki banyak generasi muda yang saat ini kurang tertarik dengan pertanian. Untuk mengatasi masalah ini, kami akan memanfaatkan smart farming, sementara konsep urban farming sudah ada,” ungkap Gibran mengutip keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat (5/1).

Baca juga : Bantu Jaga Ketahanan Pangan, Pangkostrad Tanam Padi di Subang

Gibran juga mengemukakan hal yang serupa saat mengunjungi Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah di Ciganjur, Jakarta Selatan. Gibran menekankan pentingnya penerapan teknologi terbaru dalam pertanian modern untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta mengatasi tantangan yang dihadapi petani, seperti masalah pembibitan.

Baca juga : Bantu Ketahanan Pangan, Pangkostrad Mulai Penanaman Perdana Padi di Subang

Gibran juga membahas konsep hilirisasi, khususnya dalam konteks pertanian, dan memberikan contoh Program Petani Milenial di Jawa Barat (Jabar) yang mengintegrasikan teknologi terkini dalam praktik pertanian.

“Di Jawa Barat, ada program yang disebut Petani Milenial. Program ini melibatkan petani yang menggunakan teknologi terbaru, seperti pemeriksaan pH tanah dan identifikasi tanah subur. Tanpa keterlibatan generasi muda yang memanfaatkan teknologi, pencapaian seperti ini tidak akan mungkin,” jelasnya.

Dilansir dari laman BPJS Ketenagakerjaan, Smart farming atau pertanian pintar adalah konsep manajemen pertanian yang mengandalkan teknologi canggih seperti big data, penyimpanan cloud, dan internet of things (IoT).

Sementara itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan bahwa smart farming bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah kurangnya lahan pertanian di Indonesia.

Smart farming mencapai hasilnya melalui penggunaan teknologi canggih seperti big data, IoT, sensor, dan robotika untuk mengumpulkan dan mengelola data pertanian secara terus-menerus.

Data digital ini membantu petani dalam memonitor kondisi tanaman, mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti air, pupuk, dan pestisida, serta meningkatkan efisiensi produksi pertanian secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, smart farming adalah sistem pertanian yang terintegrasi dan berbasis teknologi digital yang bertujuan meningkatkan efisiensi produksi pertanian sambil mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. (Z-8)

CALON Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, mendorong penggunaan smart farming untuk menjaga ketahanan pangan di tengah keterbatasan lahan pertanian. Smart farming adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan mendirikan lumbung pangan di desa, daerah, dan tingkat nasional.

Smarft farming juga merupakan salah satu dari 8 program gagasan dari alon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka.Gibran sendiri telah memulai inisiatif penerapan smart farming di Solo, Jawa Tengah, meskipun wilayah tersebut memiliki keterbatasan lahan pertanian.

“Solo memiliki keterbatasan lahan pertanian, sementara di sekitarnya terdapat lahan yang cukup. Kami memiliki banyak generasi muda yang saat ini kurang tertarik dengan pertanian. Untuk mengatasi masalah ini, kami akan memanfaatkan smart farming, sementara konsep urban farming sudah ada,” ungkap Gibran mengutip keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat (5/1). 

Baca juga : Bantu Jaga Ketahanan Pangan, Pangkostrad Tanam Padi di Subang

Gibran juga mengemukakan hal yang serupa saat mengunjungi Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah di Ciganjur, Jakarta Selatan. Gibran menekankan pentingnya penerapan teknologi terbaru dalam pertanian modern untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta mengatasi tantangan yang dihadapi petani, seperti masalah pembibitan.

Baca juga : Bantu Ketahanan Pangan, Pangkostrad Mulai Penanaman Perdana Padi di Subang

Gibran juga membahas konsep hilirisasi, khususnya dalam konteks pertanian, dan memberikan contoh Program Petani Milenial di Jawa Barat (Jabar) yang mengintegrasikan teknologi terkini dalam praktik pertanian.

“Di Jawa Barat, ada program yang disebut Petani Milenial. Program ini melibatkan petani yang menggunakan teknologi terbaru, seperti pemeriksaan pH tanah dan identifikasi tanah subur. Tanpa keterlibatan generasi muda yang memanfaatkan teknologi, pencapaian seperti ini tidak akan mungkin,” jelasnya.

Dilansir dari laman BPJS Ketenagakerjaan, Smart farming atau pertanian pintar adalah konsep manajemen pertanian yang mengandalkan teknologi canggih seperti big data, penyimpanan cloud, dan internet of things (IoT).

Sementara itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan bahwa smart farming bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah kurangnya lahan pertanian di Indonesia.

Smart farming mencapai hasilnya melalui penggunaan teknologi canggih seperti big data, IoT, sensor, dan robotika untuk mengumpulkan dan mengelola data pertanian secara terus-menerus.

Data digital ini membantu petani dalam memonitor kondisi tanaman, mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti air, pupuk, dan pestisida, serta meningkatkan efisiensi produksi pertanian secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, smart farming adalah sistem pertanian yang terintegrasi dan berbasis teknologi digital yang bertujuan meningkatkan efisiensi produksi pertanian sambil mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. (Z-8)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Transportasi