Gencarkan Hilirisasi Batu Bara, Ini Insentif yang Disiapkan Pemerintah

15 March 2024, 21:40

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa pemerintah mempersiapkan sejumlah insentif bagi perusahaan batu bara dalam negeri yang akan melakukan hilirisasi batu bara menjadi produk yang memberikan nilai tambah.
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara Irwandy Arif menyebutkan bahwa pemerintah menyiapkan insentif fiskal dan non fiskal bagi para perusahaan batu bara yang akan melakukan program hilirisasi batu bara di Indonesia.
“Jadi pertanyaan berikutnya, apa dukungan pemerintah terhadap percepatan hilirisasi batu bara? Ada insentif fiskal dan non fiskal,” ungkap Irwandy dalam sebuah acara seminar di Jakarta, dikutip Jumat (15/3/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pertama, Irwandy mengatakan, terdapat insentif tarif royalti batu bara khusus untuk gasifikasi batu bara hingga 0%. Hal itu berdasarkan pada Undang-undang Cipta Kerja, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 tahun 2021, serta Peraturan Menteri (Permen) ESDM.
“Fiskal, royalti bisa sampai 0% kalau hilirisasi (batu bara),” jelasnya.
Kedua, akan ada harga batu bara khusus untuk proyek hilirisasi. Ketentuan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
Nantinya, lanjutnya, akan diberlakukan konsep ‘cost + margin’ untuk kegiatan hilirisasi batu bara di sekitar area tambang. Selain itu, harga khusus tersebut akan ditentukan secara khusus untuk setiap proyek hilirisasi batu bara.
“DMO yang akan dipakai untuk gasifikasi dan sebagainya,” kata Irwandy.
Terakhir, insentif yang akan diberikan oleh pemerintah adalah jaminan pasokan batu bara untuk proyek hilirisasi akan terus tersedia.
“Jaminan pasokan batu bara dari pemerintah,” imbuhnya.
Dengan begitu, dia mengatakan bahwa pemerintah menggelontorkan berbagai insentif fiskal dan non fiskal untuk proyek hilirisasi batu bara tidak lain agar proyek tersebut bisa dijalankan dalam negeri.
“Ini secara garis besar, detailnya sedang dipikirkan pemerintah agar hilirisasi (batu bara) bisa jalan,” tutupnya.

Seperti diketahui, sejumlah perusahaan batu bara dalam negeri berencana untuk melakukan hilirisasi batu bara, seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA) maupun PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
PTBA akan menjalankan proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) di Sumatera Selatan. Setelah mundurnya investor asal Amerika Serikat (AS) Air Products and Chemicals Inc dari proyek DME ini, PTBA kini tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan China.
Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan, ada beberapa calon mitra potensial asal China untuk melanjutkan proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME). Namun, perusahaan yang cukup serius dalam mengerjakan proyek ini salah satunya adalah East China Engineering Science and Technology Co.,Ltd.
“Dari beberapa perusahaan China yang paling serius itu namanya East China Engineering Science and Technology Co.,Ltd. Itu yang sekarang ini yang paling serius yang kami jajaki untuk masalah DME, di samping kami berbicara mengenai keekonomian,” ungkap Arsal dalam Konferensi Pers, Jumat (8/3/2024).
Begitu juga dengan BUMI. BUMI menggandeng mitra baru asal China untuk mengembangkan proyek gasifikasi batu bara di Indonesia. Bahkan, financial closing untuk proyek tersebut ditargetkan dapat tercapai pada tahun ini.
Mitra baru asal China ini berlanjut, pasca perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat (AS) Air Products and Chemicals Inc menyatakan hengkang dari proyek hilirisasi batu bara di Indonesia.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan bahwa rencana hilirisasi batu bara grup bumi saat ini terus berjalan. Adapun, setelah mitra sebelumnya yakni Air Products memutuskan hengkang, kini BUMI tengah menyiapkan mitra strategis asal China.
“Tahun ini ditargetkan dapat dilaksanakan financial closing untuk siap ke tahapan selanjutnya atau konstruksi,” ujar Dileep, dikutip Rabu (28/2/2024).

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Bukan Lagi Area Terbuka, Ini Dia Tren Tambang Masa Depan

(wia)

Partai

Institusi

NGO

Organisasi

Kab/Kota

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi