Erika Carlina Ungkap Perjuangan Perankan Djudjuk Juariah di film Srimulat: Hidup Memang Komedi

14 November 2023, 10:00

MEMERANKAN karakter dalam sebuah film tidak selalu semudah yang terlihat. Bagi Erika Carlina, aktris muda yang tengah naik daun, peran dalam film Srimulat: Hidup Memang Komedi membawanya pada perjalanan yang penuh dedikasi dan pengorbanan.

Erika, yang berperan sebagai Djudjuk Djuariah dalam film itu, tidak hanya diuji dalam hal akting, melainkan juga dalam perubahan fisik yang signifikan.

Mengungkapkan kisah di balik layar pada jumpa pers di Kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Senin (13/11), Erika menceritakan tentang tantangan menaikkan berat badannya sebanyak 10 kg demi memerankan karakter yang membutuhkan penampilan berisi.

Baca juga: Film Srimulat : Hidup Memang Komedi Rilis Tahun Ini

“Pagi-pagi, aku makan mie instan sama nasi, jadi memang masing-masing karakter punya usaha buat berat badan,” kata Erika, sambil menjelaskan perubahan pola makan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari upaya tersebut.

Tidak hanya itu, upaya Erika memunculkan konsekuensi serius, termasuk dirawat di rumah sakit karena masalah pada ususnya yang kaget dengan perubahan pola makannya.

Meskipun mengalami berbagai kendala, Erika memandang proses ini sebagai dedikasi untuk seni peran. Ia juga mendapatkan dukungan dari ahli gizi yang memastikan kesehatannya tetap terjaga.

Baca juga: Sekuel Film Srimulat Rilis, Ini yang Dirasakan Putra Pendiri Srimulat

“Aku makan terus untungnya ada ahli gizi,” ungkapnya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa keberhasilan perubahan fisik tidak hanya sebatas penampilan tetapi juga melibatkan aspek kesehatan.

Tantangan serupa juga dihadapi Morgan Oey, aktor yang juga memerankan peran penting dalam film ini. Morgan menyebut ia diminta menambah berat badan, meskipun tidak sebanyak Erika.

“Ya paling gemukin sedikit sih. Mungkin antara 9-10 kg, makan doang sih. Cuma ya makannya agak kotor karena kan dalam dua bulan itu harus naik,” jelas Morgan.

Proses penambahan berat badan, meskipun tidak seberat Erika, juga melibatkan perubahan pola makan yang cukup drastis. Morgan menceritakan bahwa ini bukanlah tantangan yang mudah, terutama dalam menjaga keseimbangan antara menaikkan berat badan dengan tetap menjaga kesehatan tubuh.

Perjuangan berbahasa Jawa

Selain tantangan fisik, Erika juga dihadapkan pada perjuangan berbahasa. Erika dituntut menguasai bahasa Jawa untuk memerankan karakternya dengan baik.

Meskipun kesulitan, Erika dan pemain lainnya menjalani sesi khusus untuk mempelajari bahasa Jawa dengan pelatih yang disediakan, memastikan bahwa nuansa dan logat bahasa Jawa dapat tertangkap dengan baik dalam film tersebut.

“Kadang kan kita bisa logatnya tapi cara penghafalannya ternyata tidak seperti itu,” jelas Erika, menunjukkan bahwa proses belajar bahasa Jawa tidak selalu seindah yang dibayangkan.

Keberhasilan Erika dalam mengatasi tantangan ini sekaligus menunjukkan komitmen dan dedikasinya untuk menyajikan penampilan yang maksimal dalam film ini.

Film Srimulat: Hidup Memang Komedi bukan hanya menggambarkan kisah humor dari kelompok lawak Srimulat, tetapi juga memperlihatkan perjalanan kelompok tersebut dari Jawa Tengah ke Jakarta, mencari kesuksesan.

Dalam perjalanan menuju kesuksesan mereka, beberapa anggota grup menghadapi krisis identitas dan permasalahan kompleks, menambah tingkat kesulitan dalam penampilan karakter.

Pemeran-pemeran utama seperti Juan Bio One, Indah Permatasari, Elang El Gibran, dan tentu saja Erika Carlina, bersatu dengan energi positif dan semangat tinggi untuk menghadirkan kisah yang tak hanya menghibur tetapi juga memberikan pesan mendalam. (Z-1)

MEMERANKAN karakter dalam sebuah film tidak selalu semudah yang terlihat. Bagi Erika Carlina, aktris muda yang tengah naik daun, peran dalam film Srimulat: Hidup Memang Komedi membawanya pada perjalanan yang penuh dedikasi dan pengorbanan.

Erika, yang berperan sebagai Djudjuk Djuariah dalam film itu, tidak hanya diuji dalam hal akting, melainkan juga dalam perubahan fisik yang signifikan. 

Mengungkapkan kisah di balik layar pada jumpa pers di Kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Senin (13/11), Erika menceritakan tentang tantangan menaikkan berat badannya sebanyak 10 kg demi memerankan karakter yang membutuhkan penampilan berisi.

Baca juga: Film Srimulat : Hidup Memang Komedi Rilis Tahun Ini

“Pagi-pagi, aku makan mie instan sama nasi, jadi memang masing-masing karakter punya usaha buat berat badan,” kata Erika, sambil menjelaskan perubahan pola makan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari upaya tersebut. 

 

Tidak hanya itu, upaya Erika memunculkan konsekuensi serius, termasuk dirawat di rumah sakit karena masalah pada ususnya yang kaget dengan perubahan pola makannya.

Meskipun mengalami berbagai kendala, Erika memandang proses ini sebagai dedikasi untuk seni peran. Ia juga mendapatkan dukungan dari ahli gizi yang memastikan kesehatannya tetap terjaga. 

Baca juga: Sekuel Film Srimulat Rilis, Ini yang Dirasakan Putra Pendiri Srimulat

“Aku makan terus untungnya ada ahli gizi,” ungkapnya. 

Hal tersebut menunjukkan bahwa keberhasilan perubahan fisik tidak hanya sebatas penampilan tetapi juga melibatkan aspek kesehatan.

Tantangan serupa juga dihadapi Morgan Oey, aktor yang juga memerankan peran penting dalam film ini. Morgan menyebut ia diminta menambah berat badan, meskipun tidak sebanyak Erika. 

“Ya paling gemukin sedikit sih. Mungkin antara 9-10 kg, makan doang sih. Cuma ya makannya agak kotor karena kan dalam dua bulan itu harus naik,” jelas Morgan.

Proses penambahan berat badan, meskipun tidak seberat Erika, juga melibatkan perubahan pola makan yang cukup drastis. Morgan menceritakan bahwa ini bukanlah tantangan yang mudah, terutama dalam menjaga keseimbangan antara menaikkan berat badan dengan tetap menjaga kesehatan tubuh.

Perjuangan berbahasa Jawa

Selain tantangan fisik, Erika juga dihadapkan pada perjuangan berbahasa. Erika dituntut menguasai bahasa Jawa untuk memerankan karakternya dengan baik. 

Meskipun kesulitan, Erika dan pemain lainnya menjalani sesi khusus untuk mempelajari bahasa Jawa dengan pelatih yang disediakan, memastikan bahwa nuansa dan logat bahasa Jawa dapat tertangkap dengan baik dalam film tersebut.

“Kadang kan kita bisa logatnya tapi cara penghafalannya ternyata tidak seperti itu,” jelas Erika, menunjukkan bahwa proses belajar bahasa Jawa tidak selalu seindah yang dibayangkan. 

Keberhasilan Erika dalam mengatasi tantangan ini sekaligus menunjukkan komitmen dan dedikasinya untuk menyajikan penampilan yang maksimal dalam film ini.

Film Srimulat: Hidup Memang Komedi bukan hanya menggambarkan kisah humor dari kelompok lawak Srimulat, tetapi juga memperlihatkan perjalanan kelompok tersebut dari Jawa Tengah ke Jakarta, mencari kesuksesan. 

Dalam perjalanan menuju kesuksesan mereka, beberapa anggota grup menghadapi krisis identitas dan permasalahan kompleks, menambah tingkat kesulitan dalam penampilan karakter.

Pemeran-pemeran utama seperti Juan Bio One, Indah Permatasari, Elang El Gibran, dan tentu saja Erika Carlina, bersatu dengan energi positif dan semangat tinggi untuk menghadirkan kisah yang tak hanya menghibur tetapi juga memberikan pesan mendalam. (Z-1)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi