Ekonomi Solo Bertumbuh, Gibran Harus Buktikan di Panggung Debat

21 December 2023, 23:30

PAKAR komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menilai debat cawapres akan menjadi ajang pembuktian bagi Gibran Rakabuming Raka. Jamiluddin menilai sebagai Wali Kota Solo, Gibran bersentuhan dengan persoalan yang sama dengan yang dihadapi bupati, gubernur, bahkan presiden.

“Jadi antara wali kota, bupati, gubernur, dan presiden, ruang lingkupnya sama cuma wilayah lebih luas. Artinya, sebagai wali kota tentu dia (Gibran) akan mempelajari aspek itu, ekonomi, bisnis, perdagangan, kesejahteraan, sosial, politik,” terangnya di Jakarta, Kamis (21/12)

Sebab itu, Gibran seharusnya sudah mengetahui substansi dari berbagai persoalan. Gibran juga diyakini sudah mengetahui seluk beluk APBD yang mencakup segenap pengelolaan daerah. Berbekal hal itu, Jamiluddin menilai Gibran sudah cukup punya bekal untuk bertarung, tidak perlu gelisah dan khawatir menghadapi debat cawapres.

Baca juga: Menanti Kejutan Gibran saat Debat Cawapres

“Seharusnya dia sudah punya pengalaman yang nantinya bisa digunakan sebagai materi dalam debat,” tambahnya.

Debat cawapres juga dinilai akan menjadi ajang pembuktian bahwa kemajuan Solo adalah hasil kerja keras, bukan sekadar bantuan dari pemerintah pusat. Diketahui, Gibran menggenjot pertumbuhan ekonomi Solo dari minus 1,74 persen menjadi 5,3 persen.

Baca juga: Aliansi Mahasiswa Banten Sebut Gibran Mewakili Kepentingan Oligarki

“Makanya kita harapkan Gibran pada debat cawapres bahwa keberhasilan dia tidak semu, memang riil. Tapi itukan tidak bisa dengan menunjukkan sekadar omongan, tetapi dia harus menunjukkan bukti kinerja dia di berbagai bidang, salah satunya bidang ekonomi,” tandasnya.

Gibran juga dinilai mendapat keuntungan dengan tema isu ekonomi digital yang akrab di kalangan anak muda.

“Justru kalau Gibran bisa memanfaatkan itu, dia harus kuat membahas ekonomi digital. Dan saya yakin untuk itu, Pak Mahfud dan Cak Imin kan sudah senior, biasanya hal seperti itu sudah tidak masuk pembahasan intens mereka,” tegasnya.

Untuk itu, Gibran dituntut mampu menunjukkan kualitas dan keberhasilan kepemimpinannya dalam bidang ekonomi digital. “Jadi kalau memang Gibran mau menunjukkan bahwa dia menguasai bidang ekonomi digital tentu dia harus habis-habisan pada sesi itu, sehingga masyarakat akan melihat bahwa dia memang layak,” pungkasnya.

Sementara itu, Dosen dan Analisis Komunikasi Politik dari Universitas Multimedia Nusantara, Silvanus Alvin mengatakan, calon wakil presiden Gibran Rakabuming harus tampil all out pada debat cawapres besok.

“Sejak Gibran mendapat tiket sebagai cawapres, ia langsung mendapat serangan dari berbagai pihak. Dalam momen debat cawapres yang akan dilaksanakan besok, ajang tersebut dapat menjadi pembuktian kepada seluruh masyarakat Indonesia tentang kaliber Gibran,” kata Alvin.

Kapasitas Gibran

Polemik tentang kapasitas Gibran sudah mengemuka dalam beberapa waktu terakhir. Gibran dianggap kurang berpengalaman dan kurang bisa melontarkan gagasannya.

“Momen besok harus betul-betul dimanfaatkan Gibran, karena akan berpengaruh pada persepsi publik pada dirinya,” imbuh Alvin.

Kemudian, Gibran juga harus bisa mengontrol emosinya agar tidak jadi berbalik padanya.

“Ia juga harus lebih bisa mengontrol emosi yang nanti bisa backfire karena proses debat besok juga bisa menjadi amunisi untuk kampanye negatif. Hal ini tidak lepas dari pengaruh media sosial yang menjadikan momen-momen penting sebagai artefak digital,” sebut Alvin.

Kemudian Gibran harus memperkaya pengetahuannya untuk menghindari kesalahan diksi atau istilah-istilah teknis. Misalnya, asam folat dia sebut sulfat.

Topik debat Cawapres besok, diantaranya tentang ekonomi dan penganggaran. Topik ini dianggap cukup dikuasai Gibran. “Sebagai pebisnis, maka Gibran memang harus menunjukkan visinya untuk bisa membangun ekonomi kerakyatan serta menampilkan peluang-peluang ekonomi digital ke depan,“ jelas Alvin.

Besar harapan, agar Gibran mampu mengeluarkan ide-ide segar yang bisa terimplementasi. Selain pertanyaan seputar topik ekonomi, Gibran juga harus siap merespon bila ada ‘serangan-serangan’ di saat debat.

“Dia harus bisa menjawab dengan elegan karena ia akan berhadapan dengan tokoh-tokoh politik nasional yang bisa dibilang senior, seperti Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar,” tandas Alvin. (RO/Z-7)

PAKAR komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menilai debat cawapres akan menjadi ajang pembuktian bagi Gibran Rakabuming Raka. Jamiluddin menilai sebagai Wali Kota Solo, Gibran bersentuhan dengan persoalan yang sama dengan yang dihadapi bupati, gubernur, bahkan presiden.

“Jadi antara wali kota, bupati, gubernur, dan presiden, ruang lingkupnya sama cuma wilayah lebih luas. Artinya, sebagai wali kota tentu dia (Gibran) akan mempelajari aspek itu, ekonomi, bisnis, perdagangan, kesejahteraan, sosial, politik,” terangnya di Jakarta, Kamis (21/12)

Sebab itu, Gibran seharusnya sudah mengetahui substansi dari berbagai persoalan. Gibran juga diyakini sudah mengetahui seluk beluk APBD yang mencakup segenap pengelolaan daerah. Berbekal hal itu, Jamiluddin menilai Gibran sudah cukup punya bekal untuk bertarung, tidak perlu gelisah dan khawatir menghadapi debat cawapres. 

Baca juga: Menanti Kejutan Gibran saat Debat Cawapres

“Seharusnya dia sudah punya pengalaman yang nantinya bisa digunakan sebagai materi dalam debat,” tambahnya.

Debat cawapres juga dinilai akan menjadi ajang pembuktian bahwa kemajuan Solo adalah hasil kerja keras, bukan sekadar bantuan dari pemerintah pusat. Diketahui, Gibran menggenjot pertumbuhan ekonomi Solo dari minus 1,74 persen menjadi 5,3 persen.

Baca juga: Aliansi Mahasiswa Banten Sebut Gibran Mewakili Kepentingan Oligarki

“Makanya kita harapkan Gibran pada debat cawapres bahwa keberhasilan dia tidak semu, memang riil. Tapi itukan tidak bisa dengan menunjukkan sekadar omongan, tetapi dia harus menunjukkan bukti kinerja dia di berbagai bidang, salah satunya bidang ekonomi,” tandasnya.

Gibran juga dinilai mendapat keuntungan dengan tema isu ekonomi digital yang akrab di kalangan anak muda. 

“Justru kalau Gibran bisa memanfaatkan itu, dia harus kuat membahas ekonomi digital. Dan saya yakin untuk itu, Pak Mahfud dan Cak Imin kan sudah senior, biasanya hal seperti itu sudah tidak masuk pembahasan intens mereka,” tegasnya.

Untuk itu, Gibran dituntut mampu menunjukkan kualitas dan keberhasilan kepemimpinannya dalam bidang ekonomi digital. “Jadi kalau memang Gibran mau menunjukkan bahwa dia menguasai bidang ekonomi digital tentu dia harus habis-habisan pada sesi itu, sehingga masyarakat akan melihat bahwa dia memang layak,” pungkasnya.

Sementara itu, Dosen dan Analisis Komunikasi Politik dari Universitas Multimedia Nusantara, Silvanus Alvin mengatakan, calon wakil presiden Gibran Rakabuming harus tampil all out pada debat cawapres besok. 

“Sejak Gibran mendapat tiket sebagai cawapres, ia langsung mendapat serangan dari berbagai pihak. Dalam momen debat cawapres yang akan dilaksanakan besok, ajang tersebut dapat menjadi pembuktian kepada seluruh masyarakat Indonesia tentang kaliber Gibran,” kata Alvin.

 

Kapasitas Gibran

Polemik tentang kapasitas Gibran sudah mengemuka dalam beberapa waktu terakhir. Gibran dianggap kurang berpengalaman dan kurang bisa melontarkan gagasannya. 

“Momen besok harus betul-betul dimanfaatkan Gibran, karena akan berpengaruh pada persepsi publik pada dirinya,” imbuh Alvin. 

Kemudian, Gibran juga harus bisa mengontrol emosinya agar tidak jadi berbalik padanya. 

“Ia juga harus lebih bisa mengontrol emosi yang nanti bisa backfire karena proses debat besok juga bisa menjadi amunisi untuk kampanye negatif. Hal ini tidak lepas dari pengaruh media sosial yang menjadikan momen-momen penting sebagai artefak digital,” sebut Alvin. 

Kemudian Gibran harus memperkaya pengetahuannya untuk menghindari kesalahan diksi atau istilah-istilah teknis. Misalnya, asam folat dia sebut sulfat. 

Topik debat Cawapres besok, diantaranya tentang ekonomi dan penganggaran. Topik ini dianggap cukup dikuasai Gibran. “Sebagai pebisnis, maka Gibran memang harus menunjukkan visinya untuk bisa membangun ekonomi kerakyatan serta menampilkan peluang-peluang ekonomi digital ke depan,“ jelas Alvin. 

Besar harapan, agar Gibran mampu mengeluarkan ide-ide segar yang bisa terimplementasi. Selain pertanyaan seputar topik ekonomi, Gibran juga harus siap merespon bila ada ‘serangan-serangan’ di saat debat. 

“Dia harus bisa menjawab dengan elegan karena ia akan berhadapan dengan tokoh-tokoh politik nasional yang bisa dibilang senior, seperti Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar,” tandas Alvin. (RO/Z-7)

Partai

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi