Dulu Tidak Didukung, Kini Gabung Golkar. Ini Perjalanan Politik Ridwan Kamil

19 January 2023, 6:00

TEMPO.CO, Jakarta – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil resmi bergabung dengan Partai Golkar. Bergabungnya Kang Emil dengan partai yang dulu sempat tidak mendukungnya dalam pemilihan kepala daerah itu dilakukan pada Rabu, 18 Januari 2023 bertempat di Kantor DPP Partai Golkar.Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengungkapkan pendekatan partainya dengan Ridwan Kamil sudah berlangsung sejak lebih dari setahun lalu. “Pendekatannya lama banget, lebih dari setahun,” kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Rabu, 18 Januari 2023.Baca juga :  Masuk Golkar, Ridwan Kamil Berpeluang Diusung Lagi Jadi Gubernur Jabar atau DKI JakartaSebelum resmi berlabuh ke Golkar, pada Desember tahun lalu Ridwan Kamil sempat menyatakan rencananya untuk gabung ke partai politik. Selain itu, keputusannya Kang Emil ini juga menjadi penanda babak baru dalam perjalanan politiknya. Sebagaimana diketahui, sejak mengawali karier politik sebagai Wali Kota Bandung periode 2013-2018, ia tak pernah menyatakan keinginannya bergabung ke partai politik yang mengusungnya.Wali Kota BandungRekam jejak Ridwan Kamil di dunia politik bermula pada 2013. Saat itu, Ridwan Kamil yang merupakan seorang arsitek maju menjadi bakal calon Wali Kota Bandung, Jawa Barat periode 2013-2018.Menurut Ridwan Kamil, ia ingin menjadi wali kota untuk mengembalikan martabat Bandung hingga menjadi kota terhormat. “Dalam 100 hari ke depan, kami akan memenangi kompetisi ini agar warga bisa hidup nyaman di Bandung yang hijau,” katanya, sebagaimana diwartakan Tempo pada 16 Maret 2013. Pada saat itu, pria yang akrab disapa Kang Emil ini mendapat dukungan dari dua partai, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra. Selain dua partai tersebut, ia juga didukung 23 partai non-parlemen.Baca juga : Resmi Gabung ke Golkar, Ridwan Kamil Jadi Waketum Bidang Penggalangan PemilihAwalnya, Partai Gerindra sempat akan berkoalisi dengan Partai Golkar. Namun, pada akhirnya Gerindra memilih melangkah sendiri dan mengusung Ridwan Kamil. Sedangkan Golkar mengusung kadernya sendiri, MQ Iswara dalam pemilihan Wali Kota Bandung 2013.Ridwan Kamil yang dipasangkan dengan Oded Muhammad Danial, unggul telak dari tujuh pasangan lainnya dengan meraih 45,24 persen suara.Sayangnya, kemenangan Ridwan Kamil-Oded ini sempat tidak diterima oleh enam pasangan lainnya dalam Pilkada Bandung 2013 yang kemudian membawa masalah ini ke Mahkamah Konstitusi (MK).Para pemohon tersebut menduga telah terjadi kecurangan dan kampanye gelap dari kubu Ridwan Kamil-Oded M. Danial, di antaranya ditemukan banyak surat suara yang rusak.Namun, gugatan tersebut ditolak oleh MK. Putusan MK tersebut sekaligus menguatkan Ridwan Kamil sebagai Wali Kota Bandung terpilih untuk periode 2013-2018.Gubernur Jawa BaratSukses memimpin Kota Bandung, Ridwan Kamil kemudian mantap maju ke Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Kang Emil yang berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum diusung oleh koalisi empat partai, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hanura, dan Partai NasDem.Pada awalnya, Partai Golkar juga menjadi salah satu partai pendukung Ridwan Kamil di Pilgub Jawa Barat 2018 dan memasangkannya dengan Daniel Muttaqien.Namun akhirnya Golkar mencabut dukungannya untuk Ridwan Kamil karena ia tak kunjung menunjuk Daniel Muttaqien sebagai calon wakil Gubernur. Setelah itu, Golkar pun memutuskan untuk mendukung Dedi Mulyadi.Baca juga : Ridwan Kamil Didapuk Jadi Co-Chair Bappilu Golkar, Siap Narasikan Airlangga Hartarto Capres 2024Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul berhasil unggul dengan torehan 32,88 persen suara. Pasangan nomor urut 1 ini unggul dengan selisih 4,14 persen dari pesaing terdekatnya, Sudrajat-Ahamd Syaikhu yang memperoleh 28,74 persen suara.Sedangkan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mendapatkan 25,77 persen, dan pasangan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan mengantongi 12,62 persen suara.Ridwan Kamil Kader Partai GolkarSebelum akhirnya memutuskan menjadi kader Partai Golkar, Ridwan Kamil sempat mengaku tidak ingin bergabung dalam partai politik. Hal ini diungkapkannya saat hendak maju dalam Pilgub Jawa Barat 2018 lalu. Kala itu, ia berharap saat diajukan sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat, ia tetap netral dan tidak menjadi kader manapun.Namun, pada tahun 2021 lalu, Ridwan Kamil mengaku tertarik bergabung ke partai politik saat menghadiri kegiatan Lokakarya Nasional DPP PAN di Nusa Dua, Bali. Lalu pertengahan 2022, Gubernur Jawa Barat itu mulai melakukan safari politik ke sejumlah elite dan pimpinan partai politik.Diawali dengan kunjungannya menemui Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, kemudian dilanjutkan dengan menemui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Selain itu, ia juga menyambangi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Siswono Yudo Husodo. Di antara partai-partai tersebut, Ridwan Kamil disebut paling intens berkomunikasi dengan Golkar.Baca juga : Ridwan Kamil Yakin Suara Golkar Meningkat: Followers Saya 30 JutaDi sisi lain, Golkar juga mengkonfirmasi bahwa pihaknya memang secara intensif bertemu dengan Ridwan Kamil. Kendati demikian, pertemuan tersebut tidak dalam konteks pemilihan presiden 2024, melainkan untuk mengusung Ridwan Kamil menjadi Gubernur Jawa Barat untuk kedua kalinya.Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily, menyebut Ridwal Kamil telah menyampaikan jika yang paling realistis adalah maju kembali sebagai Gubernur Jawa Barat. Oleh sebab itu, kata Ace, Kang Emil berupaya meminta dukungan kepada Partai Golkar untuk memberinya kesempatan. Saat itu, ia mengatakan Partai Golkar terbuka jika pada akhirnya Ridwan Kamil memutuskan bergabung dengan partai pohon beringin itu.Kabar Ridwan Kamil merapat ke Golkar mulai santer terdengar usai ia bergabung ke Kosgoro 1957, salah satu organisasi pendiri Partai Golkar. Hingga pada akhirnya, teka-teki tentang keputusan Ridwan Kamil bergabung dengan partai politik terjawab ketika ia diumumkan secara resmi menjadi kader Partai Golkar pada Rabu, 18 Januari 2023.Dalam keanggotaannya di dalam partai pimpinan Airlangga Hartarto itu, Ridwan Kamil didapuk menjadi Wakil Ketua Umum yang bertugas menggalang pemilih di Pemilu 2024. Di sisi lain, Airlangga Hartarto enggan memaparkan secara gamblang mengenai proyeksi Ridwan Kamil ke depannya. Ia mengatakan masih akan mendiskusikannya dengan mantan Wali Kota Bandung tersebut.Baca juga : Ridwan Kamil Optimis Bisa Gaet Anak Muda Masuk Golkar: Nanti Banyak yang MenguningIkuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.