Dukungan BRI Bantu Osid Meraih Asa

12 March 2024, 23:45

Produsen tahu(MI/M. Ilham Ramadhan Avisena)

ANJURAN untuk mencintai apa yang dikerjakan tampaknya bukan hal yang klise bagi Osid Rosid. Pria asal Ciamis, Jawa Barat kelahiran 1965 itu memetik buah manis sebagai perajin tahu.
Saat disambangi di kediaman sekaligus tempat ia memproduksi tahu, pada Jumat (8/3) sore, Osid menceritakan perjalanannya merintis usaha sebagai pembuat tahu.
Osid mulai menggeluti profesinya sebagai perajin tahu pada 1981. Saat itu memberanikan diri meninggalkan kampung halamannya untuk bekerja di pabrik milik pamannya sebagai pembuat tahu di Utan Kayu, Jakarta Timur.
Baca juga : Bisnis Tahu Hidupi Keluarga Mardi
Setidaknya, Osid mengulik ilmu usaha tahu dari pamannya itu selama lebih dari satu dekade sebelum memberanikan diri menjadi perajin tahu mandiri. Pada 1995, bermodalkan sedikit rupiah dan pengalamannya, Osid mulai membuat tahu sendiri di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Pria berusia 59 tahun itu mengatakan, perjalanannya menjadi pengrajin tahu tak selalu mulus. Mulai dari mengayuh sepeda dari tempat produksi ke Pasar Anyar Bahari di Tanjung Priok, Jakarta Utara setiap hari selepas membuat tahu, kehabisan modal produksi, hingga akhirnya ia sempat berhenti usaha.
Namun Osid tak bergeming, ia terus berjuang mencari cara agar dapat terus memproduksi tahu. “Hingga satu waktu ketemu dengan orang yang memberi tahu ada bank yang bisa memberikan modal untuk usaha,” kata dia. Baca juga : Kesenjangan antara Kebutuhan dan Produksi Picu Masifnya Impor Kedelai
Informasi tersebut menjadi petuah bagi Osid. Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan bank yang ia tuju sesuai rekomendasi orang yang tak sengaja bertemu dengan Osid kala itu.
Tak berpikir lama, Osid mengajukan pinjaman untuk menjalankan usahanya dan dengan mudah mendapatkan modal senilai Rp4 juta. Uang itu langsung ia gunakan untuk kembali memulai usahanya sebagai perajin tahu.
“Waktu itu dapat Rp4 juta, saya pakai Simpedes. Itu langsung saya gunakan untuk menjadi modal usaha,” tutur Osid. Baca juga : Giliran Harga Kedelai yang Melonjak, Perajin Tempe Menjerit
Perjalanan usahanya setelah mendapatkan suntikan modal itu terasa mulus. Sedikit demi sedikit Osid berhasil melipatgandakan jumlah produksi tahu dari yang sebelumnya di kisaran 10 kg per hari hingga saat ini mencapai 2,5 kuintal tahu per hari.
Dari usahanya itu pula, ia memberikan penghidupan kepada 6 orang karyawannya. Empat orang karyawan, kata Osid, saat ini berada di pabrik untuk mengolah kedelai, hingga mencetak tahu. Sementara dua orang lainnya berada di pasar untuk menjual hasil produksinya.
Dari modal Rp4 juta di 29 tahun silam, kini modal Osid untuk memproduksi tahu naik drastis. Itu terbukti dengan nilai pinjaman yang ia terima dari BRI melalui Simpedes senilai Rp280 juta. Baca juga : FKS Multi Agro Gelar Mudik Gratis Bagi Perajin Tahu Tempe
Modal itu, kata Osid, cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi tahu hingga 2,5 kuintal per harinya. Keuntungan yang ia dapat juga terus meningkat. Setidaknya, dalam sekali memproduksi tahu Osid bisa meraup cuan hingga Rp10 juta per hari.
Keuntungan itu kemudian langsung ia putar untuk keperluan operasional seperti membeli kedelai, membayar 6 karyawannya, dan kebutuhan produksi lain. Osid juga merasa beruntung, karena di tempat produksinya saat ini di Cipayung, Jakarta Timur, ia tak perlu pusing memikirkan permesinan produksi.
“Jadi memang modal itu selain uang, juga kepercayaan. Saya diberikan fasilitas ini oleh pemilik kedelai. Jadi saya ambil kedelai dari dia, dia memberikan fasilitas ini untuk saya mengolah tahu,” kata Osid. Baca juga : Stok Kedelai Aman, Perajin Tahu Tempe Senang
Dia mengaku bahagia atas keputusan yang diambil pada 1995 silam menjadi nasabah BRI. Sebab, dari modal itu ia berhasil mengembangkan usaha, menghidupi keluarga, dan membuka lapangan pekerjaan.
Dari bisnis tahunya pula, nasabah Simpedes itu bisa melakukan investasi di kampung halamannya. Setidaknya, aku Osid, di Ciamis ia saat ini memiliki dua kolam terpal dan satu empang untuk ternak ikan nila, gurame, dan mas. Ia juga memiliki ternak ayam di kampung halamannya.
Tak hanya itu, ia juga berhasil membeli tanah di kampung halamannya. Mobil dan motor pun kini Osid miliki, alih-alih harus terus mengayuh sepeda. Dus, kini ia bisa menikmati sedikit hasil perasan keringatnya selama puluhan tahun. Baca juga : PPKN Komitmen Dukung Pelaku Usaha Industri Kedelai
Sebab saat ini Osid kerap memercayakan keberlangsungan usaha tahu ke anaknya, Nani Suryani. Dus, Osid memperpanjang umur usaha tahu yang ia lakoni sedari 42 tahun silam.
“Kemarin itu ada panggilan untuk ke Cijantung saat ada Presiden, Erick Thohir, saya dikasih sertifikat UMKM. Itu kan harusnya bayar, tapi itu saya gratis. Dikasih itu. NIB (Nomor Induk Berusaha),” kata Osid.
Komitmen Menumbuhkan UMKM
Komitmen untuk mendorong pertumbuhan UMKM telah menjadi nadi bagi BRI. Setidaknya, hingga akhir Februari 2024, total penyaluran kredit yang dilakukan oleh BRI Unit Cipayung, Jakarta Timur telah mencapai Rp79,165 juta. Dana itu disalurkan kepada 1.898 unit usaha yang ada di wilayah tersebut. Baca juga : Indonesia Diminta Cek Kualitas Produk Tiongkok dalam Proyek Nasional
Kepala Kantor Unit Cipayung BRI Husnul Fuad mengatakan, selain menyediakan permodalan, BRI juga akan terus fokus memberikan pendampingan kepada UMKM.
“BRI berkomitmen senantiasa konsisten memberikan permodalan bagi pelaku UMKM, secara konsisten dengan cara pendampingan kepada nasabah dalam pengembangan produk hingga upaya digitalisasi pelaku UMKM,” kata dia kepada Media Indonesia.
Sementara dikutip dari siaran pers, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan perseroan telah memiliki strategi untuk mendorong pertumbuhan kredit secara agresif di tahun 2024.
“Kalau tahun 2023 lalu BRI tumbuh kreditnya 11,2%, kemudian BRI ingin tetap tumbuh agresif di 2024, yakni 10-11% dari nominal ribuan triliun, jadi cukup besar,” kata dia.
“Strateginya, BRI akan tetap fokus di UMKM, kami sudah canangkan go smaller, yakni masuk ke segmen ultra mikro. Oleh karena itu Holding UMi juga kami jadikan sumber pertumbuhan baru,” pungkas Sunarso. (Mir/Z-7)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi