Jakarta, CNN Indonesia — Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP Arsul Sani meminta Ketua KPK Firli Bahuri dan Brigjen Endar Priantoro duduk bersama mengesampingkan ego masing-masing.
Arsul menyesalkan perselisihan yang terjadi antara Firli dan Endar yang diduga terkait perkara Formula E di DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau mengatasi hal-hal seperti ini hemat saya tidak bisa kita kemudian berargumentasi atas dasar tafsir terhadap aturan yang ada, yang paling bagus ya duduk bersama lah. Jadi harus dikesampingkan ego kelembagaan,” kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4).
Arsul ingin masalah tersebut segera selesai, terlebih Firli dan Endar sama-sama berasal dari Polri. Ia ingin ada kerja sama antarlembaga penegak hukum.
Wakil Ketua MPR itu khawatir penegakan hukum tak berjalan dengan baik jika Polri dan KPK saling memiliki masalah.
“Karena sinergitas saja masih banyak hal yang belum terselesaikan apalagi kalau tidak sinergis jalan sendiri-sendiri itu,” ujarnya.
Hubungan Firli dengan Brigjen Endar tengah memanas. Firli memulangkan Endar ke Polri setelah masa tugasnya di KPK habis. Firli dikabarkan tak senang dengan Endar selaku Direktur Penyelidikan KPK yang menolak menaikkan perkara Formula E ke tahap penyidikan.
Sementara itu, Endar mengaku telah menerima surat perpanjangan penugasannya di KPK dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Namun, surat itu ditolak Firli.
Endar telah melaporkan Firli dan Sekretaris Jenderal KPK Cahya Hardianto Harefa ke Dewas KPK terkait dengan masalah tersebut.
“Hari ini saya bertemu dengan Dewas menyerahkan laporan pengaduan saya dan sudah diterima oleh Dewas,” ujar Endar di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi, Selasa (4/4). (thr/fra)
[Gambas:Video CNN]
