DPR Dukung WIKA Dapat ‘Suntikan’ PMN Rp 6 T di 2024

19 September 2023, 19:35

Jakarta, CNBC Indonesia – Komisi VI DPR RI mendukung pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) 2024 kepada BUMN Karya seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) sebesar Rp 6 triliun. BUMN konstruksi ini memang sedang mengalami kesulitan keuangan.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mengungkapkan, PMN tersebut dalam rangka penguatan permodalan untuk menunjang kebutuhan modal kerja pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Komisi VI DPR RI menerima penjelasan dari Direktur Utama WIKA terkait alokasi PMN Tunai Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp6 triliun,” ujar saat membacakan kesimpulan RDP antara Komisi VI DPR RI, Selasa (19/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam kesempatan sama, Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mendukung pemberian PMN 2024 untuk WIKA. “Saya mendukung langkah penuh pemerintah untuk memberikan PMN kepada WIKA,” tuturnya.
Andre juga menyampaikan apresiasi kepada WIKA karena telah menyelesaikan proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung dan dapat dilakukan uji coba setiap hari oleh masyarakat.
“Kita tahu sama tahu bahwa WIKA sebagai garda terdepan dalam pembangunan kereta cepat. Tidak ada salahnya kita memberikan dukungan kepada WIKA untuk diberikan PMN pada tahun 2024,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tiga BUMN di mana salah satunya adalah WIKA.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengungkapkan, proyek PSN tersebut sebanyak 41 proyek yang terdiri dari 37 proyek strategis nasional (PSN) dan 4 proyek IKN.
Menurutnya, saat ini kondisi keuangan perseroan kurang baik. Saat sejak sebelum pandemi, EBITDA perusahaan pada tahun 2018 sebesar Rp 4,349 triliun dan tahun 2019 sebesar Rp 4,889 triliun. Kemudian, cash ratio pada tahun 2018 sebesar 49,46% dan tahun 2019 sebesar 34,09%.
Hal itu diperparah ketika memasuki pandemi covid-19 yang mana EBITDA perusahaan tahun 2020 turun menjadi Rp 2,447 triliun dan di tahun 2021 sebesar Rp 2,094 triliun.
“Dan sekarang di semester I-2023 Rp 558 miliar,” katanya di Komisi VI Jakarta, Selasa (19/9).
Selain itu, lanjutnya, cash ratio juga mengalami penurunan tajam. Pada tahun 2018 tercatat 49,46%, tahun 2019 34,09%, tahun 2020 33,82%, tahun 2021 18,89%, tahun 2022 15,69% dan pada semester I-2023 tercatat 5,32%.
“Sehingga memang di tahun 2023 ini secara rasio kami cukup jelek, jadi cash ratio kami di 5,23%,” imbuhnya.
Kemudian debt to equity ratio (DER) perseroan juga jauh di atas covenant bank 3,66x dan gearing ratio sebesar 2,18x.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

26 Hotel WIKA Realty Ini Siap Jadi Pilihan saat Libur Lebaran

(hoi/hoi)

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi