Dosen UPI Bandung Kembangkan Vaksin Matematika untuk Siswa SD-SMP

5 January 2024, 20:07

TEMPO.CO, Jakarta – Dosen di Universitas Pendidikan Indonesia atau UPI Herman Syafri bersama timnya mengembangkan dan memproduksi alat peraga matematika yang disebut Vaksin Matematika. Alat itu untuk membantu siswa mulai dari kelas 1 Sekolah Dasar hingga kelas 9 Sekolah Menengah Pertama dan sederajat yang mengalami masalah belajar matematika.“Vaksin Matematika merupakan hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan selama tujuh tahun,” kata Herman lewat keterangan tertulis, Jumat 5 Januari 2024.Alat yang dibuat dalam bentuk kartu permainan itu bisa digunakan siswa sekelas untuk mengeksplorasi Matematika. Menurut Herman, Vaksin Matematika mengubah aritmatika dari keterampilan berhitung menjadi keterampilan berfikir.Penggunaan alat peraga itu untuk belajar matematika lebih mengutamakan pemahaman operasi hitung dari pada hasil perhitungan itu sendiri. “Hasil operasi hitung menjadi bagian dari proses berfikir,” ujarnya. Karena itu Vaksin Matematika tidak memuat angka-angka besar dalam konten medianya. Alasan lainnya yaitu berhitung angka angka besar dinilai tidak esensial dalam belajar matematika. “Karena berhitung adalah pekerjaan kalkulator dan pekerjaan manusia adalah untuk berfikir,” kata dia. Herman mengatakan dari hasil temuan riset dan pengembangan, Vaksin Matematika dapat mengaktifkan anak secara total dalam belajar matematika, baik secara fisik, sosial, emosional dan intelektual. Kartu permainannya berisi sejumlah ekspresi matematika yang disesuaikan dengan kurikulum nasional maupun internasional, atau mengacu pada Learning Frame in Number  (LFIN) dan dimodifikasi sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Konten Vaksin Matematika juga diperkaya dengan konten Aha Moment pada setiap topik. Tujuannya agar siswa memiliki pengalaman belajar dengan menemukan solusi  yang di luar dugaan mereka. Konten Aha Moment merupakan pengalaman belajar yang dibutuhkan anak untuk pengembangan kreativitas berfikir.Iklan

“Alat ini mengembangkan salah satu kaidah yang selama ini tidak begitu diperhatikan dalam berhitung yaitu kaidah kompensasi,” ujar Herman.Vaksin Matematika dihasilkan dan diproduksi melalui program Matching Fund Kedaireka Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbudristek Republik Indonesia 2023 dengan merek Kit Numerasi SD/SMP. Alat itu sudah dipatenkan pada 2009 dengan nomor ID P000030622 sebagai produk pengembangan kurikulum dalam bidang pendidikan matematika di Universitas Pendidikan Indonesia.Sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari Kementerian Perindustrian juga telah dikantongi. Produksi dan hilirisasi Vaksin Matematika melibatkan mitra dunia usaha CV. Satria Karya sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan pengadaan alat peraga.Untuk hilirisasi inovasi ini tim dosen UPI juga menjalin kerjasama dengan Universitas Negeri Padang, Universitas Mulawarman, Universitas Sriwijaya, Universitas Surya Kencana, Universitas Muhammadiyah Sukabumi dan Universitas Cenderawasih. Pilihan Editor: Peneliti BRIN Sebut Musim Hujan Hanya sampai Akhir Januari Ini

Tokoh

Partai

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi