Diagram Sirekap KPU Hilang, Jubir Ganjar-Mahfud Bilang Tim 03 dan PDIP Berpotensi Dirugikan

6 March 2024, 17:37

TEMPO.CO, Jakarta – Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md ikut menanggapi soal diagram hingga bagan perolehan suara Pemilu 2024 dalam real count Sirekap KPU yang mendadak hilang. Menurut mereka, sejak awal Sirekap ini sudah bermasalah.Direktur Hukum TPN Ganjar-Mahfud Ronny Talapessy mengatakan masalah itu antara lain perolehan suara, baik dalam Pilpres, Parpol, maupun Caleg yang tiba-tiba menggelembung atau menurun drastis. “Karena itulah, pentingnya ada satu mekanisme untuk menyelidiki berbagai kecurigaan masyarakat atas perhitungan suara berbasis Sirekap itu,” kata dia ketika dihubungi Tempo, Rabu, 6 Maret 2024.Dari sisi elektoral, kata Ronny, tim Ganjar-Mahfud dan PDI Perjuangan (PDIP) pasti berpotensi dirugikan. “Siapa yang berpotensi dirugikan dari sistem yang curang ini? Dari sisi elektoral tentu saja kami 03 dan PDI Perjuangan pasti berpotensi dirugikan,” ujarnya.Selain itu, Ronny menyebut bahwa yang dirugikan adalah masyarakat. Hal ini lantaran Sirekap dimaksudkan untuk melibatkan masyarakat mengawal perhitungan suara Pemilu. Semua sistem yang buruk dan tidak berfungsi tentu memunculkan pertanyaan dan kecurigaan dari masyarakat. “Jadi, itu yang perlu diingat tujuan Sirekap dan anggarannya yang berasal dari APBN itu. Wajar akhirnya masyarakat menuntut dan mendesak yang berwenang untuk menyelidiki ada apa sebenarnya dalam Sirekap itu,” kata Ronny.Lebih lanjut, Ronny mengklaim problem utama pada Pemilu 2024 ini sudah dimulai sejak pelanggaran etika atas pencalonan orang tertentu, baik di Mahkamah Konstitusi (MK) maupun KPU. “Karena itu, saya memaklumi jika ada yang mengatakan bahwa inilah Pemilu yang paling brutal sejak era Reformasi 1998,” kata dia.Ronny menilai Pemilu kali ini tidak jauh berbeda jika dibandingkan pada Orde Baru. Persamaannya adalah masyarakat sudah tahu siapa pemenangnya meski Pemilu belum digelar. “Persis yang digambarkan film Dirty Vote itu.”Iklan

Semuanya, menurut Ronny, berjalan sesuai skenario terstruktur, sistematis, dan masif alias TSM. Ia pun menyebut bahwa demokrasi kita saat ini berada di ujung tanduk.“Kedaulatan rakyat terancam karena kecenderungan penguasa menjadi otoritarian,” kata Ronny.Dilansir dari Tempo, sejak Selasa, 5 Maret 2024, pukul 20.50 WIB, diagram perolehan suara Pilpres yang biasanya ditampilkan pada laman Sirekap KPU menghilang. Begitupun dengan diagram hasil perolehan suara pemilu legislatif DPR RI, DPRD, dan DPD RI. Biasanya, ketika masyarakat mengakses Sirekap terlihat diagram berbentuk bulat atau batang yang menunjukkan perolehan suara dari masing-masing peserta pemilu.Tak hanya itu, biasanya tercantum juga di bagian bawahnya mengenai keterangan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang sudah memasukkan data perolehan suara dalam Sirekap. Diagram perolehan suara peserta pemilu maupun keterangan jumlah TPS yang memasukkan data Formulir Model C1-Plano tak ditayangkan.Publik hanya dapat melihat Formulir Model C1-Plano di TPS-TPS yang ada di daerah-daerah pemilihan, dan itu terjadi baik pada menu pilpres, pileg DPR RI, DPRD Provinsi hingga DPRD Kabupaten/Kota, maupun DPD RI.Pilihan Editor: Diagram Sirekap KPU Hilang, Perludem: Justru Semakin Tambah Polemik

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi