JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet, di mana jabatan 5 menteri dirombak sebelum satu tahun kepemimpinannya menjadi kepala negara.
Peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menilai, perombakan kabinet hari ini merupakan evaluasi Prabowo terhadap anak buahnya.
Namun, menurutnya ada satu alasan yang juga mendorong reshuffle, yakni rentetan aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan di sejumlah daerah pada akhir bulan Agustus lalu.
“Slasan mendasar tentu adalah hasil evaluasi berkala dan capaian program yang telah ada, apakah sesuai atau tidak sesuai dengan ekspektasi presiden. Adanya demonstrasi besar minggu lalu sepertinya menjadi salah satu pemicu reshuffle ini,” kata Wasisto kepada wartawan, Senin, 8 September.
Wasisto juga memandang, perombakan yang dilakukan Prabowo ini dilakukan sebagai upaya simbolis pemenuhan aspirasi yang dilakukan oleh pemerintah setelah kondisi aman terkendali.
“Sepertinya memang adanya demonstrasi besar kemarin yang kemudian memicu berita viral yang menyangkut peforma kinerja menteri menjadi alasan kunci,” ujar dia.
Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle terhadap lima menteri di kabinetnya yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin sore. Pergantian ini disebut sudah dilakukan dengan berbagai pertimbangan.
“Atas berbagai pertimbangan masukan dan evaluasi yang dilakunan terus menerus oleh Bapak Presiden, maka pada sore hari ini Bapak Presiden sekaligus melakukan perubahan susunan kabinet merah putih pada beberapa jabatan kementerian,” kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dalam konferensi pers di kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, 8 September.
Dalam perombakan kabinet kali ini, Mukhtarudin dilantik sebagai Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)/Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggantikan Abdul Kadir karding.
Purbaya Yudhi Sadewa dilantik sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) menggantikan Sri Mulyani Indrawati, kemudian melantik Ferry Joko Juliantono sebagai Menteri Koperasi menggantikan Budi Arie Setiadi, dan juga melantik Mochamad Irfan Yusuf Hasyim sebagai Menteri Haji dan Umrah berikut dengan Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah.
Prabowo Subianto juga memberhentikan Budi Gunawan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) dan Ario Bimo Nandito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Prabowo sejauh ini belum menetapkan pengganti Dito maupun Budi Gunawan.
Seluruh prosesi pelantikan dan pengangkatan pejabat itu didasari atas Keppres No 86P 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih 2024-2029.
