Demi Jaga Suhu di Masyarakat

30 January 2024, 0:25

Yogyakarta, CNN Indonesia — Putri presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid berharap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tetap menjaga netralitasnya selama gelaran Pilpres 2024.
“Kita berharap NU bisa menjaga netralitasnya, para kiai-kiai terjaga muruahnya, kehormatannya, dengan cara menjadi pengayom semua paslon,” kata Yenny saat menghadiri Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Bantul, Senin (29/1).
Netralitas NU sebagai ormas Islam tertua di dunia, menurut Yenny, sangat dibutuhkan untuk menyatukan bangsa ini terutama apabila nantinya muncul permasalahan menyangkut pilpres.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yenny mengingatkan agar NU jangan sampai menjadi alat politik. Baginya, penting untuk para pengurus PBNU agar selalu berkhidmat pada jam’iyah dan jamaah.
“Karena usia NU jauh lebih tua dari usia Republik Indonesia, sehingga kehadirannya betul-betul dibutuhkan untuk menjaga suhu di masyarakat agar tetap rukun, tetap damai, tetap aman,” ujarnya.

NU jadi sorotan di Pilpres 2024 ini terkait dugaan mengarahkan dukungan pada paslon tertentu. Padahal sejak awal Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menyatakan NU akan netral dalam gelaran pemilu.
Gus Yahya mengakui adanya pengurus atau aktivis dari kalangan PBNU yang masuk dalam tim pemenangan paslon Pilpres 2024.
Pihaknya memang tak melarang mereka terlibat dalam politik praktis, selama yang bersangkutan berkenan mengambil kewajiban cuti dari kepengurusan dan tak mengatasnamakan organisasi.
Adapun Yenny Wahid masuk ke dalam 64 nama fungsionaris dari jajaran Pengurus Harian dan Pleno PBNU yang telah dinonaktifkan. Yenny berstatus nonaktif usai gabung ke dalam TPN Ganjar-Mahfud.
Penonaktifan 64 nama fungsionaris dari jajaran Pengurus Harian dan Pleno PBNU ini berdasarkan Surat Keputusan Nomor 285/PB.01/A.II.01.08/99/01/2024.
Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni dalam keterangannya menjelaskan, penonaktifan fungsionaris PBNU itu terhitung sejak tanggal penetapan oleh lembaga yang berwenang, sampai dengan selesainya proses pemilu 2024.
“Mayoritas nama sudah mengajukan izin cuti atau nonaktif sejak ada penetapan dari KPU. Surat Keputusan ini sebagai penegasan dari PBNU atas permohonan nonaktif mereka,” imbuh dia.

Semua fungsionaris tersebut adalah nama-nama yang secara resmi tercatat sebagai calon legislatif dan tim sukses calon presiden dan wakil presiden.
Di jajaran Mustasyar, antara lain terdapat nama mantan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (Timnas Amin), anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi bin Yahya (TKN Prabowo-Gibran), dan mantan politikus PKB Muhammad AS Hikam (TPN Ganjar-Mahfud).
Sementara itu, di jajaran Pengurus Harian Syuriyah dan Tanfidziyah terdapat lima orang caleg dan 11 orang yang masuk tim capres seperti KH Ma’shum Faqih (Timnas Amin), Khofifah Indar Parawansa (TKN Prabowo-Gibran), dan KH Mustofa Aqil Siradj (TPN Ganjar-Mahfud).
Nama Khofifah sebagai Ketua Umum Muslimat NU juga masuk dalam jajaran 48 orang Pengurus Pleno PBNU yang dinonaktifkan. Selain Khofifah, terdapat Ketua Umum Jam’iyatul Qurra’ wal Huffadz Saifullah Ma’shum (Timnas Amin), Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) KH Asep Saifuddin Chalim.
Ketua Umum Ikatan Sarjana NU (ISNU) Ali Masykur Musa dan Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU) Nusron Wahid (TKN Prabowo-Gibran) serta Ketua Lembaga Takmir Masjid NU (LTMNU) Nasyirul Falah Amru dan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis Yenny Wahid (TPN Ganjar-Mahfud).

(kum/kid)

[Gambas:Video CNN]