China-Rusia Hingga India Bikin Mata Uang Baru, Bye Dolar AS?

7 April 2023, 9:15

Jakarta, CNBC Indonesia – Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) mulai ditinggalkan oleh beberapa negara. Negara-negara aliansi BRICS, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, sedang dalam proses menciptakan alat pembayaran baru.
Mengutip media India, Livemint, Kamis (6/3/2023), Alexander Babakov saat berkunjung ke India mengatakan, penciptaan alat baru tersebut menjadi strategi dalam pengurangan total mata uang dolar atau euro.
Laporan tersebut mengindikasikan bahwa mata uang baru akan diamankan dengan emas dan komoditas lain termasuk elemen tanah jarang. Tapi detil yang dipakai belum diungkap jelas. Babakov sendiri mengatakan bakal ada pembahasan lagi di KTT BRICS Agustus 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebenarnya, keinginan penggunaan “mata uang” lain di BRICS sudah tercetus sejak 2009. Dalam pertemuan pada Juni 2009, pemimpin negara anggota ingin menambah “pengaruh” di ekonomi dunia.
Namun, implementasi mata uang BRIC belum terealisasi hingga kini. Tetapi sanksi Barat yang diberikan ke Rusia membuat Moskow mencetuskan lagi ini di 2023.
Diketahui, pada akhir Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin mengadopsi kebijakan luar negeri baru yang menempatkan India dan China di garis depan. Pengumuman itu muncul hanya beberapa hari setelah Presiden China Xi Jinping mengunjungi Moskow untuk lebih memperkuat kemitraan pada Maret.
“Rusia akan terus membangun kemitraan strategis istimewa dengan Republik India dengan maksud untuk meningkatkan dan memperluas kerja sama di semua bidang atas dasar saling menguntungkan dan memberikan penekanan khusus pada peningkatan volume perdagangan bilateral, penguatan investasi dan ikatan teknologi , dan memastikan perlawanan mereka terhadap tindakan destruktif negara-negara yang tidak bersahabat dan aliansi mereka,” kata pernyataan itu.
Putin juga mengumumkan niatnya untuk memprioritaskan dan meningkatkan kapasitas serta peran internasionalnya dalam pengelompokan seperti BRICS. Ia berujar ini untuk membantu menyesuaikan tatanan dunia dengan “realitas dunia multipolar”.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Dear Rusia-Ukraina, China Janji Bantu Damaikan Kalian

(pgr/pgr)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi