Cerita Mahfud saat Ungkap Kasus-kasus Hukum: Kalau Ndak Lewat Pers, Gagal Saya

26 February 2024, 16:17

Eks Menko Polhukam, Mahfud MD menghadiri peluncuran buku Menjaga Danyang Jurnalisme juga Merawat Keindonesiaan dan Kemanusiaan di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparanCawapres 03, Mahfud MD, memuji kinerja pers sebagai pilar demokrasi dan juga membantunya menyelesaikan kasus-kasus besar selama menjabat sebagai Menko Polhukam. Salah satunya yang disinggung Mahfud ialah kasus pembunuhan yang dilakukan eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.Hal itu disampaikan Mahfud saat menghadiri peluncuran buku “Menjaga Danyang Jurnalisme” dan “Merawat Keindonesiaan dan Kemanusiaan” di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (26/2).”Sehingga sebenarnya, pers sebagai pilar demokrasi itu sampai saat ini. Dan untuk kasus ini (kasus Ferdy Sambo) sudah berperan dengan baik,” ujar Mahfud dalam paparannya.Ia juga mengatakan, pers banyak membantu untuk mengungkap kasus besar seperti persoalan tambang, korupsi hingga narkoba.”Dan dalam banyak kasus turut membantu saya sebagai pejabat yang merasa sendiri, baik untuk menyelesaikan masalah backing-backing tambang, masalah korupsi, kejahatan seperti ini, narkoba, BLBI,” ucap Mahfud.Mahfud mengaku, tanpa dukungan pers, ia tidak bisa menyelesaikan banyak kasus. Sebab pemerintah tidak ada yang bisa membantunya agar mengungkap kasus-kasus tersebut.”Kalau ndak lewat pers, gagal saya. Karena ndak ada sekitar kantor pemerintah yang mau sungguh-sungguh begitu,” tuturnya.”Saya teriak saja, bersama pers, banyak satu per satu (kasus) terbongkar. Ini pujian saya kepada pers,” sambungnya.Meski begitu, Mahfud juga memberikan kritik untuk pers. Menurutnya selama masa Pemilu 2024 pers menunjukkan keberpihakan pada paslon tertentu.”Nah kalau boleh kritik, akhir-akhir ini sudah ada perbedaan, hehehe. Di dalam pemilu ini rasanya beda, sih,” ungkap Mahfud.”Pers itu antara pengurus dan pengelolanya itu rasanya sudah agak memihak, tergantung pada pesanan. Ini kritik saya, minta maaf,” imbuhnya.Namun ia tetap memuji kerja para wartawan di lapangan karena selalu menulis fakta. Maka itu Mahfud berharap pers tetap jadi pilar demokrasi keempat.”Tapi wartawannya di lapangan, wah hebat-hebat. Karena ceritanya juga, ‘Pak saya sudah nulis begini, tapi di sana diubah’. Karena hal yang saya katakan benar,” jelas Mahfud.”Nah ini persoalan politik, yang kedua mungkin persoalan bisnis dan relasi. Tapi tidak apa-apa, mudah-mudahan pers ke depan, jurnalisme ini tetap menjadi pilar demokrasi keempat yang kita gunakan bersama-sama,” pungkasnya.

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi