Cak Ji: Penanganan Kasus Siswa SMP Surabaya Dibully Harus Bijak

Cak Ji: Penanganan Kasus Siswa SMP Surabaya Dibully Harus Bijak

Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, yang akrab disapa Cak Ji, mengatakan penanganan kasus siswa SMP di Surabaya yang di-bully harus dilakukan secara bijak. Dia menekankan pendekatan yang mendidik penting dilakukan, mengingat antara korban dan pelaku masih anak-anak.

“Kasus perundungan ini memang sangat serius, namun kita perlu mempertimbangkan bahwa pelaku juga anak-anak. Tindakan yang diambil harus berfokus pada pembelajaran dan rehabilitasi, bukan hanya sanksi semata,” ujar Cak Ji, Kamis (12/12/2024).

Cak Ji mengapresiasi langkah sekolah yang telah memberikan sanksi kepada pelaku dan mendorong mereka untuk meminta maaf kepada korban. Menurut dia, tindakan bijaksana dari pihak sekolah dalam memberikan sanksi sekaligus kesempatan bagi pelaku untuk menyadari kesalahannya adalah langkah yang tepat.

“Kami percaya bahwa memberikan kesempatan bagi pelaku untuk belajar dari kesalahan akan lebih efektif dalam jangka panjang daripada sekadar menghukum,” tambahnya.

Menyikapi tindakan pelecehan dan perundungan yang dilakukan terhadap CW, Cak Ji meminta semua pihak untuk berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi siswa.

“Kami berharap sekolah, orang tua, dan masyarakat dapat bekerja sama untuk mencegah kejadian serupa. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.

Politisi kawakan PDIP Surabaya ini menambahkan bahwa penting untuk memberikan pendidikan yang baik mengenai perundungan kepada siswa. “Kami akan perintahkan Dinas Pendidikan untuk meningkatkan program-program edukasi tentang bullying dan empati di sekolah-sekolah,” ungkapnya.

Dengan pendekatan yang mendidik dan kolaboratif, Cak Ji optimis Surabaya dapat menjadi kota yang lebih aman bagi anak-anak, di mana perundungan tidak lagi menjadi bagian dari budaya sekolah.

“Kita semua harus berkomitmen untuk menciptakan ruang aman bagi anak-anak kita, di mana mereka bisa belajar tanpa rasa takut,” pungkasnya.

Sebelumnya, viral di media sosial, kasus perundungan yang menimpa CW (14), seorang siswa SMP Negeri di Surabaya, menuai perhatian publik dan tanggapan keras dari berbagai pihak.

Dalam video yang diunggah akun Tiktok @andysugarrr, CW mengungkapkan pengalaman pahitnya dianiaya oleh enam temannya, termasuk ancaman kekerasan dengan pisau, pelecehan seksual, hingga upaya damai yang ditolak korban.

Kasus ini kini tengah ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pelabuhan Tanjung Perak. [asg/beq]