Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati meminta agar tanaman yang tidak disukai nyamuk, rosemary dan serai bisa ditanam. Hal tersebut disampaikan saat senam bersama, penanaman bibit pohon hingga Kenduri Ketupat bersama ibu-ibu Fatayat NU Kabupaten Mojokerto. Kegiatan di halaman Kantor Pengurus Cabang Nadhatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto tersebut dalam rangka Hari Lahir (Harlah) Fatayat NU Ke-74.
Harlah Fatayat NU dengan tema bertajuk ‘Fatayat Think Green’ ini diikuti kader Fatayat seluruh Kabupaten Mojokerto. Kegiatan perayaan Harlah Fatayat NU Ke-74 ini juga menjadi momentum kontribusi nyata guna mendorong kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup dan mempererat tali silaturahmi di kalangan anggotanya.
Dalam sambutannya, Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini meminta kader-kader Fatayat NU Kabupaten Mojokerto untuk komitmen dan senantiasa sadar akan menjaga lingkungan hidup di bumi Indonesia ini. Hal itu sesuai tema yang diangkat pada momen Harlah Fatayat NU yang ke 74 tahun 2024 ini.
“Saya minta tolong pelihara bumi kita ini dengan tanaman-tanaman yang ditanam dan dipelihara oleh anda semuanya. Mari bersama-sama dengan menanam kita berupa untuk sedekah oksigen. Karena dengan tanaman hijau yang kita tanam akan menghasilkan oksigen sepanjang hari. Dan saya minta untuk terus merawatnya,” ungkapnya, Minggu (21/4/2024).
Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab Mojokerto) ini juga mengingatkan bila saat ini Kabupaten Mojokerto tengah menghadapi endemi DBD. Bupati meminta para kader Fatayat NU untuk membersihkan tempat penampungan air secara berulang agar tidak menjadi tempat berkembangnya sarang nyamuk.
“Jadi waktu lebaran angka DBD kita naik. Kenapa? Karena banyak mobilitas dari orang-orang yang keluar – masuk ke Mojokerto sehingga rentan tertular DBD dan menyebabkan kasus naik. Saya minta tolong tanaman yang tidak disukai nyamuk, rosemary dan serai bisa ditanam di sekitar kita untuk menghalau nyamuk karena nyamuk tidak suka baunya,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris PC Fatayat NU Kabupaten Mojokerto, Rahmi Mubarokah, mengungkapkan, jika kegiatan tersebut memiliki makna yang mendalam bagi organisasinya. “Jadi ‘Fatayat Think Green’ bukan hanya sekedar perayaan. Tetapi juga sebuah komitmen untuk peduli lingkungan dan membangun kesadaran akan pentingnya menjaga bumi kita,” tegasnya. [tin/but]